Mati listrik tidak pernah semenyenangkan ini.
Aku merebahkan kepalaku di paha Taehyung, sambil sesekali tertawa karena lawakan supernya.
Taehyung bilang, kalau dia suka gelap-gelapan.
Juga, dia suka sekali menghemat sesuatu. Seperti menghemat air.
"Aku lebih suka mandi bersama daripada sendiri."
Aku mencubit hidung mancungnya gemas.
Pacarku ini memang mesum! Tidak kusangka!
"Kalau lilinnya bisa nyala seratus tahun sih, aku pasti akan mengajakmu mandi bersama. Selama seratus tahun berturut-turut."
Ya, itu mesum.
Tapi sedih juga.
Aku padahal belum pernah bertemu dengannya. Tapi, aku merasa, dia pernah ada.
Dalam mimpi-mimpi, atau ketika orang-orang berlalu-lalang di jalanan.
Tanpa sadar, air mataku menetes.
"Jangan menangis. Kau tahu, gadis yang gemar menangis, nanti akan cepat tua, loh!"
Dengan segera aku menghapus air mataku dan tersenyum.
Aku melirik sejenak ke lilin itu.
Masih agak lama habisnya.
Jadi kugunakan untuk bertanya-tanya lagi.
Dia ternyata suka buah strawberry.
Dia juga suka bermain gelembung sabun.
Dasar anak kecil. Hihi.
Giliran aku bertanya, maukah dia menikah denganku, jawabannya sangat diluar ekspektasiku.
"Sulit untuk mendapatkan pasangan yang tepat pada waktu yang tepat dalam hidupku. Dan bahkan jika aku berhasil melakukannya, hal-hal berubah, kita berubah, itulah sebabnya aku bukan penggemar pernikahan."
Langsung saja aku cemberut.
Bilang saja kalau tidak mau menikah denganku!
"Astaga," dia tertawa. "Mandi bersamamu selama seratus tahun, kan tidak harus menikah dulu."
Aku memutar bola mata.
Ada benarnya juga.
Lagipula, waktunya kan juga tidak cukup untuk menikah.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Candle Love
FanfictionJangan putus harapan! Buktinya, aku berharap pada bintang jatuh agar aku punya pacar, akhirnya dikabulkan kok! Namanya Kim Taehyung! Imut, seperti boneka kumamon, dan manis seperti jelly! Tapi, cuma sebentar saja sih. Sampai lilin itu terbakar habi...