Hari ini cuaca cukup mendung dan juga dingin. Tidak biasanya cuaca berubah seperti ini.
"Sayang, diluar cukup mendung mama akan mengantarmu," ucap tante sarah.
"Baiklah," balas Deyra sambil menyusup susu coklatnya.
Ting ... Tong ...
Suara bel tersebut membuat tante sarah dan Deyra dibuat bingung. Karena tidak biasanya mereka menerima tamu sepagi ini.
"Biar mama yang kesana."
"Hmm."
Di luar sana tante sarah dibuat terkejut saat melihat siapa yang datang.
"Pagi tante."
"Iya. Siapa ya?"
"Saya Devan tante, saya ingin menjemput Deyra untuk berangkat sekolah bareng."
"O-oh, ya sudah nak Devan masuk dulu ya. Tante akan panggilkan Deyra sebentar."
"Iya tante, terima kasih."
Di meja pantry Deyra masih asik meminum susu coklat kesukaannya. Tanpa memperdulikan mamanya yang datang.
"Sayang ada yang mencarimu."
"Siapa mah? " ucap Deyra sambil menyusup susu coklatnya lagi.
"Katanya sih namanya Devan."
Byuurr....
Satu semburan susu coklat berhasil keluar dari mulut Deyra.
"Sayang, kamu jorok banget ih," protes tante sarah sambil membersihkan cipratan susu coklat dari mulut Deyra yang sedikit mengenai wajah tante sarah.
"Apa? mama bilang apa tadi?"
"Temen kamu Devan ngajak kamu untuk berangkat sekolah bareng."
"Mama bohong ya?"
"Kok jadi nuduh mama bohong sih? Udah sana samperin," ucap tante sarah sambil menyenggol pundak Deyra.
"Apaan sih mah?"
"Ciee ... Bulshing." goda tante sarah.
"Engga ihh! Mama apaan sih?!" ucap Deyra malu-malu dengan bejalan ke ruang tamu.
"Devan," panggil Deyra.
"Hai," ucap Devan seraya melambaikan tangannya untuk menyapa Deyra.
"Lo ngapain disini?"
"Gue mau berangkat sekolah bareng lo," ucap Devan sambil nyengir kuda.
"Tapi," ujar Deyra.
"Gue udah izin kok ke nyokap lo, ayo!" ucap Devan dengan meraih pergelangan tangan Deyra.
###
Hanya ada keheningan yang terjadi di antara Devan dan Deyra saat ini. Sampai-sampai Deyra mencoba untuk menutupin salah tingkahnya saat bersama dengan Devan agar tidak diketahui olehnya.
"Tu-tumben lo bawa mobil?" ucap Deyra Gugup."Ga usah gugup gitu sih Dey, haha...."
"A-apaan sih?! Orang gue biasa aja kok!"
Devan hanya mengedikkan kedua pundaknya dan terkekeh kecil saat melihat tingkah laku Deyra yang menurutnya menggemaskan itu.
"Karena kelihatannya mau hujan jadi gue bawa mobil. Gue ga mau kalo naik motor nanti lo jadi kehujanan dan sakit," ucap Devan sambil tersenyum manis dihadapan Deyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dev & Dey
Teen Fiction"Demi kebaikan Dekan, gue rela ngelepas lo." ucap laki-laki itu. "Lo ngebuang gue? " tanya Deyra. "Sebaiknya lo pergi. " ucapnya lagi. "Devan, lo cuma main-main kan? " "Gue udah ga suka sama lo! Lebih tepatnya benci. setelah dipikir-pikir lagi, lo...