Prolog

77 34 13
                                    

Sudah 13 tahun kita saling mengenal, ternyata.

Dari yang hanya bisa bermain, bercanda dan tertawa bersama sampai sama-sama bisa mengenal cinta.

Tumbuh beriringan, tapi tidak saling bergandengan tangan.

Tadinya, kita leluasa bersama bermain basket, ps, sepeda sampai-sampai hp saya hilang karna kita ditipu dan berakhir kamu di bawa bersama pencuri dengan hp saya itu, malah yang saya khawatirkan itu kamu. Untung kamu baik-baik saja walaupun hp saya yang berujung hilang. Tapi kamu sangat dewasa, datang ke rumah dan meminta maaf kepada ibu saya. Itu saja sudah cukup dengan umur yang masih di bawah 11 tahun.

Dulu kita juga sangat lugas berbicara. Tetapi ketika rasa itu datang, kita sama-sama tidak bisa mengaturnya dengan benar dan berakhir hanya diam-diam sampai rasa yang lain datang.

Bodohnya aku; lagi-lagi jatuh dan kembali pulang padamu yang tak lagi menyebutku pulang.

29 Januari 2020 - KCP.

"Capek!" umpat Keisha saat dia menyelesaikan tulisan di blog-nya tentang kehidupan dia yang selama ini dialaminya.

Keisha memilih untuk menutup laptop yang dilapisi gambar stitch. Mumpung kelas tidak ada dosen, dia berjalan menuju kantin Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Pendidikan Indonesia untuk menemui dua temannya yang sudah menyantap makanan terlebih dahulu.

Selama perjalanan menuju kantin, Keisha terus menunduk, memikirkan umurnya hari ini sudah bertambah menjadi 18 tahun. Menurutnya, hari ini hari baik, banyak harapan apik untuk Keisha yang dikemas dengan kata lalu dilafalkan kepada Sang Pencipta. Aamiin paling serius setia Keisha ucapkan agar dikabulkan oleh Tuhan. Semoga, berbalik juga kepada yang mengucapkan.

Tetapi satu nama terlintas dipikiran Keisha. Nama yang selalu di nanti-nanti oleh Keisha untuk hanya sekadar mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.

"Ah, mana mungkin, Kei. Selama lo jalan beriringan sama dia aja dia nggak pernah ngucapin. Gimana sekarang yang udah dipisahin sama jarak Bandung-Semarang? Mimpi lo!" Batin Keisha menjerit tidak karuan.

Cling!

Handphone Keisha berbunyi yang pertanda ada notif Whatsapp masuk.

"HEY ULTAH NIH CIEE"
"Barakallah fii umrik deh, semoga sukses kadang-kadang biar nggak lupa bersyukur, dapet IP tinggi di UPI, banggain orang tua lo ya, Kei. Gue kenal lo udah lama pasti anaknya baik-baik, oke see ya, Kei."

Keisha yang membaca notif tersebut langsung gemetar hebat di badannya dan tentu di hatinya pula. "HUAAA!! AKHIRNYAA!!"

---

a/n
Nikmatin cerita Keisha dengan pujaan hatinya sejak ingusan sampai dewasa ya. Harus tahan sampai akhir, karena kalian bakal nemuin bagaimana rasanya berjuang sendirian apalagi seorang perempuan. Tapi kalian juga bisa lihat bagaimana jatuh bangunnya seorang lelaki dengan rasa cintanya yang selalu berakhir sia-sia.

Salam hangat.
Jumat, 31 Januari 2020.

Nikmatilah LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang