Mulai tenang

43 7 12
                                    

_____________________
_________________________

Sakit dan luka memang datang di saat bersamaan, tapi kalian tidak sadar bahwa ada ketenangan yang selalu menjaga kita.

~RIDEAN

___________________
_____________________________








Typo bertebaran

Ini ditulis ulang yah😯

😰😰😰😰😰😰😰😰😰😰😰

"Kau okay? " pertanyaan itu seketika terlontar karena melihat adanya pergerakan kecil dari gadis yang sekarang ia bantu.

"Aku di mana? Kenapa bisa aku di sini?"

"Kau pingsan tadi nona, syukurlah kau sudah sadar,"

"Dan namamu siapa?" Lanjutnya lagi.

Hanna merasa pusing nya mulai mereda lalu kembali menatap lawan bicara, "Aku Hanna, lalu kau?"

"Aku Brandon, salam kenal. Dan sekarang kau mau kemana biar aku saja yang antar?" Jawab Brandon.

"Eumm," Hanna memasang pose berpikir dengan menumpu dagu dengan tangan kirinya yang mana itu membuat Brandon yang melihatnya memekik tertahan dalam hati.

"Ah, ya aku mau pulang" lanjutnya setelah dari acara berpikirnya tadi, tak tahu saja sudah membuat jantung pemuda itu serasa habis marathon.

😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱










Skip time.....

Mobil yang ditumpangi Hanna tadi berhenti tepat di depan gerbang depan Mansion nya.

Suasana di dalam mobil masih teramat canggung, karena mereka masih menjelajah pikiran masing-masing.

"Ekhem," Brandon berdeham sebentar untuk memecah rasa canggung nya lalu berucap kembali, "sudah sampai, kau tidak mau turun?"

Hanna ternsentak dari pemikirannya mendengar suara pemuda itu.

"Ah, ya aku keluar dulu. Terima kasih"ujarnya namun sebelum tangan nya membuka pintu mobil terlebih dahulu dicekal oleh pemuda itu.

"Eumm, bisa minta nomor mu?" Gugupnya.

"Boleh, kemarikan hand phone mu!"

Brandon mengeluarkan hp-nya dari saku celana, dan langsung memberikannya pada Hanna.

Selesai Hanna mendial beberapa digit angka langsung ia kembalikan benda persegi itu pada Brandon.

"Sudah, aku keluar dulu ya. Sekali lagi thanks " ucapnya sembari menyunggingkan senyum indahnya.

Selesai Hanna keluar dari mobilnya, Brandon terus saja tersenyum.

"Kurasa, aku jatuh cinta. Ditinggalnya ternyata malah ganti yang luar biasa seperti ini" lirihnya sembari lanjut tersenyum.

😳😳😳😳😳😳😳😳😳😳😳























"Han, kau dari mana saja. Aku khawatir padamu?!" Ucap Zie sahabat nya.

"Tidak ada, aku hanya ingin menghilangkan rasa pusing kepalaku" jawabnya lalu meninggalkan Zie yang sedang mendengus sebal.

Di kamar kedua makhluk cantik ini hanya diam sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Hingga salah satu mulai berucap, "Zie, antar aku ke rumah keluarga Jung sekarang. Ku rasa ini harus dibicarakan dengan baik-baik"

"Baiklah, ayo bersiap terlebih dahulu" sahut Zie semangat mendengar ucapan sahabatnya.

😃😃😃😃😃😃😃😃😃😃😃

Di kediaman keluarga Jung~

"Ada hal penting apa yang ingin kau bicarakan nak?" Ucap ayah Harris.

Sekarang posisinya berada tepat di ruangan keluarga Harris. Banyak tatapan seolah bertanya padanya.

"Aku akan menerima dan mulai akan membuka hati untuk Yusha, tidak perlu terburu mungkin bisa bertunangan terlebih dulu" ucapan Hanna membuat seluruh orang yang ada disana terdiam membisu.

"Han, aku tak memaksa mu untuk menerima ini" ucap Yusha.

"Tenanglah, ini sudah kupikirkan dengan baik" sahut Hanna tersenyum hangat.

Semuanya luruh dalam tangisan haru, Harris juga meneteskan air matanya bahagia karena melihat adiknya, dan merasa sakit bersamaan karena orang terkasihnya bersama orang lain.

"Terima kasih nak, kau memang berhati baik tak sabar aku menjadikan mu sah sebagai menantu di keluarga Jung ini" ujar ayah Harris.

😖😖😖😖😖😖😖😖😖😖😖😖





















Tbc............

Don't forget to vomment guys😘

~RIDEAN

Thu. Nom. 29.11.2018
8:48am

Create!

Unbelievable (Revision)Where stories live. Discover now