Siang itu aku berbincang dengan bianca di depan tv. Tentu sudah lama kami tidak menonton tv bersama. Aku sadar jarang memberinya waktu karena sibuk mencari kebahagiaan diri sendiri.
" Apakah pak davi hari ini tidak mengajarku kak?" Tanya bianca yang sesekali melirikku.
" Gatau. Kayaknya sih nggak . Mungkin dia capek karena semalam sama kakak." Jawabku.
" Emang semalam ngapain??? Kok capek?" Lanjutnya bingung.
Aku memandangnya bingung karena pertanyaan yang ia lontarkan. Lupa bahwa bianca masih polos.
" Eng lembur" alihku.
" Lembur?? Ngerjain tugas kuliah kakak?? Bukannya kakak udah berhenti kuliah ya?" lanjutnya.
" Duh Susah.." ucapku.
" Oh yah bianca ga pengen liburan??" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
" Ngomong-ngomong papa kemana ya? Kok ngga pernah nelfon bianca. Bianca pengen ngobrol sama papa.." ucap bianca dengan raut sedih.
Aku menghembuskan napas dan mencoba menjelaskan.
" Kamu ga seharusnya ganggu orang sayang " ucapku.
" Orang ??" Bingungnya sambil menatapku.
" Tidak ada kata papa lagi sekarang... Dia lebih asing buat kita. Mulai dari sekarang!" Jelasku.
" Papa ninggalin kita?" Tanya bianca sekali lagi meyakinkan.
Aku tersenyum getir.
" Dia hanya manusia yang sangat merepotkan." Ucapku sambil mengangguk.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu masuk apartemenku.
Aku pun beranjak membukakan pintu.
Setelah pintu ku buka muncul seorang perempuan dengan wajah seriusnya." Aku ingin berbicara sama kamu!! Sekarang!" Katanya serius.
Aku yang tidak tau menau darimana asal dan siapa perempuan di depanku ini memilih mempersilahkan dia untuk masuk.
Di ruang tamu ku yang minimalis , aku duduk berhadapan dengan wanita asing di depanku ini.
" Tidak perlu lama-lama dan langsung saja pada intinya " ucapnya
" Oke" singkatku.
" Mas davi tunanganku apa kau tau?" Lanjutnya
" Bahkan dirimu saja sangat asing bagiku" singkatku dengan gelak tawa.
" Shut up bitch!! Ini tidak bercanda dan dia memang dingin. Sekarang kau tau dan jangan tidur dengan lelakiku bitch!!!" Ucapnya dengan nada semakin meninggi.
" Wow " singkatku memasang wajah menahan tawa.
Wanita itu berdiri
" Mulai sekarang pak davi berhenti mengajar privat di sini! Dia ngga butuh uangmu.. Dia ...."
" Butuh seorang pembantu?? Yah sure" Sautku.
" What?" Bentaknya.
" Yah .. bahkan dia mengundurkan diri menyuruh seorang wanita beratas nama tunangan? Its so funny.. "
" Aku ngga peduli apapun yang kamu katakan itu bitch! " Tanya wanita itu dengan menahan marah.
" Em ini seperti di film-film gitu ahahah oh my god. Ayo lah jangan egois. Ehh you know?? Dia nampak menikmati semalam " ujarku dengan santai.
" Bahkan kami tidak pernah berbuat seperti itu!!! Kauu bitch!!!"
" Oh ya? Pantas saja dia begitu kaku . Belum berpengalaman ternyata." ucapku sembari menghidupkan ingatan semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
call me voodo
RandomNamaku Ivon Dommely. Kupersembahkan rentetan masalah yang penuh dengan hasrat dan gairah , mengatasi penyakit bosan yang menghantui pikiran dan perasaan ku. Call me Voodo. Mohon maaf atas kata-kata dan kalimat yang berantakan di dalamnya karena ini...