Part 21

150 12 0
                                    

Hari ini aku benar-benar lelah.
Setelah sibuk selama satu minggu, akhirnya aku bebas juga.

Hari ini, tepat di hari ulang tahunku, aku dan Kak Arvin resmi menjadi sepasang suami istri.

Aku tak tahu apa yang terjadi padaku dan hatiku. Aku bahkan bingung, siapa sebenarnya pria yang kucintai.

Aku tak bisa membedakan antara rasa cinta, kasihan, atau obsesi. Tiga hal itu cukup membuatku bingung.

Namun, sejak kejadian panas itu....

Entah kenapa aku merasa ada yang aneh akan diriku.

Jantungku selalu berpacu denhan cepat saat dia menatapku atau menyentuhku.

Aku selalu merasakan desiran aneh setiap kali bersamanya.

Mungkin aku sudah mulai sinting sekarang.
 

Aku mulai melepaskan pakaianku dan hendak berjalan menuju kamar mandi saat sebuah tangan kekar melingkar sempurna di perutku.

Aku membalikkan badanku dan mendapati wajah tampan itu menatapku intens.

Aku baru tersadar, ternyata aku tak mengenakan sehelai benangpun.

Oh tidak, aku melakukan hal yang salah.

"Lepasin aku Kak. Aku mau mandi" ucapku pelan.

"Bagaimana kalo kita mandi bareng?" Katanya sambil tersenyum nakal ke arahku.

"Jangan gila kak. Aku tidak mau!" Ucapku mulai memberontak.

"Kenapa tidak? Ini adalah malam pertama kita bukan?" Ucapnya tersenyum miring padaku.

"Aku menginginkanmu sayang" ucapnya dengan lembut ditambah nada yang terdengar.... seksi? Dia membisikkannya tepat di telingaku dan menggigit daun telingaku dengan lembut.

"Kak,inget. Aku masih di bawah umur. Aku masih sekolah,dan aku belum siap untuk hal-hal seperti itu. Aku mohon Kak Arvin ngertiin aku Kak." Ujarku lemah.
Aku mulai menitikkan air mata.

Bohong, bila aku tak menginginkan tubuh itu.

Tapi bgaimanapun juga ini salah.

Kami hanya berjanji untuk menikah, bukan melakukan hubungan yang selayaknya suami istri

Aku tak mau.

Bagaimana bisa aku melakukannya? Bagaimana jika aku harus melakukan ujian sambil membawa kamdungan?

Ah, membayangkannya saja membuatku merinding.

"Maaf" ucapku lirih saat dia diam setelah ucapanku tadi.

"Tak apa. Apa kau pikirkau semenarik itu?" Ucapnyalalu berbalik meninggalkanku.

Apa dia baru saja mengatakan aku tidak menarik?

Masa bodoh.

"Kak Arvin" aku mencoba untuk memmanghilnya.

Ia pun berbalik menoleh ke arahku.

"Ada apa?" Tanyanya dengan nada dinginnya....lagi.








Sorry yah baru bisa update.







LOVE NEVER KNOW [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang