Jangan putus harapan!
Buktinya, aku berharap pada bintang jatuh agar aku punya pacar, akhirnya dikabulkan kok!
Namanya Kim Taehyung! Imut, seperti boneka kumamon, dan manis seperti jelly!
Tapi, cuma sebentar saja sih.
Sampai lilin itu terbakar habi...
Jika kita semua mati dan menjadi bintang, maka aku harus percaya bahwa jiwa kita hidup di bintang-bintang. Sekarang aku tahu mengapa orang memandang ke langit ketika mereka memikirkan seseorang yang ingin mereka lihat.
Tapi Kim Taehyung tidak mati.
Aku melihatnya sebagai satu-satunya bintang yang dipandang sebagai sesuatu yang masih hidup, dan tidak mati.
Cara berjalannya, sifatnya yang seperti anak kecil...
Seleranya dalam berpakaian.
Aku menyukai semua tentangnya.
Bukankah semua orang juga begitu?
Taehyung, aku kangen sekali :(
Aku rela melakukan apapun, agar bisa bertemu denganmu lagi, Taehyung...
I would ruin my self to fix you up.
***
Hari ini aku disuruh Mama untuk mencari adikku di taman.
Oh iya, nama adikku Summer.
Sayangnya, dia tidak menyenangkan seperti arti namanya.
Dia bukan seperti musim panas yang menyenangkan, melainkan seperti musim dingin yang panjang.
Cih, dasar anak salah nama.
Dan hal yang paling menyebalkan darinya adalah, ketika sudah main di taman, atau tempat favoritnya, ia akan sulit ditemukan.
Aku sudah memutari taman ini, dan tidak menemukannya.
Kalau dia diculik, bagaimana ya?
Biasanya sih dia di perosotan, atau di ayunan, atau di jungkat-jungkit.
Sekarang, karena terlalu lelah untuk mencarinya, akulah yang menunggunya di arena bermain.
Aku bermain prosotan sampai terjungkal ke depan.
Bermain ayunan sampai kepalaku pusing, dan jungkat-jungkit bersama anak kecil lain.
Tapi aku lelah.
Aku akhirnya berhenti, dan bersandar pada sebuah patung.
Apakah aku harus menelepon Mama?
Tetapi jelas-jelas itu adalah hal yang kuhindari karena pasti Mama akan menangis, dan Papa akan memukuliku.
“Kakak Erin!”
Nah itu dia Summer!
Dia berjalan dengan ceria ke arahku sambil digandeng oleh seorang lelaki yang... astaga.
Mereka semakin mendekat, dan aku masih tercengang dengan seseorang di depanku.
Bukan Summer.
Tapi pria yang menggandeng Summer saat ini.
Dia menatapku dengan tatapan simpatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Summer mainnya terlalu jauh ya.” Katanya dengan suara beratnya.
