2 September 2016
Suara mencoreng di siang panas. Bising di telinga tapi tak sunyi tanpa suara reng-reng nya.
Sirius setelah sekilas bunga tidurnya terasa akan menjadi tantangan. Hanya introduce. Untung saja.
Kali ini ia akan memberanikan diri membuka sketchbook Ribia lagi.Tangan kakunya mulai gemetaran, kemarin lepas hal aneh terjadi ia dengan sengaja menaruhnya di dalam lemari yang sudah lama tak dihuni baju-baju polosnya.
Ketika ia menggenggam buku itu dengan anehnya selembar foto terjatuh dari sela-sela buku itu.
Itu fotonya, tapi tunggu sebentar sepertinya ia tak pernah sengaja mengambil foto hitam putih itu. Lalu siapa? Seingatnya ia pergi sendiri ke tempat itu.
Di belakang foto itu tertulis
TERJEBAK DI CAHAYA DI ANTARA KEGELAPAN.
DI BAWAH SEJALUR AKU BERADA.Kemudian masih ada kalimat yang bermula dengan tanda petik dan huruf sedikit kabur.
DIA ITU SEPERTI CAHAYA, MERAMBAT LURUS TEPAT DI HATIKU, DAN MENYEBAR MEMBUAT HATIKU BERDEGUP, SAYANG IA MUDAH MENJADI BAYANGAN SEPERTI BAYANG-BAYANG DI HATIKU.
-SIRIUS
Wow bukankah itu batinnya saat kejadian itu? Sungguh mistis atau Ribia diam-diam mengikutinya?
Terserahlah apa yang ia pikiran. Kini Sirius ingin meneruskan niatnya---membaca sketchbook, eh melihatnya. Kali ini ia juga membuka secara asal.
" Huuuft. Mimpi berlanjut. Polaris." Ribia terbangun kali ini ia bergegas ke gudang bawah tanahnya, sebuah kotak merah hati dengan gambar kunci emas di atas nya menjadi tujuan pencariannya.
" Ketemu!" Tak lama untuk menemukan kotak yang berdebu itu.
Ribia membuka kotak itu dan tak perlu disebut satu demi satu barang yang ada di situ. Ribia hanya tertarik dengan parfum cairan merah dengan botol berbentuk bintang. Tutupnya terbuat dari kayu dan di kayu tersebut terikat tali seperti jerami dengan kertas yang menggantung dan sedikit digerogoti tikus. Tertulis:
harum tak terbuat dari yang harum
harum hanya berasal dari mereka yang ...Terpotong. Kenapa kata penting harus terpotong? Sudahlah, Ribia kembali ke kamarnya mencoba menerka-nerka lanjutan dari kalimat itu.
Dan mungkin mencoba sedikit parfum yang menurut mimpinya itu berasal dari sari kulitnya. Hiiii ngeri memang Ribia tak bisa membayangkan bagaimana dulu di Paris, Perancis yang terkenal dengan kota parfum yang menculik para perawan untuk membuat parfum.
" Hmm... harum..."
Flashback ON
8 Agustus 2010" Ayah! Ayah! Kenapa sih bunga itu harum?" Keinginantahuan Ribia memang tak akan ada habisnya.
" Sekarang kenapa kupu-kupu sama lebah itu suka hinggap di bunga?"
" Karena harum?"
Ayah Ribia tersenyum---pertanda salah.
" Ribia besok bakal tau kog tanpa ayah kasih tau!"
" Aayahhh! Kenapa sih ayah selalu bilang gitu! Ribia kan jadi sebel!"
Telinga merah tergambar di muka Ribia.
Flashback OFF
Kenangan itu... sungguh Ribia merindukan Ayah. Hingga ia tersadar jika bau parfum itu sama dengan bau bunga yang pernah ia petik bersama ayahnya! Bunga lavender roses!
Ribia mulai mensearc bunga itu di internet.
Bunga yang indah bukan? Tapi apa maksudnya. Parfum merah darah. Kalimat yang terpotong. Dan bau bunga lavender roses.
Ribia berfikir mungkin ada makna tersembunyi dari bunga ini.
Ribia mulai mengotak-atik untuk mensearcing makna bunga itu. Di situ tertulis:
Lambang dari cinta pertama.
" First Love?"
Sirius's Status on whats app
Cahayamu menyatu dengan langit bumi. Namun adakah semburat awan akan menyentuh cahayamu? #SunUp🌅 #Aleymbokben😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma
ActionTeka-teki. Dan aku. Dia. Dia. Dia. Dan mereka. Dan semua hanya ephemeral. Highest rank #323 in Action 3-6-18