Terjadi

45 2 0
                                    

Keesokan harinya Marco kembali pergi ke sekolah seperti biasanya tetapi suatu keanehan terjadi. Marco merasakan setiap aktivitas yang di lakukan oleh temannya persis seperti apa yang ia tuliskan di buku.

Keanehan ini dimulai dari Milen. Murid teladan nan cantik itu berubah menjadi aneh. Ia mulai tertarik dengan Marco. Mulai dari bicaranya dengan Marco, cara ia mendekatinya. Semua itu hal itu seakan-akan menunjukkan bahwa Milen menyukai Marco.

Karena hal itu Marco yang awalnya merasa cuek dengan apa yang terjadi. Berubah menjadi senang karena baginya yang terpenting sekarang Milen menyukainya dan mulai respect dengan apa yang dilakukan oleh Marco.

Teman-teman Marcopun semakin tertarik dengan setiap barang yang di tunjukan oleh Marco. Walaupun varwng tersebut terlihat biasa saja.

Malam haripun tiba. Marco sangat senang dengan apa yang terjadi hari ini di sekolah. Baginya hari ini menjadi hari yang sangat indah dalam hidupnya. Semua yang terjadi seakan-akan seperti mimpi.

Akhirnya Marco kembali berfikir apakah semua itu karena buku aneh ini. Lalu ia mengambil buku itu dari dalam tasnya. Ia kembali menulis apa yang dia inginkan untuk hari esok.

Setelah selesai Marco menutup buku itu dan cepat cepat tidur karena ia tidak sabar menanti hari esok.

Yang di nantikan oleh Marcopun tiba. Ia mendengar ayam berkokok dan itu menunjukan hari telah pagi. Ia dengan cepatnya berberes dan langasung pergi kesekolah.

Sesampainya di sekolah, Milen telah menyambutnya dari luar ruang kelas. Marco sangat senang bertemu dengan Milen. Selain Milen, teman-temannya juga langswetng menghampiri tempat duduk Marco karena mereka tidak sabar menanti apa yang akan di tunjukkan oleh Marco.

Marco dengan bangganya langsung menunjukan dua buah kalung couple. Kedua kalung itu merupakan kalung miliknya dan satu lagi akan di berikan pada Milen.

Milen terlihat sangat senang sekali mendapatkan hadiah itu. Teman-teman Marco juga terlihat sangat senang dengan kedekatan mereka.

Namun setelah apa yang ia dapatkan.
Mulai dari Milen dan seluruh perhatian temannya. Marco masih merasa tidak puas. Ia menginginkan lebih dari semua ini.

Kemudian Marco kembali menulis segala yang ia inginkan ke dalam buku itu. Marco menulis buku ini pada saat jam istirahat.

Akhirnya tidak usah menunggu waktu lama. Setelah selesai menulis keinginannya, Marco mendapatkan apa yang ia inginkan.

Seluruh temannya mengikuti Marco begitupula Milen. Milen selalu mengikuti kemana Marco pergi.

Tetapi Marco merasa semua ini terlalu berlebihan. Karena Marco menjadi tidak punya privasi lagi.

Marco akhirnya memutuskan untuk menghapus apa yang ia tuliskan. Namun, yang telah ia tuliskan kedalam buku tidak bisa di hapus. Ia merasa panik dan terus mencoba menghapusnya.

Belum selesai ia mencoba untuk menghapus tulisan itu. Milen dan teman-teman yang lain langsung datang menghampiri Marco.

Mereka tertawa riang didekat Marco. Padahal tidak ada hal lucu yang terjadi. Marco akhirnya merasa terlalu risih, ia membawa buku itu dan untuk mencoba pergi dari ruang kelas.

Saat ia mencoba untuk pergi. Ia melihat kebelakang bahwa teman-temannya dan Milen terus mengikuti Marco. Akhirnya karena ketakutan Marco berlari menjauhi mereka. Namun, hal itu tidak membuahkan hasil.

Marco terus dikejar bahkan sampai ke aula sekolah.

Aula sekolah menjadi tempat terkahir pelarian Marco. Karena ia sudah terkepung oleh Milen dan teman-temannya.

Marco bersembunyi di sudut ruangan dan terua mencoba menghapus apa yang telah ia tulis. Tetapi semua itu tidak membuahkan hasil.

Keberadaan Marco di sudut ruangan terlihat oleh Milen.

Milen langsung lari mendekati Marco. Begitupula dengan teman-temannya.

Karena Marco terkepung oleh milen dan teman-temannya, buku aneh yang ia genggam itu terjatuh dan menghilang dengan sendirinya.

Marco merasa panik dan berusaha mencari buku itu.

Tetapi Badan Marco terinjak-injak oleh temannya. Karena tidak kuat menahan hal itu. Marcopun pingsan.

Setelah ia bangun dari pingsannya. Ia melihat Milen dan teman-temannya sudah tidak ada lagi. Akhirnya ia berusaha bangkit dan kembali ke kelas.

Sesampainya di kelas, hal aneh terjadi Marco dapat melihat keberadaan teman-temannya. Namun teman-teman Marco termasuk Milen, mereka semua yerlihat berbeda.

Mereka tidak seperti manusia lagi. Mereka semua tidak mempunyai wajah. Marco merasa heran dan hanya bisa menangis menyesali semua hal ini.

Story in a Book Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang