Part 4

45 7 7
                                    

Sejak kejadian Rendy membantu Evania mengabsen, mengantar Evania pulang, dan selalu bersama-sama dengan Evania karena mereka merupakan pengurus kelas, Evania menjatuhkan hati kepada Rendy.

Entah mengapa, dia tidak bisa mengontrol perasaannya saat melihat Rendy. Melihat senyum cowok itu, bagaikan hiburan untuknya.

Dia merasa gugup saat berpapasan dengan Rendy, tetapi tidak dengan Rendy. Cowok itu terlihat biasa-biasa saja. Cool, santai, cuek.

Sekarang, Evania sedang mencatat sederet tulisan yang berada di papan tulis.

"EVAAAA!!!!" suara itu menginterupsi kegiatannya menulis.

Untung aja, Pak Nikron sedang pergi ke Sekolah tetangga karena ada urusan. Jadi, beliau hanya memberikan catatan.

Evania menatap Nanda jengah, "Apaan sih, Nan? Berisik deh lo."

"Gue liat PR Biologi dong. Gue takut bu Tati marah. Cepetan."

"Kok ngatur? Biologi gue ketinggalan."

"Halah, such a bad liar. Lo kan rajin, mana mungkin PR ketinggalan." Cibir Ananda.

"Tuh tau."

"Nah, ya udah. Mana PR nya?"

Evania memutar bola mata malas. "Punya temen kok cobaan banget sih." Cibir Evania dan memberikan PR Biologi nya yang sudah dia kerjakan semalam.

"Thank you Evania Fransisca Pratama yang cantik, murah hati, murah jiwa, dan murah badan."

"HEH MULUT LO!!!"

Ananda langsung berlari ke tempat duduknya tak mau mendapat toyoran dari Evania.

"Va."

Suara berat itu. Membuat Evania kembali merasakan degup kencang.

"Apa?"

"Gue pengin nanya nih."

"Nanya aja."

Rendy memperlihatkan gambar bertuliskan 'I Just Really Love You.' di layar ponselnya kepada Evania.

' di layar ponselnya kepada Evania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Artinya apa?"

Evania terdiam. Masa iya, Rendy nggak tahu arti itu? Anak SD kelas 1 pun pasti tahu arti tulisan itu.

"Artinya.. Aku sangat mencintai kamu." Kata Evania pelan.

"Oh.. Ok, makasih ya." Rendy senyum-senyum sambil kembali ke tempat duduknya yaitu dibelakang Evania.

Gadis itu terdiam. Hatinya bersorak sekarang. Apa maksud Rendy menanyakan seperti itu? Apa dia memberikan kode untuk Eva?

***

"Ca, tau nggak sih? Tadi tuh Rendy nanya pertanyaan yang aneh." Kata Evania kepada adiknya yang sedang menonton Youtube artis kesukaannya, yaitu Greyson Chance.

"Pertanyaan apa?" Mata Frisca masih terfokus pada ponsel.

"Dia nanya arti dari 'I Just Really Love You'. Masa dia nggak tau sih arti itu? Bego banget apa ya dia?"

Frisca memencet exit pada Youtube nya dan memutar bola mata malas.

"Itu kode buat lo."

"Kok kode?"

"Ya mungkin karena dia suka ama lo."

"Kok suka?"

"Ya iyalah, mungkin dia mulai cair tuh."

"Kok cair?"

Frisca menggeram kesal. Kakaknya ini memang gemar membuat darah Frisca naik.

"Oke oke, gue serius. Kok lo bisa berpersepsi kayak gitu?"

"Ya menurut gue sih, gitu. Lagipula, sebego-begonya dia, pasti dia tau lah arti itu. Masa iya dia nggak pernah belajar Bahasa Inggris dari SD?"

"Iya juga sih."

"Kapan-kapan, lo ajak dia kesini ya. Gue pengin liat langsung muka nya. Kemarin gue cuman ngeliat sekilas dari jendela."

Evania melotot horor kepada Frisca, "Jadi, kemarin lo ngintip gue sama Rendy?"

Frisca mengangguk santai. "Awas ya, lo rebut dia, gue gibeng lo!"

"Ngapain gue rebut? Udah punya Rangga." Katanya dengan sombong.

Evania menggelengkan kepala, adiknya baru berumur 13 dan sudah mempunyai pacar? Hebat. Sedangkan Evania? JOMBLO! HAHAHA!
#AUTHORKETAWAJAHAT

"Halah, gantengan juga Rendy."

"Rangga lah!"

"Rendy lah!"

"Rangga."

"Rendy."

"Ya udah sih, sama-sama berawal dari R."

"Apaan sih, ga nyambung lo!"

"Bodo amat, yang penting udah punya Rangga. Lah lo? Bangga-banggain Rendy tapi belom jadian. HAHAHAHA!" Frisca tertawa jahat sambil berlari ke kamarnya dan mengunci pintu.

Adik Evania itu nggak mau terkena cubitan super maut dari Evania. Karena, kalau Evania sudah marah, hancur sudah planet Asgard milik Thor ini.

Apaansih? Ganyambung.

Sementara Evania menatap kepergian adiknya dengan geram.

Dia menghela napas kasar, "Belom aja gue terjunin dari balkon kamarnya dia ke bawah tanah."

ERKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang