Suatu malam aku tiduran di sofa depan televisi. Ditemani bianca yang sedang menggambar di samping ku.
Tiba-tiba piter datang , membuka pintu kemudian menghampiriku
" Night sayang " sambutnya dengan kebahagiaan.
" Too " jawabku seraya duduk.
Piter duduk di sebelahku dan melihat bianca
" hai child.. Namamu siapa? " tanya nya
" Bianca" jawabnya datar dan tetap melanjutkan gambarnya.
" Bianca sudah malam ayo pergi ke kamarmu. Sekarang! " suruhku dengan tiba-tiba.
Bianca yang sibuk menggambar menuruti perintah ku, pergi ke kamar nya.
Setelah itu piter mencium keningku
" kamu tadi jadi ke cafe? " tanya nya
" Iya. Kau tau apa yang terjadi?" Jawabku
" Noo" jawab piter dengan menggelengkan kepalanya.
" di sana aku bertemu sama cewek gila. Ewh.. dan mungkin itu pacar kamu" jelasku santai sambil menatap layar tv.
" What? Pacar? " terkejut nya sembari berpikir keras
" Dia sangat marah padaku. Why? " tanyaku heran diiringi sedikit gelak tawa.
" ooh .. mungkin itu alma kali.. " ucapnya.
"Gatau" jawabku singkat
" Hey.. kamu ngga tanya siapa itu alma" kata piter.
" Ngga penting buat aku kan?" Ujarku.
Piter terdiam membisu.
" Jangan macam-macam denganku. Alma begitu juga dengan kau Piter" lanjutku dengan tegas.
Piter berbisik pelan di telingaku mencoba membangkitkan suasana romantis.
" Dia tidak penting dan aku mencintaimu"
Aku tersenyum
" Apa kau tidak mencintai alma?? " kataku seakan-akan paham kalo alma pacar nya dengan senyum kecil di ujung bibirku.
" iyah sayang tapi aku sayang kamu" ungkap piter layaknya buaya.
Aku berdiri dan berkata
" Namamu itu piter tetapi kamu itu tidak pinter" ujarku usil.
Piter terlihat bingung.
"maksud kamu?? " Tanya piter.
" Aku tidak suka laki-laki murka sepertimu. Yang mau menguasai dua wanita sekaligus. Dan aku bukan dari salah satumu" ucapku serius.
" Aku tidak menguasai " kata piter seraya berdiri meyakinkan aku
Aku tersenyum lebar
"pergi kau! " usirku pelan.
Piter kemudian beranjak pergi dengan ragu.
.
.***
.
Keesokan harinya, Pagi itu aku berada di tempat kuliahku. Aku berada di ruangan sendirian. Kemudian piter datang menghampiriku.
"Apalagi?? " tanyaku seraya menulis sesuatu di buku.
" Ada yang mau aku jelaskan .." kata piter
" Trying .." jawabku dengan mata masih tertuju pada buku.
" Aku sayang sama kamu. Aku sudah meninggalkan alma. Aku memilih kamu buat aku cintai. Ini bukti bahwa aku benar sayang sama kamu. Tetapi... alma masih mengejarku. Dia tidak rela . Dia mengatakan bahwa dia akan melakukan apapun demi menghancurkan aku sama kamu. Tapi aku janji tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi." jelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
call me voodo
RandomNamaku Ivon Dommely. Kupersembahkan rentetan masalah yang penuh dengan hasrat dan gairah , mengatasi penyakit bosan yang menghantui pikiran dan perasaan ku. Call me Voodo. Mohon maaf atas kata-kata dan kalimat yang berantakan di dalamnya karena ini...