Kedelapan

2.1K 244 53
                                    

"Hari kembali malam. Seer, werewolf, dan guardian, silakan laksanakan tugas kalian."

Kali ini, Baekhyun bingung ingin melindungi siapa. Beruntung karena otak cerdasnya mampu mengingat bahwa Kyungsoo tadi siang memberitahu kartu apa yang dia pegang.

"Oke Kyungsoo, gue bakal lindungin lo."

Baekhyun mengikuti Kyungsoo, kali ini ia tidak diam-diam. Ia berjalan disamping Kyungsoo.

Kyungsoo mengerutkan wajahnya, bingung. "Baek, lo ngapain?"

"Gue? Gue sehat kok." Baekhyun menampilkan deretan giginya yang rapi.

Kyungsoo menatap Baekhyun dengan tatapan mautnya. "Maksud gue, lo ngapain barengin gue?"

Baekhyun memutar otaknya, mencari jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan Kyungsoo. "Entah, mungkin karena gue punya kaki dan sekolahan ini isinya cuma geng kita. Wajar dong kalo ketemu."

"Ya, ya, terserah." Kyungsoo berjalan mendahului Baekhyun, dan Baekhyun hanya mengedikkan bahunya acuh tak acuh.

"Jadi siapa yang mau lo cek, Soo?" Baekhyun bertanya dengan wajah ingin tahunya.

"Menurut lo yang mencurigakan siapa?" Kyungsoo kembali bertanya pada Baekhyun.

"Tao?"

Alis Kyungsoo tertaut. "Alasannya?"

Baekhyun memegang dagunya dengan gaya sok keren. "Inget nggak sih? Di awal permainan, dia langsung ngegas gitu nyuruh seer reveal."

Kyungsoo mengangguk perlahan. "Oke, gue mau cek Tao."

Sebuah kertas terbang ke arah Kyungsoo. Kyungsoo membuka kertas itu.

"Baek, liat deh. Tao revealed as villager, ini aneh. Kalau dia villager kenapa di awal pengen banget tau siapa seernya?"

Baekhyun mengedikkan bahunya, tanda bahwa ia tak tahu. "Kira-kira, siapa yang bakal dibunuh ya malam ini?"

Kyungsoo baru saja ingin menjawab pertanyaan Baekhyun, namun ia mengurungkan niatnya karena Suho dan Chen sedang lari terbirit-birit seperti orang terburu-buru ingin kencing.

"Ho, Chen, kalian kenapa?" Baekhyun bertanya kepada dua temannya itu.

"Ki-ta, d-dikejar serigala!" jawab Suho dengan napas yang masih belum teratur.

"Werewolfnya datang aaa!" Chen berteriak histeris, seperti fans yang sedang menonton konser idolanya. Namun kali ini situasinya berbeda, bukan menyenangkan, tapi menegangkan.

"Baek, gue rasa gue yang jadi inceran werewolf kali ini." Kyungsoo mundur beberapa langkah kala werewolf itu mendekat.

"Lo tenang aja Soo. Gue ada disini buat lindungin lo." Baekhyun mencoba menenangkan Kyungsoo.

"Baek, loㅡ" Baekhyun membekap mulut Kyungsoo dengan cepat.

"Diem bego, ada domba berbulu serigala disini."

Baru saja werewolf itu berniat menerkam Baekhyun, sang moderator mengatakan bahwa hari telah pagi, bertepatan dengan suara lonceng yang menandakan pagi telah tiba berbunyi.

Werewolf yang juga mendengar lonceng itu berlari dengan cepat, agar teman-temannya tidak tau siapa dia.

"Baiklah. Hari telah pagi. Semalam, guardian hampir saja terbunuh oleh werewolf, namun beruntung baginya karena waktu malam sudah berakhir terlebih dahulu."

"Kyungsoo, lo ngecek siapa?" Xiumin bertanya dengan wajah penasaran.

"Kalian diberi waktu 25 menit untuk mendiskusikan siapa yang akan digantung."

"Gue ngecek Tao."

Baekhyun mengangguk. "Atas usul gue, karena gue curiga di awal Tao kayak pengen tau banget siapa seernya."

"Tapi dia revealed as villager."

Tao menampilkan smirknya. "Makanya jangan curiga mulu sama orang."

"Tapi semua yang ada disini pantas untuk dicurigai, Tao." Chanyeol menepuk pelan pundak Tao.

"Oh ya, guys. Kalian nggak inget kalau kita punya traitor? Si pengkhianat yang akan berubah menjadi werewolf saat semua werewolf mati." Sehun berujar dibantu otak cerdasnya.

"OH IYA HUN, LO PINTER BANGET!" Chen berteriak dengan heboh.

"Jadi sekarang mau gimana?" Kai bertanya dengan wajah tenangnya.

Suho mengeluarkan dompetnya. "Siapa werewolf disini? Ngaku nggak lo? Kalo ngaku gue kasih uang nih, daripada gue bakar doang di rumah."

"Songong lo Ho." Kyungsoo berujar sembari memutar kedua bola matanya.

"Mending buat gue aja Ho," sahut Luhan menimpali.

"Jangan-jangan lo werewolfnya ya Han?" Xiumin berkata dengan kekehan pelan.

"Apaan sih?! Bukan gue!" Luhan sedikit berteriak.

"Lah, Xiumin cuma bercanda kenapa lo nganggepnya serius banget? Seakan emang bener lo werewolfnya." Sehun menanggapi dengan santai.

Kai melipat kedua tangannya di depan dada. "Tau nih, Xiumin cuma bercanda doang kali."

"Jangan baperan kayak cewek deh Han." Chanyeol berujar dengan sarkas.

"Gue cuma bilang gue bukan werewolf!" Luhan masih saja berteriak.

Kyungsoo menatap Luhan dengan sinis. "Santai woi."

"Tau nih, nggak bisa diajak bercanda banget." Chen berkata disela-sela makannya.

"Masih sempet makan aja lo Chen, ya ampun." Baekhyun menggelengkan kepalanya melihat tingkah Chen. "Tapi kayaknya enak, minta dong, hehehehe."

Chen menampilkan wajah malasnya. "Teman oh teman inikah teman."

Werewolf ; [EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang