Bagian 3

15 2 0
                                    

Benar saja! Deyra memang pergi ke UKS.

Karena kesiangan gue jadi bohong kayak gini kan. Gumam Deyra.

Setelah sampai di UKS Deyra langsung syok berat. Karena dia baru melihat isi dari ruangan itu. Deyra norak banget ya.

"Wah, Ruang UKS ternyata kayak gini ya. Udah kayak rumah sakit gitu, luas banget lagi. Ga kalah sama lab.Komputer sama lab.Bahasa. Keren! " ucap Deyra sambil mengacungkan kedua jari jempolnya itu.

Saat Deyra tengah asik melihat-lihat isi ruangan ini, kaki Deyra tidak sengaja menyandung tabung oksigen yang sengaja ditempatkan disamping ranjang pasien.

Bruukk...

"Aduh sakit." rintih Deyra.

"Siapa yang naro tabung itu disana si? Gue kan jadi kesandung." omel Deyra disela-selah rintihannya.

Pada saat itu pandangan Deyra teralihkan kepada suatu objek yang ia tangkap tengah berada diranjang pasien disebelah kanannya.

Deyra melihat seseorang yang tengah berbaring disana. Lebih tepatnya seorang pria yang tengah tertidur dengan memakai jaket hitam lengkap dengan kupluk yang sengaja menutupi kedua matanya.

Dia siapa? Apa dia bolos juga, sama kayak gue? Batin Deyra

Deyra masih melihat kearahnya tanpa berkedip dan sesekali menelan ludah.

Deyra sungguh terpesona Melihat pria yang tengah berbaring itu. Walaupun tertutup oleh kupluknya Deyra bisa melihat Matanya yang indah, bibirnya pun tipis dengan warna pink basah dan rahang yang tegas. Perpaduan yang sangat sempurna untuk wajahnya itu.

"Liat apa lo! " ucap pria itu. 

Dengan spontan Deyra tersadar dari lamunannya. Lalu ia berdiri dan sesegera mungkin ia berlari menuju pintu UKS.

"Lo belum jawab pertanyaan gue!" ucapnya lagi sebelum Deyra memutar knop pintu UKS itu.

Saat Deyra membalikkan tubuhnya, pria itu sudah berdiri tepat didepannya dengan kedua tangan yang melipat didepan dadanya.

"G-gue tadi cuma...." ucap Deyra gugup.

Kenapa disaat seperti ini gue jadi gagap dan gugup gini sih?!

"Cuma apa?" tanya pria itu, lalu ia mendekat satu langkah didepan Deyra.

"Gue tadi jatoh."

"Terus? " ucapnya lagi. Lalu, melangkah lebih dekat dengan Deyra.

Saat ini wajah mereka sangatlah dekat. Padangan mereka pun terkunci satu sama lain.

Deyra pun dapat merasakan deru nafas hangat yang bercampur dengan wangi parfum yang berasal dari diceruk leher pria itu. Deyra juga melihat lekuk wajah pria itu dari dekat. Sungguh indah dan nyaris sempurna.

Pandangan pria itu semakin lekat menatap lurus manik mata Deyra yang terlihat gugup.

"Ada hak apa lo nontonin muka gue kayak tadi?! " tanya pria tersebut.

"G-gue ga tau kalo lo ada disana tadi. " jawab Deyra gugup.

Setelah Deyra menjawabnya, tiba-tiba pria itu memiringkan wajahnya untuk mencoba mencium bibir Deyra. Tapi, dengan sigap Deyra berhasil mendaratkan satu tamparan dipipi pria itu.

"Ada hak apa lo mau cium-cium gue?!" bentak Deyra.

Deyra pun langsung pergi dari ruang UKS untuk menghindari pria aneh itu.

🍒🍒🍒

Didalam kelas Deyra masih memikirkan kejadian tadi, Ia sangat takut.

Dev & DeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang