Kesepuluh

2.9K 244 61
                                    

"Hari mulai malam. Jangan lupakan bahwa traitor akan berubah menjadi werewolf. Seer dan guardian, tetap laksanakan tugas kalian. Dan khusus pemegang kartu witch, kamu dapat menggunakan kekuatanmu pada malam ini."

Selesai sang moderator berbicara, Tao bertanya, "Tugas bitch apa sih? Gue lupa."

"Heh bego, witch woi bukan bitch." Sehun membenarkan salah kata yang diucapkan Tao.

"Gue dengernya bitch."

"Tugas witch itu bangkitin orang yang mati dimangsa werewolf atau membunuh satu pemain." Chanyeol menjelaskan.

"Ini kita tetap pakai cara kemarin?" Baekhyun bertanya kepada teman-temannya.

Suho menggeleng pelan. "Enggak. Jangan pakai cara kemarin, guardian nggak tau siapa traitornya. Nanti kalo guardian malah lindungin si traitor gimana?"

"Hahaha, iya juga. Ya udah, yuk mencar," ujar Kai memberikan instruksi.

"Baekhyun, lo sama gue ya." Kyungsoo menarik tangan Baekhyun tanpa menunggu persetujuan dari temannya itu.

"Kenapa Soo?"

"Lo udah pilih siapa yang mau lo lindungin?"

"Belum."

"Bagus, sekarang mending lo lindungin diri lo sendiri."

"Hah?"

"Iya. Gue bakal ngecek Tao malam ini, dan gue rasa Tao megang kartu traitor. Lo ingat waktu diskusi siang kemarin? Lo bilang 'atas usul gue' dan Tao kayak nggak terima. Jadi gue menyimpulkan kalau lo bakal menjadi target berikutnya." Kyungsoo menjelaskan panjang lebar.

"Tapi gimana kalau Tao nggak jadiin gue targetnya? Bahaya buat kita semua Soo."

"Ini feeling Baek, ikutin aja. Kita perlu mencoba terlebih dahulu."

"Oke."

Kyungsoo mengeluarkan ponselnya, ia mengirim pesan kepada satu-persatu temannya, kecuali Tao dan Baekhyun.

'Guys, kumpul di perpustakaan sekarang.'

"Baekhyun, lo nggak usah ikut kita ke perpustakaan, oke? Lo harus tetap di luar supaya si werewolf liat lo dan jadiin lo sebagai targetnya."

Baekhyun mengangguk. "Semoga kita nggak salah langkah ya Soo."

"Yoi." Kyungsoo mengacungkan jempolnya, lalu masuk ke dalam ruang perpustakaan.

Satu-persatu temannya mulai datang.

"Ada apa Soo?" Chen bertanya dengan raut mukanya yang penasaran.

"Jadi gue sama Baekhyun punya rencana. Gue nggak tau bakal berhasil atau enggak, tapi ini berdasarkan feeling gue."

Kening Xiumin berkerut, "Rencana apaan?"

Kai tampak mencari sesuatu. "Baekhyun sama Tao dimana?"

"Disini semuanya berwujud manusia normal, itu artinya salah satu dari Tao dan Baekhyun adalah traitor, kan?" Sehun bertanya.

"Bener Hun. Tapi Baekhyun itu guardian, jadi traitornya adalah Tao. Dan Baekhyun gue suruh di luar supaya dia jadi target si werewolf."

"Hah? Kalo Baekhyun kayak Lay gimana?" Xiumin menggigit bibir bawahnya.

"Dia gue suruh buat lindungin diri dia sendiri kok, jadi gue yakin, kita akan menang kali ini."

Chen mengangguk setuju. "Jadi, siapa yang pegang kartu witch?"

"Gue." Chanyeol mengangkat tangannya.

"Pilihan lo apa?" tanya Kai.

"Gue memilih untuk membangkitkan Lay."

Kyungsoo mengacungkan jempolnya. "Dan gue memilih untuk mengecek Tao."

Sebuah kertas terbang ke arah Kyungsoo. Saat Kyungsoo hendak membuka kertas itu, terdengar suara lolongan serigala diiringi dengan teriakan Baekhyun.

"Guys, sekarang Tao revealed as werewolf."

"Oke guys, ayo keluar." Suho mengajak teman-temannya keluar dari perpustakaan.

"Di dalem tadi ruang radio sekolah kosong. Jadi sebenarnya moderator itu ada atau enggak?" Chen berbicara sembari menyejajarkan langkah kakinya dengan Xiumin.

"Kayaknya enggak."

"Woi itu Lay!"

Ketujuh pemuda itu berlari menghampiri Lay. "Lay lo nggak papa?"

"Kok gue di sini?" Lay bertanya kebingungan, membuat teman-temannya sedikit tertawa.

"Baekhyun hebat euy. Hajar Baek hajar!" Xiumin meneriaki Baekhyun yang sedang bertarung dengan werewolf di lapangan sekolah.

"Hari kembali pagi. Witch telah membangkitkan hunter, dan guardian melindungi orang yang tepat. Permainan ini berakhir dan dimenangkan oleh kelompok villagers."

Tao berjalan sembari memegangi pinggangnya. "Ya Tuhan, encok gue."

Semua temannya tertawa mendengar perkataan Tao. "Selamat ya guys, kalian hebat, kalian terbaik. Makasih buat semuanya."

"Gg woi gg." Baekhyun berseru senang.

"Ggwp!" Chanyeol pun ikut berseru.

"Mungkin permainan ini berakhir, tapi kenangan yang telah kita ukir akan selalu terpatri hingga akhir nanti." Suho tersenyum dengan manis.

"Ini memang berakhir, tapi kebersamaan kita tiada akhir. Selamat guys!" Luhan berteriak kepada semua temannya.

Usai Luhan berteriak, Kris mengikutinya. "Gue emang orangnya keliatan cuek dan nggak peduli. Tapi dibalik itu semua, gue berterima kasih banget untuk kenangan yang udah kalian berikan selama ini. Saranghaja!"

• e n d •

Halo, cukup disini aja ya ceritanya. Sebenarnya, selain terinspirasi dari plato, aku juga terinspirasi dari keluarnya tiga member EXO. Hehe, maaf kalau awal-awal chapter nggak pernah panjang dan maaf untuk ending yang nggak sesuai harapan. Terima kasih banyak untuk kalian yang udah mengikuti cerita ini dari awal sampai akhir, i love you a lottleㅡ!💜 wkwk.

Lots of love,

Victoria.

Werewolf ; [EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang