"kau dengar itukan? Tulang rusuk sebelah kirimu mengalami keretakan yang cukup parah, jadi kau harus lebih berhati-hati, dan jangan mencoba untuk melakukan hal-hal bodoh untuk beberapa hari kedepan dan jangan mencoba untuk kabur! Ingat itu "Taehyung terus menceramahi jungkook saat keduanya keluar dari rumah sakit setelah menjalani pemeriksaan. Jungkook terus-menerus mendengus kesal karna terus mendengar ceramahan taehyung yang menurutnya sangat cerewet, bahkan lebih cerewet daripada ayahnya yang suka mengomel.
"kau dengar tidak?"ucap taehyung
"aku dengar,aku dengar! Kau tidak perlu mengatakan berulangkali. Aku tidak tuli" ucap jungkook kesal
"sesuai perjanjian,kau harus tetap tinggal dirumahku sampai keadaanmu membaik."
"aku tahu"-ucap jungkook pasrah
"bagus!"ucap taehyung penuh kemenangan "apa kau ingin makan siang bersama?" tanya taehyung
"baiklah" ucap jungkook setuju, karna sebenarnya jungkook emang sudah lapar.
Taehyung kembali tersenyum karna melihat sikap jungkook yang mulai bisa diajak bekerja sama. Mereka memutuskan untuk berjalan kaki mencari restoran terdekat. Dan akhirnya mereka menemukan restoran yang sepertinya menggugah selera mereka.
Jungkook sibuk memilih tempat duduk yang nyaman buat mereka,sedangkan taehyung sibuk memesan makanan untuk mereka. Sebuah ide jahil muncul dikepala taehyung untuk mengerjai jungkook. Hitung-hitung sebagai balasan karena jungkook sudah menguji kesabaran taehyung sejak kemarin.
Taehyung menghampiri jungkook dengan senyuman khasnya.
"knapa tersenyum seperti Itu?" tanya jungkook yang merasa aneh melihat taehyung.
"memangnya nggak boleh? Lagipula, tersenyum baik untuk kesehatan, tidak sepertimu yang selalu cemberut"
"Terserah! Aku hanya tidak ingin orang lain mengira aku sedang pergi bersama orang gila"
"Yakk! Siapa yang kau sebut orang gila hah? Dasar tak sopan"-ucap taehyung kesal dan jungkook membalasnya dengan juluran lidah
Tak lama, seorang Ajumma datang membawakan pesanan. Taehyung memesan 1 porsi jjajangmyeon dan untuk jungkook, Ajumma tersebut membawakan semangkuk bubur lobak yang langsung membuat jungkook menganga sempurna
"bubur? Kau memesankan bubur untukku?"-protes jungkook saat Ajumma itu sudah pergi
"kenapa? Tak suka? Kau kan sedang sakit."-ucap taehyung sambil berusaha menahan senyumnya melihat ekspresi kesal jungkook yang membuat taehyung gemas.
"semua gigiku berfungsi dengan baik dan ada ditempatnya masing-masing, kenapa kau memberiku bubur?"
"Makan saja, dari pada kelaparan." taehyung mulai menyantap makanannya tanpa memperdulikan jungkook yang sedang menatapnya dengan tahapan membunuh.
"aku ingin bertanya satu hal" taehyung membuka suara ditengah acara makan mereka.
"Hm?"
"kau masih punya orangtua kan? Dan kau bukan anak yatim piatu, benar kan?"-ucap taehyung dengan nada agak dipelankan
Tubuh jungkook seketika menegang ketika mendapat pertanyaan yang menyangkut masalah keluarganya, ia belum ingin membahas tentang ini, tidak sekarang.
"hm, mereka masih ada" Jawab jungkook singkat dan kembali menyuap makanannya
"apa mereka tidak mencarimu?"-tanya taehyung lagi
"tidak perlu memikirkan mereka. lagipula, bentar lagi aku bakal keluar dari rumahmu"
"kalau kau sudah sembuh"-ucap taehyung mengingatkan
"ck,kau merepotkan. Bisa kembalikan dompetku sekarang?"
"nanti, aku tidak ingin kau mencoba untuk kabur lagi, sekarang habiskan makananmu"
Jungkook mendengus kesal, tp tetap menurut. Entah kenapa, dia menyukai cara taehyung memeritah / menyuruhnya. Seolah ia mendapat sedikit perhatian dalam setiap kalimat yang taehyung ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Unites Us {vkook}
RandomVkook story Takdir apa yang akan mempertemukan keduanya? Boy x boy