1 🎈 anak kecil

675 73 4
                                    

"Rachel!" panggil seorang cewek berambut cokelat panjang nan lurus itu menghampiri sahabatnya yang lagi jalan menuju gerbang sekolah.

Cewek bernama Rachel pun menoleh. Dia memutar bola matanya ngeliat sahabatnya itu lari kayak anak kecil. "Sol, plis deh jangan deket-deket gue."

Lee Jinsol memberengut. "Lho kenapa???"

"Abis lu kayak anak kecil! Males kalo lu deket gue! Ditambah malu!" jawab Rachel. Jinsol cuman cengengesan. "Sol, sadar dong kita udah kelas 2 SMA, bukan anak SD lagi!"

"Susah, Chel. Udah mendarah daging soalnya. Hehehe," Jinsol cengengesan lagi.

"Tuh kan, mulai lagi cengengesan! Udah sana, jangan deket-deket gue!" Rachel mendorong tubuh Rachel dari jangkauannya.

"Ih, Rachel mah! Nyebelin!" Rachel pun ngibrit lari, Jinsol segera nyusulin.

Mereka pun lari sampe-sampe udah di koridor kelas yang ramenya kayak pasar. Maklum, sekarang jam udah nunjukkin angka 7 karena bentar lagi bel masuk bakalan bunyi.

"Njir, cape gue lari-lari," kata Rachel ngos-ngosan.

"Yeeu, siapa suruh lari-lari," dumel Jinsol berdiri di sampingnya.

"Eh eh eh malaikat lewat," celetuk salah satu cowok pada temen-temennya. Refleks Rachel dan Jinsol ikut noleh karena cowok-cowok itu berdiri di deket mereka.

Pas mau noleh, seorang cewek berbadan langsing, tinggi, dan feminin itu jalan masuk ke koridor kelas dengan langkah seperti seorang model yang lagi jalan di catwalk.

Jinsol dan Rachel sama-sama terperangah, diikuti oleh murid-murid yang lagi di situ. Si cewek bak model itu tersenyum ke arah mereka.

Jangan lupakan wanginya. Wanginya harum semerbak banget, kayak pake satu botol parfum.

"Anjir, kayak Dewi Sri!" celetuk cowok kelas 12 yang bernama Haechan itu.

"Bukan Dewi Sri lagi, tapi kayak dewi-dewi Yunani!" kata Renjun, temennya, nimbrung.

Rachel cuman mutar bola mata. Bosen ngedenger cowok-cowok muji cewek itu tiap hari. "Sol, kuy pergi."

"Cantik banget...," kata Jinsol masih memandang kagum cewek itu.

"Ya elah, gitu aja terus tiap hari sampe mabok," kata Rachel malas.

"Tapi beneran deh, kakel itu cantik banget," kata Jinsol bener-bener. "Siapa sih namanya?"

"Lah, lu lupa? Sol, dia terkenal dan populer banget loh di sini!"

"Justru itu, saking banyaknya orang yang gue temuin, gue lupa."

"Ck! Namanya Siyeon Sunbaenim, dia kelas 12, satu tahun di atas kita," jelas Rachel singkat. Jinsol ngangguk-ngangguk aja sambil ber-oh ria. "Udah yuk masuk kel--"

"KAK JENOOOOOOO!!!" teriak Jinsol dengan suara ultrasoniknya, sehingga membuat orang-orang di sana noleh ke dia barengan.

Rachel tutup telinganya sambil natap ke arah Jinsol kesel. "Duh suara lu berisik banget deh, Sol!"

Tapi Jinsol mengabaikannya. Dia malah ngelambai-lambain tangan tinggi-tinggi sambil tersenyum cerah ke arah seorang cowok yang rambutnya basah karena abis main basket di lapangan.

Si cowok bales lambaian tangan itu dengan senyum dipaksakan, kayak risih gitu.

Jinsol ngibrit ke arah cowok bernama Jeno itu. "Kak, ntar kita pulang bareng ya! Kan rumah kita searah. Nanti aku tungguin deh di depan kelas kakak. Ya ya ya?" katanya bersemangat.

"Nggak, nggak mau," jawab Jeno.

"Ihhh kok gitu sihhh...," kata Jinsol cemberut.

Nggak lama kemudian dua sahabat Jeno, Haechan dan Renjun nyamperin mereka berdua. "E cie cieeeee langsung didatengin pacar nih!"

"Apaan sih lo!" kata Jeno kesel.

Haechan ketawa lebar, "Eh, Jinsol. Jeno nggak bisa pulang bareng lu."

"Kenapa?" tanya Jinsol.

"Karena dia mau pulang bareng sama Siyeon. Bener ngga?" tanya Renjun dan langsung disetujui oleh Jeno.

"Yahhh kok gitu sih kak...," kata Jinsol yang bahunya merosot.

"Heh! Gue udah bosen pulang bareng sama lu ya dari setahun yang lalu!" kata Jeno ke Jinsol. Jinsol cuman cengengesan.

Yap, apa yang dikatakan Jeno tadi bener. Jelas aja cowok itu udah bosen dan gondok sama Jinsol, hehehe. Kenapa gondok? Karena Jinsol pasti nyerocos nggak jelas sepanjang mereka pulang bareng. Apa yang nggak penting pun dia omongin. Gimana Jeno nggak gondok?

Rachel yang udah nggak sabar nunggu Jinsol, narik tangannya. "Ayo pergi!"

"YA UDAH POKONYA AKU TUNGGUIN KAK JENO DI DEPAN KELAS YA!" teriak Jinsol dengan tangan digiring kayak kambing oleh Rachel. "DADAH KAK JENOOO!"

Setelah Jinsol udah jauh dari pandangan, ketiga cowok itu cuman geleng-geleng kepala.

"Gila ya cewek itu, masih aja suka sama lu," kata Renjun. "Cewek itu artinya nggak pantang nyerah, bro."

"Ah apaan sih! Nyebelin tau nggak?" kata Jeno kesel. "Udah ah masuk ke kelas!"


















Next???

Next???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KAK JENO! ➖ NCT Jeno📣[COMPLETED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang