Malam ini hujan turun begitu deras. Seorang gadis yang tengah tertidur di bawah selimut tebal itu pun merasakan dingin yang disebabkan oleh guyuran hujan malam ini.
Gadis itu mencoba untuk memejamkan mata, namun begitu sulit baginya untuk bisa tertidur.
"Ahh ... Ga bisa tidur!" erangan kecil itu keluar dari mulutnya.
Lalu, gadis itu meraih ponsel pipih berwarna hitam di atas nakas.
Seperti biasa, bermain sosial media merupakan salah satu hobinya. Selain untuk mengetahui kabar teman dan kerabatnya di sosmed. Dia juga menggunakannya untuk mencari tahu kabar berita terbaru tentang idola dan juga Drama korea yang ia sukai.
Dan saat ini pun ia
Devantara?
Alvaro??
Nama lo Devantara kan?
Ini siapa?
Gue Anastasya Deyra Particia.
Terus?
Ya ga terus-terus, nanti nabrak.
Cewek aneh!
Apa lo bilang? 😠
🍒🍒🍒
Pagi-pagi sekali Deyra sudah sampai disekolah. Deyra memang tidak suka terlambat untuk datang ke sekolah.
Untuk pagi ini Deyra memilih sarapan dikantin sekolah. Karena ia memang tidak suka sarapan dirumah jika tidak ada kedua orang tuanya."Woyy. "
"Ngagetin lu sa! " Deyra pun menoyor kepala sahabatnya itu.
"Aduhh... Sakit bege! " Rintih salsa.
"Lo sih ngagetin gue."
"Serius banget. Lagi apaan sih? Tumben main hp sampai segitunya? Dimakan dulu tuh sarapannya." ucap salsa sambil melirik.
"Ini gue lagi sebel ah, masa semalem gue dikatain cewek aneh. "
"Sama siapa? Doi lu yaa? "
"Apaan sih lo! Sok tau banget! "
"Udah deh ga usah bohong sama gue."
Deyra Pun beranjak dari kursi kantin. Untuk pergi ke kelas.
"Lah... Dey Lo mau kemana? Deyra!
Idih baperan amat lo! ""Bodo! "
"Sarapan lo gimana ini? Belum habis juga."
"Buat lo aja! " teriak Deyra.
Saat dikelas. Deyra masih berkutik dengan ponselnya.
"Lo mah. Ninggalin gue. " ucap salsa.
"Ya lagian lo sih gangguin gue. "
"Udah ah... Bu tatik udah dateng noh. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Dev & Dey
Teen Fiction"Demi kebaikan Dekan, gue rela ngelepas lo." ucap laki-laki itu. "Lo ngebuang gue? " tanya Deyra. "Sebaiknya lo pergi. " ucapnya lagi. "Devan, lo cuma main-main kan? " "Gue udah ga suka sama lo! Lebih tepatnya benci. setelah dipikir-pikir lagi, lo...