Part 15

125 12 0
                                    

Arvino segera menyematkan sebuah cincin indah dengan hiasan permata kecil diatasnya di jari manis Jessy.

Kemudian disusul oleh Jessy yang juga menyematkan pasangan dari cincin tersebut ke jari Arvino.

Arvino menatap Jessy dengan tatapan datar, sedangkan Jessy mencoba untuk menampilkan senyum paksanya.

Beberapa detik kemudian terdengar para undungan yang menerikan kata....

"Cium, cium.."

"Cium"

Cium

Ci..

CIUM?

C I U M????

C I U M???????????????????????

Astaga....

Jessy hanya bisa menelan silivanya. Bagaimana bisa mereka menyuruhnya berciuman?

Ia tak ingin kehilangn Firts kiss nya. Apalagi yang mengambilnya adalah si brengsek Arvino.

Tidak, tidak.
Jessy terus menggelengkan kepalanya.

'Cup'

Eh, apa tadi?

Cup?

Cup...

Apa? C U P ????

Seketika para undangan bersorak.









Ada yang bertepuk tangan, ada yang bilang 'Cieee', dan lain-lain.
Selebihnya aku tak peduli.
Aku masih kaget dengan apa yang baru saja terjadi?

Itu adalah ciuman pertamaku?!!!

Astga, ciuman pertamaku. Dan sekarang bibirku sudah tak perawan lagi.

Aku menatap kesal kearah Arvino.
Bagaimana bisa ekspresinya sesantai itu setelah membuat jantung dan pikiranku terus berkedut tak karuan?

Apa dia dulu dibuat di kutub utara? Atau waktu itu dibuatnya di ruang eskimo?

*Eskimo, sebutan untuk rumah orang di kutub yang terbuat dari es. Mirip seperti gua es

Atau dia sebenarnya anak beruang kutub yang diasuh oleh keluarga dirgantara?

"Kau tak perlu menatapku seakan-akan aku telah merenggut hal yang paling berharga darimu" katanya dengan mempertahankan wajah datar tanpa melirik sedikitpun padaku.

Tentu saja dia telah merenggut sesuatu yang berharga.
Aku telah mempertahankan diri untuk tak kehilangan firts kissku. Tapi pria brengsek ini mengatakan apa tadi??

Astaga, bibir perawanku sekarang sudah tak suci lagi.

Dasar Arvino brengsek.

Bisa-bisanya dia memperlakukanku seperti ini.
Dia pikir dia siapa?

Yah, meskipun rencanaku akan memberikan firts kiss pada suamiku kelak.

Tapi kami kan belum menikah. Aku ingin memberikannya pada suamiku yang sesungguhnya, bukan suami yang hanya terikat oleh kontrak meyebalkan itu.

Dasar pria brengsek. Manusia kulkas. Tak punya hati.



Aku berhenti mengumpat Arvino saat tiba-tiba mataku menangkap sebuah sosok.
Sosok...

Sosokkk

Yang jelas bukan sosok hantu.

Dia. Dia disana. Menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku baca.

Dia tersenyum kearahku dengan senyum paksaan, aku tahu itu.

Apa dia kaget? Apa dia kecewa padaku? Apa dia cemburu??

Astaga, apa yang aku pikirkan?

Aku tersenyum getir saat memikirkan itu.

Memangnya siapa aku sehingga berpikir dia akan merasakan hal-hal tadi.

Aku hanyalh gadis masalalu yang memang hanya akan berada di masa lalu.

Memangnya apa yang aku pikirkan tadi?

Jessy, ingatlah.

Kau bukan siapa siapa.

Tapi bisakah aku jujur?

Aku hanya ingin berlari sekarang.

Kemana?

Aku ingin berlari kearahnya dan mengatakan bahwa ini semua tak seperti yang ia pikirkan.

Hahahah, memangnya aku tahu apa tentang pikiran pria itu?

Masa bodoh dengan hal itu. Aku hanya ingin mengatakn hal-hal yang belun sempat kukatakn sebelumnya.

Yah, aku ingin menamgataknnya.

Aku ingin mengatakan betapa aku marah padanya, betapa aku kecewa padanya.

Betapa aku merindukannya......

Dan............











































Betapa aku mencintainya.



Aku ingin mengatakannya. Tapi kenapa aku tak bisa?

Kenapa mulutku terus mengkhianatiku?

Kenapa rasanya bibirku begitu kelu saat ini?

Pria brengsek!!.

Kenapa kau baru muncul sekarang?!
Kenapa kau muncul di saat yang tak tepat.

Kenapa kau terus membuatku gila????!!!!!!!

Kau adalah pria yang paling menakutkan yang pernah aku temui.

Kau pria paling brengsek yang ku kenal.

Kau menyebalkan.


Tapi aku mencintaimu.




Zelo.












Hai, readers. Selamat pagi yah.

Maaf kalo ceritanya kurang greget di hati kalian.

Aku hanyalah seorang penulis amatiran, jadi masih perlu banyak belajar.

Jadi, aku butuh banget nih, saran dan kritikan dari kalian.

Jangan sungkan-sungkan ngasih kritikan yah.

Soalnya aku  lebih suka kritikan dari pada dipuji, tapi gak dari hati.

Karena buat aku kritikan untuk sangat bermanfaat dalam membantuku menulis.

Dan mohon maaf jika masih banyak typo sana sini.




Love you

😍😍😍😍😘😘😘😘😘😘💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖









LOVE NEVER KNOW [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang