Paginya aku terbangun. Tapi kenapa? Kenapa aku membawa pisau dapur dan tubuhku belumuran darah? Sial! Aku kena marah orangtuaku yang menyangka bahwa aku membunuh anjing peliharaan kami semalam. Persetan dengan itu.

Sungguh menyebalkan. Aku sudah menjelaskan berkali-kali tentang kejadian semalam tapi tak ada seorangpun yang percaya. Lalu aku ke dapur dan melihat bahwa Max,anjing kesayanganku mati dengan mengenaskan. Kepalanya ada di tempat cuci piring dan tubuhnya tergeletak di depan kulkas dengan isi perut terburai keluar. Siapa yang melakukan ini? Dan yang lebih mengherankan,kenapa aku yang memegang pisau ini?

Mereka memarahiku dan mengunciku di kamar. Sedangkan mereka pergi berjalan-jalan dengan “anak malaikat” mereka. Persetan dengan bocah itu! Aku coba mengingat kembali wajah anak kecil semalam. Bukankah ia adalah John, iblis kecil yang baru saja menjadi malaikat penyelamat di rumah ini?

Seketika bayangan aneh muncul di cermin kamarku. Tatapan pembunuh itu,sama dengan tatapan john!

Mereka pulang malam dan membawa beberapa makanan yang mereka beli di kota. Tapi aku tak tertarik sama sekali. Selera makanku hilang sejak tadi pagi,saat aku disuruh membersihkan noda darah di lantai bawah. Mual rasanya mengingat kembali aroma amis itu.

BrittleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang