"Jadi, sekarang aku adalah Avengers?"
"Ya dan kau akan membantu kami menyelamatkan dunia."
Para karakter berdasarkan tokoh-tokoh Marvel beserta pemainnya.
WARNING : gaje, bahasa absurd, SANGAT-SANGAT SLOW UPDATE, don't judge 'cause this's my first A...
Pagi yang cerah di kota New York, para penghuni kota mulai melakukan aktivitas pagi seperti biasa, dan ada sebagian yang sudah mulai memenuhi jalanan di kota ini. Tak terkecuali seorang gadis remaja yang sedang berdiri termenung di balkon rumahnya, dia sudah cukup lama berdiri di sana memandangi orang-orang yang berlalu lalang di jalan beraspal itu.
"Satu hari lagi yang membosankan" gumamnya.
Dia pun menghentikan kegiatannya itu dan segera masuk ke kamarnya ketika sebuah suara memanggilnya.
"Tessa! temanmu sudah datang" teriak seseorang dari bawah.
Tessa Sally Windsor seorang mahasiswi di Universitas Manhattan, dia berusia 18 tahun dan dia tidak terlalu menyukai hidupnya yang biasa-biasa saja, entah mengapa dia menginginkan sesuatu yang lebih menantang untuk dijalani.
"Baik, mum. Aku segera turun" jawab Tessa seraya mengambil tas ranselnya dan segera menghampiri ibunya yang sedang berbicara dengan sahabatnya itu.
"Morning, Dave" ucap Tessa sembari memakai sepatu bot hitamnya.
"Morning, Tessa" jawab Dave seraya tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
David Edward Reils merupakan teman masa kecil Tessa, mereka kuliah di Universitas yang sama dan mereka berdua sangat dekat, hingga banyak yang menyangka bahwa mereka adalah sepasang kekasih.
"Tesy, action figure para Avengers sudah launching loh!" ucap Dave saat mereka sudah berada di dalam kelas.
"Benarkah?! Yeay akhirnya!" jawab Tessa yang baru saja duduk di kursinya yang berada di depan Dave, seraya melayangkan kedua tangannya ke udara.
"Kalau begitu malam ini temani aku ke toko!" ucap Tessa bersemangat.
"Ya, pasti" jawab Dave seraya tertawa kecil melihat kelakuan sahabatnya ini.
Mereka berdua merupakan penggemar berat para Avengers, mereka mengoleksi barang-barang yang berkaitan dengan Avengers, dan mungkin penggemar paling fanatik adalah Tessa. Bagi Tessa para Avengers adalah sosok yang cocok untuk di idolakan karena mereka pahlawan yang sangat luar biasa. Dan Tessa berharap suatu hari nanti dia dapat menemui pahlawan favoritnya, Captain America.
Teett!
Selang beberapa lama setelah bel berbunyi, dosen mereka masuk ke kelas bersama seorang gadis berambut pirang yang sangat familiar bagi Tessa. Bisikan demi bisikan mulai terdengar di kelas ini, sang dosen yang merasa terganggu dengan suara bisikan mahasiswanya yang (lumayan) keras langsung berdehem untuk meminta perhatian.
"Ahem!"
Mendengar suara sang dosen para murid pun langsung menghentikan kegiatan yang mereka lakukan.
"Well class, today we have a new student. Please introduce yourself dear" ucap dosen tersebut seraya tersenyum.
"Baiklah, hai namaku Sophie Cade. Senang bertemu dengan kalian" ucap gadis bernama Sophie tersebut.
Tessa yang sedari tadi diam saja karena tidak peduli langsung menolehkan wajahnya ke arah depan dan menatap gadis baru itu.
"Sophie?" ucapnya.
Merasa namanya disebutkan, Sophie pun menoleh ke arah datangnya suara tersebut, iris birunya membesar ketika mengetahui bahwa dia satu kelas dengan Tessa. Suasana antara mereka berdua pun menjadi awkward dan seisi kelas memandangi mereka berdua dengan heran.
"Jadi kalian sudah mengenal satu sama lain? Baguslah. Kalau begitu, Sophie silahkan duduk di sana" ucap sang dosen seraya menunjuk bangku kosong yang berada di sisi kiri kelas.
"Baiklah'' jawab Sophie.
Pelajaran berjalan sangat lambat bagi Tessa, entah sudah berapa gambar yang berhasil dia buat di buku bertuliskan 'sketsa' itu. Sesekali Tessa mengedarkan pandangan ke kanan atau kirinya, dan tak sengaja pandangannya jatuh pada Sophie yang sedang memerhatikan pelajaran dengan serius. Tessa yang sedari tadi menggambar langsung menghentikan kegiatannya dan kemudian memutar kedua bola matanya.
'Kenapa gadis itu kemari' batinnya.
'For someone'
Deg!
Tessa terkejut karena mendengar suara misterius berbicara pada dirinya.
"What the hell was that?" gumamnya bingung, dan tanpa Tessa sadari sedari tadi Sophie memerhatikannya dan saat melihat wajah bingung Tessa dia tersenyum.
"Bersiaplah Tesy" ucap Sophie.
____________________________________
SO, WHAT DO YOU THINK?//And who's Sophie?👀 Sorry this chapter is bad because I still learn to write:).
Don't forget to vote and give your opinion about this chapter in the comment, and...tell me if u like this story!
see ya guys! And thanks if you read this story. [09/05/18]