Part 18

141 11 0
                                    

Jika dengan mengecewakanmu dapat membuatmu melupakanmu, maka aku akan terus melakukannya
-Jessy-

Dia pergi.

Orang yang selama 4 tahun ini selalu ada untukku.

Aku tahu, aku sudah melukainya terlalu dalam.

Aku tak mau dia terus-terus berada didekatku, dan membuat dia tak bisa berteman dengan yang lain.

Aku melakukannya untuk dia.

Aku tak mau dia mencintaiku, aku tak mau jika dia memiliki perasaan padaku.

Aku ingin dia melupakan semua perasaannya padaku.

Munafik jika aku mengatakan aku tak memiliki perasaan apapun padanya.

Selama ini dia yang selalu ada di sisiku dan menemaniku.

Aku tau, aku mencintainya.

Salah, jika aku nerpikir hatiku masih untuk Zelo.

Dia hanyalah masalaluku.

Aku sadar, betapa berharganya Sean untukku.



"Sebenarnya apa yang terjadi padamu Jessy?" Tanya Aleen yang masih kaget dengan apa yang aku lakukan tadi.

"Aku tak tahu" kataku sambil menahan agar air mataku tak jatuh.

"Aku tahu, maksud dari Sean tadi baik. Tapi aki tak ingin jika dia terus bersikap baik padaku. Karena itu sangat menyakitkan" kataku dengan lemah.

Kemudian Aleen mendekapku ke dalam pelukannya.

"Apa yang harus ku lakukan??" Kataku sambil menangis.

"Kejar dia!" Aku kaget. Aku tak engerti apa maksud Jenie.

Melihat tatapan bingungku, dia langsung membuka suara.

"Kau mencintainya bukan?" Seketika Zelo yang sedari tadi berdiri dihadapan kami menatap Jenie.

"Apa maksudmu?!" Tanya Zelo masih dengan nada bingung bercampur tak percaya.

"Jessy mencintai Sean. Dia begini karena dia mencintai pria itu. Lima tahun yang lalu Jessy juga melakukan ini bukan?"
Dia berhenti sejenak kemudian melanjutkan.

"Dulu, saat kau mulai jatuh cinta pada Zelo, kau juga melakukan hal yang sama bukan? Kau masih tetap sama Jessy, kau akan selalu lari dan menghindar dari masalah tanpa niat untuk menyelesaikannya" kata Jenie tanpa menatapku.

"Jenie...." Suaraku terdengar parau saat menyebut namanya.

"Jess, kita udah temenan lama. Kita udah bareng dari orok. Aku tahu bagaimana kamu. Aku tahu hal-hal tentang kamu yang bahkan kamu sendiri tak mengetahuinya" pungkasnya sambil berjalan kearahku dan mendekapku dalam pelukannya.

"Aku tak tahu..." Tangisku mulai pecah kembali.

Aku melihat Zelo keluar meninggalkan kami. Aku tak peduli, dia hanya masa laluku.





"Apa kau menangis?" Tanya Arvin saat aku masuk kedalam mobilnya.

"Tidak. Cepat jalan!" Kataku dengan nada memerintah.

"Hai, nona. Aku bukanlah supir pribadimu yang bisa kau perintah seenak jidatmu" Dia kesal. Biarkan saja. Aku tak peduli.

"Lalu kenapa kau selalu mengantar jemputku? Apa kau tidak memiliki perkerjaan lain? Hm?"

"Turun!"

"Apa?"

"Aku bilang turun dari mobilku sekarang juga?!!!" Teriaknya.

Aku tersenyum. Aku kira dia tidak tau betapa bahagianya aku saat dia menyuruhku turun.

"Dengan senang hati" jawabku langsung turun dengan wajah sumringah.








Jangan marah karena ceritanya gua bikin kek gini.

Soalnya gua pengen aja si Jessy terlihat sedikit gimana gitu.....

Maafkan kekhilafan author yarobbun.

LOVE NEVER KNOW [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang