3

2.4K 62 4
                                    

Sesampainya di rumah, Rey menaruh tasnya di kamar dan segera pergi untuk mandi. Tanpa sepengetahuannya, adiknya yang masih berumur 6 tahun, Kino hendak meminjam pensil untuk mengerjakan tugas.

"Kak Rey aku pinjem pensil yaaaaa"

"Yaaa"

Kino menemukan novel yang diberikan Rendy di tas Rey lalu mengambilnya. Tak lama kemudian Rey selesai dari mandi dan melihat adiknya sedang membawa novel itu.
Sontak Rey langsung merebut novel itu dari Kino.

"Kino, katanya cuma mau pinjem pensil, ngapain malah ngambil bukunya kakak."
Rey mulai khawatir jika adiknya sudah membaca isi buku itu.

"Hehe maap kak aku penasaran, emang itu buku apa kak?"

"Ini buku novel khusus buat kakak, Kino gaboleh baca ya."

Rey lalu kembali ke kamarnya sambil membawa buku itu.

"Ih, gara-gara Rendy, nih. Aduh aku apain ya buku ini."

Rey lalu memasukkan buku itu ke dalam tasnya, ia berencana mengembalikan buku itu ke Rendy besok.


Keesokan harinya

Rey dan Rendy bertemu di lobby sekolah.

"Hey, kamu! Kesini."
Kata Rey kepada Rendy
Rendy lalu menghsmpirinya.

"Ada apa? Gue gak bikin masalah lg kan? Kenapa manggil-manggil gue?"

Rey lalu mengambil novel itu dari tasnya dan mengembalikannya kepada Rendy.

"Nih aku kembaliin. Aku ga butuh buku kayak gitu. Makasih buat niat baikmu."
Rey lalu berjalan meninggalkan Rendy.

"Yah, yaudah si"
Kata Rendy sambil berjalan menuju kelasnya.

Pelajaran kembali seperti biasanya, hingga bel istirahat kedua berbunyi. Semua siswa balapan menuju ke kantin.

Saat Rey hendak menuju kantin, ia bertemu dengan Aryo, orang yang menyukainya dari kelas 7.

"Hai Rey, nanti pulangnya gimana? Bareng aku yuk."

"Aku nanti ada rapat. Maaf aku mau ke kantin."
Saat hendak melangkah, Aryo menahan Rey.

"Eh bentar dong, kamu selesai rapat jam berapa? Aku tunggu deh."

Rey menghela napas sebentar, lalu berkata
"Yo, udah dong aku mau ke kantin, aku pulang malem, aku mau naik ojek."

Rey lalu pergi meninggalkan Aryo. Tampak wajah Aryo menahan amarah karena tolakan Rey.

"Anj---beeppp---"

Sepulang sekolah Rey lalu mengikuti rapat organisasinya hingga jam menunjukkan pukul 8 malam. Semua orang sudah pulang kecuali Rey.
Saat dia hendak memesan ojek online, ternyata handphone nya mati karena kehabisan baterai.

"Aduh kok bisa sih, terus ini aku gimana pulangnya, udah sepi lagi."

Tak lama kemudian terdengar suara motor dan motor itu berhenti di depan Rey. Ada sosok laki-laki yang membuka helmnya, ternyata Rendy.

"Ayo pulang bareng,"
Ajak Rendy.

"Loh, kok kamu belum pulang? Eh tapi kelas 10 kan belum boleh bawa motor."

"Udah deh naik aja gue habis ngerjain tugas jadi pulang malem."

Rey sempat khawatir dan menolak ajakan Rendy karena dia takut Rendy akan berbuat yang macam-macam.

"Udah tenang aja gue anterin sampe rumah kok."

Rendy lalu turun dari motornya dan mengambil sebuah batu yang lumayan besar. Dia lalu memberikannya ke Rey.

"Nih ambil, kalo gue ngapa-ngapain, pukul aja pake batu ini."

Rendy mengambil tas Rey dan meletakkannya di depan tubuh Rey.
Dia kembali ke motor dan membersihkan bagian jok belakang untuk Rey.

"Sini."

Rey akhirnya mau dan naik motor Rendy.
Di perjalanan, Rendy sempat iseng dengan Rey. Dia mengerem secara mendadak.
Rey lalu sontak sedikit menghantamkan batu itu kepada Rendy.

"Ah, sakit woe."

"Ih, kamu sih pake bercanda segala."

"Iya santuy aja kali."
Balas Rendy sambil tertawa.

Dengan arahan dari Rey, akhirnya Rey sampai di rumahnya. Dia lalu turun dan meletakkan batu itu.

"Mm, makasih ya."

"Oke, gue langsungan ya."

"Eh bentar, itu tadi yang kena batu gak papa?"
Tanya Rey khawatir.

Rendy lalu memegang lengannya yang tadi terkena batu.

"Hm oke kok hehe."

"Yaudah kalo gitu maaf tadi kaget soalnya."

"Iyadeh gapapa, yaudah gue balik ya. Bye."

Rendy lalu mengendarai motornya meninggalkan rumah Rey.

"Yaampun apa-apaan ini kok aku deg-degan sih."




Hai gaisss! Gimana kabarnyaa^^
Maap chae jarang bgt upload yaa😭
Plis terus vote and komen ya<3
Tengkyuu
Luv u all❣


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Boy VS Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang