Rumah Ahrani
Setelah 30 menit perjalan akhirnya aku sampai di rumah. Mobilku berhenti dan aku langsung keluar.
Aku melangkahkan kaki menuju ke dalam rumah yang cukup besar itu.
"Eh non Ahra udah pulang"ujar bi Narsih, pembantuku sambil membawakan air.
"Kok malem sih non?"tanyanya padaku.
"Iya nih tadi ada acara di sekolah"jawabku langsung duduk di sofa.
"Oh iya non. Ditunggu tuh di atas."ujarnya sambil menunjuk kearah kamarku.
"Sama siapa?"tanyaku heran.
"Non lihat aja sendiri"jawabnya yang langsung meninggalkanku.
Aku memang dekat dengan bi Narsih. Karena dia yang merawatku sejak aku pindah ke rumah ini.
Aku meminum air yang tadi di berikan oleh bi Narsih. Setelah itu aku beranjak pergi ke kamar.
Kamar Ahra
Aku penasaran siapa yang sedang menungguku di kamar. Aku membuka pintu kamarku. Terlihat seorang pria bertubuh tegap di sana. Karena mendengar suara pintu terbuka dia langsung menoleh untuk memeriksanya. Saat pandangan mata kami bertemu dia tersenyum dengan sangat manis padaku.
"Hai Ahra, baru pulang?"sapanya padaku
Betapa terkejutnya saat aku menyadari bahwa dia adalah orang tersayangku.
"Kak Wiliam"ucapku terkejut.
"Kakak apa kabar?"tanyaku dengan langsung memeluknya.
"Baik dong sayang. Kamu apa kabar juga?"ujarnya padaku.
"Baik juga"jawabku singkat.
"Kakak kok bisa ada di sini sih? Terus budhe apa kabar? Sekarang dia sama siapa?"tanyaku tanpa henti.
Kak Liam hanya tersenyum mendengar pertanyaan dariku.
"Kok malah senyum sih?"tanyaku heran.
"Habis kamu nanyanya lucu sih"jawabnya sambil keyawa.
"Ya udah sekarang jawab dulu pertanyaanku!"ucapku penasaran.
"Nyokap kabar baik kok. Sekarang dia lagi fokus sama pekerjaannya. Jadi mulai sekarang aku pindah kesini biar ada yang ngurusin sama biar sambil jagain kamu."jawabnya panjang lebar.
"Kok kakak gak bilang sih kalo mau kesini?"ucapku kesal.
"Kan biar jadi kejutan"jawabnya.
"Kok kamu pulang malem sih? Habis darimana?"lanjutnya.
"Ada acara di sekolah makanya aku pulang agak malem."jawabku.
"Ya udah sekarang kamu bersih-bersih terus istirahat. Ngobrolnya lanjutin besok lagi oke"pintanya lalu beranjak meninggalkan kamarku.
Akupun langsung bergegas mandi. Setelah selesai aku menyalakan video mv di layar datar yang berada di kamarku. Aku melihatnya sambil tiduran.
Rumah Rian
Rian duduk di tepi kolam renang rumahnya sambil menyantap sandwich dan jus jeruk.
Ibunya yang melihat tingkah anaknya pun cemas karena teelihat sedang menyembunyikan sesuatu.
"Afrian sayang, kamu kenapa?"tanyanya sambil mendekati putranya.
"Gak papa kok mah"jawab Rian yang setengah terkejut.
"Kalo ada sesuatu cerita dong sama mamah"pintanya pada sang putra.
Rian yang merasa terpojokpun akhirnya memutuskan untuk bercerita.
"Ahra mah"ucapnya bimbang.
"Ahra kenapa?"tanya sang ibu yang makin penasaran.
"Aku bikin dia nangis lagi mah"jawabnya singkat.
"Kok bisa?"tanyanya kembali.
"Panjang mah ceritanya"jawabnya.
"Kenapa kamu gak bilang aja sama Ahra kalo sebenarnya kamu suka sama dia?"ujar sang ibu."Enggak mah, aku takut kejadian seperti dulu terjadi lagi"terang Rian pada ibunya.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Happy Ending
Teen FictionHati yang terus tersakiti oleh cinta masa lalu, akankah takdir indah datang kepadanya?