Angin sore dan ombak yang menyaksikan dua orang yang sedang merelakan satu sama lain perpisahan yang harus mereka jalani. Hanya senja dan ombak yang menjadi saksi bisu bahwa kini keduanya telah tidak bersama lagi seperti dulu.
"Dari mulai pertama kali kamu mengagumi ku, nge stalk akun sosial media ku, berusaha mendekatiku sampai akhirnya dapat. Dari awal PDKT sampai bahkan berjanji bersama selamanya, semuanya sudah terlewati. Tapi pada suatu ketika datanglah suatu bencana pada hubungan yang kita jalani selama ini, yang mengakibatkan berakhirnya hubungan kita. Dan sampai saat ini aku masih belum bisa mencintaimu Jun, aku mau kamu mencintai wanita lain yang bisa membalas cintamu. Maaf aku baru bisa jujur padamu bahwa selama ini aku belum mencintaimu. Berat pada awalnya, apalagi kamu adalah laki-laki yang selalu memperjuangkan ku. Tapi kini berbeda, kamu bukan lah kamu yang selalu memperjuangkan ku. Juna." Gadis manis yang memiliki mata besar dan bibir yang mungil ini mengungkapkan unek-unek yang selama ini ingin sekali ia ungkapkan pada laki-laki yang telah membuat nya menjadi wanita bodoh seperti saat ini.
Ya. Arjuna Wibowosakti.
"Tidak seperti ini yang aku inginkan, tapi kamu yang memaksa ku untuk berhenti memperjuangkan mu Fel. Bukan kah ini yang kamu inginkan?". Jawab Juna sembari mengumpatkan rambut Feliycia ke belakang telinga nya.
"Ya aku memang menginginkan ini semua. Aku ingin kamu melupakan ku, aku ingin kamu memperjuangkan wanita lain yang lebih baik dariku Juna. Aku tak ingin kamu menjadi pelampiasan ku untuk melupakan Rendy. Kamu pria baik, kamu berhak mendapatkan wanita baik juga Jun. Jadi aku mohon sama kamu buat lupain aku, lupain semua kenangan kita! Lupain janji-janji kita!". Jawab Feliycia menegaskan semua unek-unek nya.
Juna tahu bahwa Feliycia menahan air matanya agar tidak jatuh, tapi tanpa Feliycia sadari air mata itu jatuh membasahi pipi gadis mungil ini.
"Oke kalo ini buat kamu bahagia aku akan lakukan itu." Ucap Juna sambil membasuh air mata yang sudah jatuh di pipi Feliycia. "Tapi kasih aku kesempatan terakhir untuk memeluk mu Fel". Feliycia langsung mendekatkan tubuh mungilnya ke Juna, dan Juna memeluk erat Feliycia.
"Jun.." Lirih gadis mungil ini dengan suara terisak.
"Iya apa Fel?" Jawab Juna sambil melepas pelukannya pada Feliycia.
"Aku mau kamu akan selalu jadi temen cerita aku, aku mau kamu selalu ada di samping ku". Pinta Feliycia.
"Kamu dengar baik-baik ucapanku Fel, aku akan terus ada di samping mu, aku akan selalu ada untuk mu, aku akan selalu menemanimu kemana pun kamu pergi, dan satu lagi aku akan terus mencintaimu walaupun aku tau kamu tidak akan pernah mencintaiku". Jelas Juna pada Feliycia, kalimat ini yang selalu ia lontarkan pada Feliycia selama ini.
"Iya Juna, makasih Juna sudah selalu baik sama aku".
"Sama-sama Feliycia Putri Cahyaning hehe" Juna memeluk kembali Feliycia, dan kali ini Feliycia membalas pelukan itu.
****
Dukung terus ceritaku ya, aku masih labil mhehe. Jangan lupa vote&komen nya❤

KAMU SEDANG MEMBACA
FAILURE
Teen FictionBukannya tak bersinar terang, kadang-kadang mentari tertutup oleh awan hitam. Bukannya tak cinta, tetapi ada saja penghalang cinta di antara kita berdua. Kegagalan dalam cinta bukan alasan bagi seorang wanita untuk menjadi lemah.