Bel istirahat pun berbunyi. Deyra dan salsa langsung pergi ke kantin untuk mengisi perutnya.
"Mati gue!"
"Napa Dey?"
"Gue ke kelas aja ya sa. Gue nitip air putih aja sa, Tolong beliin ya."
"Oke. Tuh anak kenapa sih? Aneh banget sumpah!"
"Lo mau ngehindar dari gue?" ucap cowok itu.
Aduh, mati gue!
"A-ada apa?"
"Minta maaf sekarang!"
"Ga! Gue ga akan minta maaf."
"Yakin ga mau minta maaf? Ga nyesel?" ucap Devan seraya mendekatkan wajahnya kearah Deyra.
"Lo mau ngapain! Jauh-jauh ga!" ancam Deyra.
"Lo minta maaf, atau...." ucapnya lagi sambil mengeluarkan smirk andalannya. lalu, melihat Deyra dari atas kepala sampai ujung kaki.
"Atau apa hah? Gue ga takut sama lo!"
"Oh ... Ga takut?"
Lalu Devan dengan rasa keberaniannya itu, dia memiringkan wajahnya untuk bisa menjangkau bibir Deyra dengan mudah.
Lalu dengan sigap Deyra menjauh, Dia tidak ingin kejadian saat di parkiran itu terulang lagi.
"Okee! Gue mau minta maaf."
Lalu Devan menjauhkan dirinya dari hadapan Deyra."Tapi, ga jadi," ucap Deyra mengejek lalu pergi meninggalkan Devan.
Dan untung saja Devan tidak menahan tangannya lagi.
Selamat ... Batinnya."Dey," panggil Salsa.
"Iya?"
"Lu ngapain disini? Ga masuk ke kelas?"
"ini mau ke kelas kok," ucap gugup Deyra.
"Yaudah ayok."
🍒🍒🍒
Oke lu sekarang bisa ngehindar dari gue. Tapi, liat aja lain kali gue ga akan ngelepas lo begitu aja.
"Ehh ... Bro! Lagi ngapain lo disini?" ucap Kevin teman sebangku Devan.
"Bukan urusan lo."
"Si tai, gue ngomong baik-baik dia malah nyolot."
Setelah itu Devan pun langsung melesat menuju kelasnya.
Saat di kelas Devan memikirkan seribu cara agar Deyra bisa bertekuk lutut dan meminta maaf padanya.
"Van, lo kenapa? lagi boker lu?" tanya Kevin.
"Boker apanya? Lu kali!"
"Elah, Si tai Gua cuma nanya kali, sensian amat dah."
"Serah lo."
Bel pulang berbunyi. Devan dengan semangat melesat ke parkiran untuk mengambil motor sport kesayangannya. Dan menunggu Deyra tepat didepan gerbang sekolah.
Hanya menunggu beberapa menit Devan sudah melihat Deyra yang tengah berjalan menuju gerbang sekolah.
Karena Devan ingin memberi pelajaran dengannya, setelah itu kaki kanan Devan sengaja diarahkan kedepan tepat mengenai kaki Deyra.
Devan bisa mendengar teriakan yang keluar dari mulut Deyra. Dengan sigap Devan pun meraih tubuhnya Lalu, Devan dengan pede-nya mengedipkan sebelah matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dev & Dey
Fiksi Remaja"Demi kebaikan Dekan, gue rela ngelepas lo." ucap laki-laki itu. "Lo ngebuang gue? " tanya Deyra. "Sebaiknya lo pergi. " ucapnya lagi. "Devan, lo cuma main-main kan? " "Gue udah ga suka sama lo! Lebih tepatnya benci. setelah dipikir-pikir lagi, lo...