"Waktu diskusi telah habis, dan tidak ada satu orang pun yang digantung."
"Gimana kita bisa tau siapa werewolfnya, ya Tuhan." Chanyeol mengusap keningnya, ia pening.
"Hari mulai malam, seer, guardian, dan werewolf, silakan lakukan apa yang seharusnya kalian lakukan."
"Gimana kalau yang merasa karakternya baik jadi satu?" Kai memberikan usulnya.
"Jadi gini, kalau kita jadi satu, dan ada yang nggak mau gabung sama kita, dia werewolf."
"Kalau werewolfnya ikut gabung?" Chen mengajukan pertanyaannya.
"Kalau si werewolf ikut gabung, berarti waktu dia berubah kita bakal tau dia siapa. Gimana?"
Semua mengangguk setuju, kecuali Luhan dan Xiumin.
"Luhan, Xiumin, kalian nggak setuju?" Kali ini Suho yang bertanya dengan dua temannya itu.
"Gue setuju aja sih, tapi kalau werewolfnya ikut gabung, dia semakin gampang buat memangsa salah satu diantara kita dong?" Xiumin mengutarakan pendapatnya.
"Kita punya guardian kan?" tanya Chanyeol.
Sehun mengangguk. "Iya Chan, tapi guardian hanya bisa melindungi satu orang yang dia pilih untuk dilindungi. Nah kalau dia melindungi orang lain sedangkan dirinya sendiri yang dimangsa werewolf, gimana?"
"Iya juga, bahaya untuk guardian kalau kayak gitu." Tao menimpali.
Baekhyun mengulum bibirnya sejenak. "Tapi werewolfnya nggak tau siapa yang guardian, kan? Gue pikir sih nggak masalah."
Xiumin mengangguk. "Bener juga. Oke gue setuju."
"Luhan gimana?" tanya Chanyeol.
"Oke gue setuju."
"Semua ikut, berarti werewolf ada disini. Kita semua tetap harus hati-hati, oke?" Suho mengatur teman-temannya.
"Gue pikir ini bakal jadi malam yang panjang." Setelah Chen berkata begitu, semuanya mengangguk.
"Semuanya diam disini. Kadang, kawan adalah lawan yang sebenarnya. Hati-hati guys." Xiumin menampilkan senyum manisnya.
"Gue pikir werewolfnya udah mau muncul." Setelah Sehun berkata demikian, salah satu diantara mereka benar-benar berubah menjadi werewolf.
"Tetap tenang guys." Chen menengahi temannya yang sebagian panik.
"Tao, Chen, Sehun, Baekhyun, Kyungsoo, Chanyeol, Xiumin, Kai, gue... yang nggak ada Luhan!" Suho berteriak kepada teman-temannya.
"Gue harap guardian nggak salah melindungi orang." Kyungsoo tersenyum kepada Baekhyun.
"Gue juga berharap begitu. Kita cuma perlu liat apa yang akan terjadi nantinya." Baekhyun membalas senyuman Kyungsoo.
Werewolf itu mendekat kepada Xiumin, hendak memangsanya.
"Xiumin, hati-hati." Chen meneriaki temannya itu, Xiumin hanya mengacungkan jempolnya.
Kedelapan temannya hanya dapat melihat pertarungan antara Xiumin dan sang werewolf.
"Liat deh, Xiumin nggak luka sedikitpun! Hebat." Suho bertepuk tangan.
"Itu karena guardian melindungi Xiumin." Sehun menimpali.
"Wah, guardian kita hebat, melindungi orang yang tepat!" Kai berteriak dengan gembira.
"Jadi orang yang dilindungi guardian nggak bakal terluka ya?" Tao bertanya kepada teman-temannya.
"Iya." Kyungsoo menjawab pertanyaan yang dilontarkan Tao dengan cepat.
"Woi tolong dong, play lagu wolfnya EXO. Gue pengen ngedance." Xiumin berteriak kepada teman-temannya.
"Wagelaseh, baru tarung masih aja sempet ngedance segala." Baekhyun terkekeh.
Lagu wolf milik EXO pun terputar dengan keras. Mereka yang memang hafal gerakan dance lagu ini pun menari bersama.
Bahkan werewolf pun mengikutinya.
"Geurae wolf naega wolf auuu." Mereka menyanyikan sepenggal lirik lagu itu secara bersamaan.
Mereka benar-benar menikmati malam ini. Xiumin dan werewolf tidak lagi bertarung. Mereka melakukan battle dance.
Menyanyi, menari, tertawa, dan bahagia bersama. Itu adalah momen langka yang esok takkan lagi ada untuk mereka.
Kedua belas pemuda dengan dua serigalaㅡLuhan dan Krisㅡmelanjutkan gerakan demi gerakan indah yang mereka lakukan dengan kegembiraan.
Entah bagaimana caranya, Kris dan Lay ikut bergabung dengan semua temannya.
Bahagia di hari ini tidak menentukan bahwa kita akan bahagia sepanjang hari. Kadang setelah hari yang paling bahagia terjadi, duka yang melanda akan mendominasi esok hari.
Mereka menikmati lantunan musik boygroup asal Korea Selatan itu. Gerakan demi gerakan mengalir tanpa paksaan.
Satu hal yang perlu kalian tau, meski seseorang hanya hadir sekilas dalam hidupmu, ia tetap akan meninggalkan kenangan yang tak terhapus oleh waktu.
Karena semua hal yang kita lakukan tanpa batas, akan menuai kenangan yang membekas.
"Hari telah pagi. Semalam, guardian melindungi orang yang tepat. Kini kalian diberi waktu untuk diskusi selama 25 menit."
"Terima kasih untuk hari-hari yang sangat berarti. Mungkin gue akan pergi, tetapi kenangan yang sudah kita tuai, tidak akan pergi hingga akhir hayat nanti. Sukses selalu, kawan." Luhan memberikan senyuman terbaik disertai winknya.
Mereka saling mendekap satu-persatu. "Kalau gue bisa memilih, gue lebih memilih untuk bersama selamanya, tanpa ada pergi yang disertai duka, tanpa ada kata maaf bersama kecewa. Tanpa ada air mata yang beriringan dengan rasa hampa." Suho mengeratkan pelukannya dengan Luhan.
"Semua udah ditakdirkan, Ho. Dan takdir gue hanya untuk membantu kalian sementara waktu." Luhan menepuk pelan pundak Suho.
"Semua yang ada akan tiada, semua yang datang akan kembali pulang, semua yang berawal akan berakhir. Dan semua kebersamaan akan menjadi kenangan. Perpisahan memang menyakitakan, terlebih sudah banyak kenangan yang kita buat di hari-hari sebelumnya. Namun tanpa perpisahan, kita tidak akan mengerti bagaimana sakitnya ditinggalkan dan bagaimana caranya untuk tetap bertahan dalam keadaan yang tidak memungkinkan." Kyungsoo mengeluarkan kata-kata mutiaranya.
"Mengikhlaskan saat kita tidak menginginkan memang menyakitkan. Namun hal yang lebih menyakitkan adalah saat kita terlupakan oleh orang lain yang lebih dapat membuatnya merasakan kebahagiaan. Jangan lupain kita, Han." Sehun tersenyum kepada Luhan.
"Kalau kangen, sebut aja nama gue tiga kali di dalam doa lo, hehe." Chanyeol menepuk pundak Luhan. "Sukses Han."
Chen memeluk Luhan. "Lo harus tau, hal yang paling gue benci dari pertemuan adalah hadirnya perpisahan."
Kai mendekap Xiumin yang kebetulan ada di sebelahnya. "Gue udah tau kalau kita akan berpisah, tapi nggak secepat ini. Maaf udah ngajak kalian main permainan ini."
Xiumin menepuk bahu Kai pelan. "Seperti yang Luhan bilang tadi Kai, semua adalah takdir. Mau orang pergi ataupun hadir, semua yang mereka lakukan akan berakhir. Semua ini hanya perihal waktu yang terus bergulir, biarkan semuanya berjalan mengalir mengikuti arah si takdir."
"Ini bukan akhir dari segalanya, kalian cuma kehilangan gue dan Kris. Bukan kehilangan seluruh kekuatan kalian dalam menjalani hidup. Semangat!" Luhan menggantungkan kepalanya pada tali yang sudah disiapkan sejak awal permainan itu.
"Luhan, salah satu werewolf mati karena digantung. Meskipun semua werewolf telah mati, permainan belum selesai. Karena traitor si pengkhianat akan menjadi werewolf pada malam ini."
•🐺•
Maybe 1 chapter lagi selesai hehe. Ini emang niatnya cuma aku buat cerpen, hope u enjoy it guys <:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf ; [EXO]
WerewolfTidak ada yang benar-benar dapat dipercaya pada permainan ini. Semua orang mungkin adalah werewolf yang dapat mengincar dan membunuhmu sewaktu-waktu. Copyright, 2018. Highest rank #54 in werewolf. [31-03-18]