BOB : 09

993 126 5
                                    

Coba katakan apa yang lebih menyakitkan dari di lupakan? (Mencintai). Mencintai selama bertahun-tahun dan harus berakhir dengan di lupakan. Coba katakan kesalahan sebesar apa yang jungkook lakukan hingga dia harus di lupakan?!.

Jungkook benar-benar ingin bertanya pada gadis itu. Apa benar Yewon telah melupakannya? Apa benar Yewon tidak mengingat apapun tentang masa kecil mereka?. Pertanyaan-pertanyaan sederhana itu terus saja muncul dalam benak Jungkook dan jujur saja itu menggangu konsentrasinya.  

Tatapan Jungkook pada gadis itu melunak, mencoba menghempas pikiran-pikiran aneh yang selama ini membebaninya. 

Jungkook dan Yewon saling memandang, wajah gadis itu benar-benar tidak bersahabat. Jelas terlihat jika kehadiran Jungkook sedikit menggangunya. Tapi bukan kah ini aneh? Yewon merasa kesal dengan Jungkook? mengapa?.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?"  Ucap Yewon menyadarkan Jungkook dari hipnotis mata indah miliknya. "aku?" tanya Jungkook sambil menunjuk dirinya. Mengapa pertanyaan Yewon seperti tidak suka dengan kehadirannya dan mengapa Jungkook mejadi kaku dan sulit untuk membuka mulut? apa dia terlalu gugup untuk berbicara dengan gadis kecil yang dulu dia tinggalkan.

sebenarnya ini terlalu rumit untuk di jelaskan, rasa bersalah jungkook selalu dia bawah hinggah dewasa dan menjadi beban untuknya.

Jungkook berusaha menjawab pertanyaan sederhana yang diberikan oleh Yewon, namun pikirannya seperti memaksa dia agar berfikir keras. Pria itu terus mengontrol dirinya agar tidak lepal kontrol. Dari lubuk hatinya yang dalam Jungkook sangat ingin mengatakan siapa dirinya, apa hubungan mereka, namun rasa takut terus menekannya agar tidak melakukan itu.

Jungkook ingin memeluknya, meminta maaf padanya , untuk saat ini Jungkook merasa ini bukan waktu yang tepat. Sesuatu yang buruk mungkin saja terjadi jika dia melakukannya sekarang. 

"Ah... sudah lah kau tidak perlu memberi tahu ku, kita tidak terlalu dekat hingga kau wajib memberitahu ku tujuan mu. Lagi pula ini tempat umuj! siapapun berhak datang dan pergi" ucap Yewon kesal karena Jungkook terus diam sambil menatapnya.

Jungkook tidak menjawab apapun, dia justru memandani ssetiap inci dari wajah gadis itu. Kesimpulan sederhana yang bisa Jungkook ambil adalah gadisnya tidak berubah sama sekali. Lemak bayi itu masih ada yang artinya gadisnya belum juga tumbuh menjadi dewasa.

"Mau temani aku jalan - jalan" ucap Jungkook tanpa sadar. 

Yewon hanya menatap datar wajah Jungkook, walau pria itu memamerkan senyum manis tetap saja Yewon merasa aneh dengan pria itu. Jika saja boleh jujur Yewon tidak bisa menolak pesona tampan pria itu. Tapi kesadarannya masih menguasai tubuhnya, jadi ketampanan pria itu tidak membuatnya luluh.

"Apa otak mu sedang bermasalah"

"Aku akan membelikan mu ice cream coklat" ucap Jungkook memberi penawaran.

"Aku rasa kau benar - benar gila!" jawab Yewon sinis.

Bukannya marah Jungkook justru tersenyum saat melihat wajah kesal Yewon, menurutnya itu sangat lucu dan juga cantik di saat yang bersamaan. 

"Nama ku Jungkook" ucap Jungkook sambil mengulurkan tangan. Rasanya tidak perlu dijelaskan untuk apa uluran tangan itu, karena bocah pun tau jika itu bertujuab untuk berjabat tangan.  

Jungkook menunggu dengan sabar, jujur saja tangannya sdikit pegal namun saat Yewon mulai mengangkat tangan untuk menerima uluran tangannya membuat rasa pegal itu menghilang. Saat tangan mulai merasakan kulit mulusnya waktu seakan berhentu untuk Jungkook. 

Kenangan masa lalu Kookie kecil dan Yewon kecil terlintas begitu saja dalam memori Jungkook. Memutar setiap kejadian yang mereka lewati seawaktu kecil. 

Jungkook ingat saat pertama kali bertemu dengan yewon.

Jungkook ingat bagaimana Yewon menangis karena tersesat.

Jungkook ingat bagaimana Yewon yang selalu saja setia menggandeng tangannya saat dia mengantarkannya pulang.

Jungkook ingat bagaimana Yewon yang selalu mengikutinya kemana pun dia pergi.

Jungkook ingat bagaimana Yewon selalu mengatakan bahwa dia akan menikah dengannya.

 Dan Jungkook sangat ingat bagaimana dengat jahatnya dia pergi meninggalkan Yewon.

"Kim Yewon" ucapnya membalas jabatan tangan Jungkook "tapi kau bisa memanggil ku Umji" lanjutnya di sertai dengan senyuman manis.

"umjiiiiiiiiiiiiiiiiiii" sepertinya terlalu banyak huruf I yang aku tulis.

Yewon dan Jungkook menoleh kesumber suara. Seorang pria nampak berlari menghampiri mereka, pria yang cukup tampan di mata Jungkook. 

Tanpa ragu Yewon melepas pagutan tangan Jungkook, membuat pria itu terdiam sambil menatap tangannya yang kosong. Yewon nampak tersenyum, melambai dengan raut wajah bahagia. 

"Oppa!" teriak Yewon tidak mau kalah. 

Pria itu akhirnya berada diepan Yewon, mengusap kepala  gadis itu sambil tersenyum. Jungkook terdiam hanya menonton interaksi keduanya. Terbesit rasa sakit yang begitu mendalam harus jungkook akui dia tidak suka bahkan sangat tidak suka degan interaksi kedua orang yang ada di depannya.

Jungkook hanya bisa mendengarkan percakapan mereka tanpa ada rasa ingin menghentikan interaksi keduanya. Rasanya menyedihkan ada namun dianggap tidak ada, Jungkook merasa transparan. Tapi, Jungkook cukup sadar posisinya, Dia hanyalah kenangan dan pria yang saat ini bersama yewon adalah kekasihnya.

"oh iya... kenalkan ini taeyong oppa" ucap Yewon memperkenalkan Taeyong pada Jungkook.

"Taeyong" ucap pria itu sambil mengulurkan tangan dan diterima oleh Jungkook "Jungkook" balasnya sambil tersenyum canggung

Jungkook rasa saat ini Yewon telah bahagia! jadi apa yang harus dia lakukan?.

Selama ini dia selalu saja mengingat gadis itu dan berharap bertemu dengannya dan mengulang kembali kenangan - kenangan masa kecilnya. Tapi, sepertinya dia harus mengubur keinginannya dalam dalam karena Yewon kini telah bahagia dengan pria lain.

Black ON Black [COMPLETED STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang