BAB 3

5.9K 299 8
                                    

Putri dan Vando saat ini tengah menikmati waktu berdua mereka. Setelah seminggu lebih keduanya tidak memiliki waktu, kini adalah waktu yang tepat untuk quality time. Tidak muluk-muluk dan penuh kemewahan, sekadar menghabiskan waktu berdua menikmati senja di kala sore hari menjadi pilihan mereka. Di bawah pohon mangga yang tersedia di sebuah bukit, menjadi tempat favorit mereka. Putri yang sedang bersandar di bahu Vando tampak tersenyum bahagia mengingat dirinya masih memiliki waktu untuk bersama dengan Vando.

“Hari ini aku bahagia banget. Terima kasih ya, Kak.”

“Aku yang harusnya ucapin terima kasih. Terima kasih sudah mau bertahan sampai saat ini bersamaku.”

“Aku bersyukur punya Kak Vando yang selalu ada ketika aku butuh. Mengingat bagaimana latar belakang kehidupanku yang dulunya hanya anak –“

“Sssttt, itu masa lalu dan jangan diingat. Bagiku kamu adalah kamu, terlepas dari segala kekurangan dan kelebihanmu. Aku memilihmu bukan karena kelebihan atau kekurangan yang kamu miliki. Aku memilihmu murni karena hati. Dulu sebelum kamu datang, hatiku terumbang ambing bak perahu di lautan. Dan sekarang sudah berbeda, karena hatiku sudah bersandar. Ya, perahu itu ternyata sudah menemukan tempat berlabuhnya.”

“Tetap seperti ini, jadi Kak Vando yang selalu Putri cintai. Jangan pernah berubah.”

“Kamu juga.” 

***

Kehidupan kampus Putri sudah dimulai. Jadwal yang padat dan perbedaan mata kuliah menjadi kendala Putri dan Vando untuk bersama. Tidak jarang keduanya mencuri-curi waktu di sela break kuliah. Sepuluh menit bertemu sudah menjadi hal yang membahagiakan bagi mereka, di mana waktu yang mereka miliki tersisa sedikit dan itu harus mereka manfaatkan betul.

Di sisi lain, ada Rio yang tampak bingung perihal event bulanan yang biasa dilaksanakan oleh kampusnya. Ini adalah event tiga bulanan, dan sialnya dialah yang terpilih di angkatannya, dan lebih parahnya lagi diwajibkan untuk berkolaborasi dengan angkatan yang berbeda. Haruskah Rio mencari? 

Pagi ini aku bermimpi
Akankah jadi kenyataan
Bisanya kau mengubah rasa
Jadi makin cinta
Apakah rasamu kan sama
Kuharap kau pun rasa
Namun kusadari akhirnya
Kamu tidak cinta

Saat itu Rio tanpa sengaja melewati ruang musik. Suara merdu seseorang tanpa sadar membuat Rio sedikit terhanyut. Namun, Rio belum mampu menebak siapakah di balik suara itu. Lantas, diam-diam Rio menilik orang tersebut. Nasib sial kembali melanda tatkala orang itu membelakangi pintu dan Rio tidak bisa melihat siapa dia. Suara gadis itu lembut dan Rio seakan terhipnotis dan ia dapat merasakan apa yang disampaikan lewat lagu tersebut. Bukankah lagu adalah penyampaian isi hati?

Cit

Lagi dan lagi Rio kembali sial saat dia tanpa sengaja menyenggol bangku di sana. Niat hati ingin masuk diam-diam dan melihat siapa yang bernyanyi, Rio malah membuat kegaduhan sehingga nyanyian orang itu berhenti.

“Siapa di sana?”

“Kucing.”

Ups

“Ha? Kucing bisa bicara?”

Terdengar suara langkah kaki mendekat dan sudah dapat di pastikan jika keberadaan Rio akan diketahui. Rio segera mengambil tempat persembunyian.

PUTRI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang