Part 8

28 6 2
                                    

Evania menggeram kesal. Malam ini dia sedang men-stalk instagram milik Rendy. Entah mengapa pribadi Rendy membuatnya penasaran.

Tentang Rendy yang tiba-tiba suka berkata manis padanya, Rendy yang bandel, Rendy yang cuek, Rendy yang selalu menatap Evania dengan intens.

Entahlah, semua hal itu membuat Evania pusing sendiri. Dia nggak mau salah ambil paham dengan apa yang Rendy perbuat padanya. Karena, bisa jadi Rendy cuma iseng kan? Iseng ngeliatin dia, iseng gombalin dia, atau cuma iseng pengin bikin Evania jatuh cinta. Bisa aja kan?

Tapi kalo untuk yang kalimat terakhir itu, kalau sampai benar adanya. Sudah dipastikan Rendy akan dibuat babak belur sama Frisca. Iya, Frisca. Frisca adiknya Evania itu jago silat loh saudara-saudara yang budiman.

Dia nggak segan-segan bakal nyakitin siapa aja yang berani apa-apain Evania. Pernah waktu Evania masih duduk di bangku SMP, Evania cerita sama dia kalau dia dibaperin ama cowok yang namanya Elfritz, tapi si Elfritz ini malah tiba-tiba ngejauh dan bilang kalo dia nggak serius sama Evania.

Langsung aja, si Frisca yang pada waktu itu masih SD kelas 5 ngelabrak cowok yang bernama Elfritz itu dan meninju rahangnya. Elfritz langsung lari terbirit kayak orang cepirit.

Jadi, nggak diragukan lagi kalo sampe Rendy nyakitin Evania, dia bakal bonyok dibikin Frisca.

Btw, balik lagi ke Evania. Dia masih men-scroll feeds milik Rendy. Nggak banyak foto atau video yang di post. Hanya foto dia sedang berada di koridor sekolah SMP nya dan foto dia memegang kamera Canon khas anak hunting.

Evania menahan napas saat dia memperbesar foto Rendy yang sedang berada di koridor SMP. Betapa tampannya laki-laki itu menggunakan seragam SMP yang dikeluarkan dengan lengan bajunya digulung membuat otot nya terekspos.

Nggak diraguin lagi, Rendy sejak SMP demen nge-gym.

"Ya Tuhan, mengapa Kau tau aja kalo aku suka cowok-cowok ganteng macam Rendy?" Gumam Evania.

Setelah puas melihat foto Rendy yang bak Alvaro Mel itu, Evania meletakkan ponselnya di atas nakas dan memilih untuk tidur karena jam sudah menunjukkan pukul 00.00.

***

Pagi ini, Kelas X-IPS sedang heboh-hebohnya menyalin PR Matematika pemberian Pak Nikron. Begitulah kerjaan X-IPS setiap hari. Menyalin PR teman, dan mendadak akan jadi pencuri handal.

Seperti Nanda, Rahel, dan Fitri saat ini. Mereka diam-diam mengambil buku tugas milik Evania yang berada di tasnya. Evania terkejut saat memeriksa tasnya hendak mengumpulkan tugas lebih dulu. Karena Pak Nikron berpesan kalau tugas sudah selesai boleh dikumpulkan di ruang guru.

Tetapi niat awalnya itu harus terkurung karena ketiga bodat itu. Fyi, bodat adalah monyet dalam bahasa batak. Itulah kata yang sering Evania lontarkan kepada ketiga sahabatnya itu ketika kesal.

Evania merasa bosan karena menunggu teman-temannya yang seabad belum selesai juga mengerjakan tugasnya. Ia pun memutuskan untuk memainkan aplikasi yang ada diponselnya untuk mengusir rasa bosan. Sedari tadi, cewek itu hanya membuka Whatsapp, Instagram, Twitter, begitu berkali-kali.

"Nan, lo pada masih lama ya nyalinnya? Gue bete banget sumpah diem-diem bae daritadi disini." Melas Evania kepada Nanda yang sedang fokus menyalin.

ERKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang