Mata ini masih nanar
Terlalu banyak air mata
Terlalu sering kurasakan bulir hangat ini
Menetes deras tak tau malu
Hingga bibir ini
Tak sanggup lagi berucap
Hanya meneteskan darah
Sebab habis digigit, luka
Bukan hanya luka bibir ini yang kutahan perih
Bukan hanya sakitnya kulit kepala ini
Terlalu sering ditarik tangan penuh bekas cakar ini
Bukan hanya sakitnya kepala ini
Seringnya kubenturkan pada cermin kamar ini
Bukan hanya remasan kertas yang teronggok di sudut kamar
Bukan retakan sudut cermin ini
Retakan yang tak bisa kembali utuh
Utuh seperti dulu,