[THRILLER] Lee Min Hyuk

35 4 0
                                    

Hai, namaku Lee Min-hyuk dan aku bisa melihat kematian. Maksudku, aku bukan indigo tapi aku bisa melihat mereka. Maksudku lagi, semacam hantu, arwah, energi gaib, dan terkadang aku berpapasan dengan malaikat maut.

Aku tidak begitu menyukai kelebihan ini. Untuk itu aku menyembunyikan kemampuan ini karena orang-orang akan memandangku sebagai orang aneh dan menakutkan. Tapi kadang aku sering mencuri dengar pembicaraan orang lain mengenai dunia lain yang tidak bisa mereka lihat. Mereka hanya menebak-nebak berdasarkan apa yang mereka lihat melalui internet, film dan drama saja.

Apa kalian juga ingin tahu?

Sebenarnya mereka tidak semenakutkan yang ditampakkan di televisi. Pakaian mereka kebanyakan bersih meskipun beberapa tampak usang. Wajah mereka datar. Namun sekalinya melihat mereka tersenyum, aku tidak bisa tidur. Mereka sebenarnya tidak suka menakut-nakuti manusia, namun lebih cenderung suka sekali menjahili untuk membuatmu takut. Um... Baiklah, dimana letak perbedaannya, ya?

Ah, pokoknya seperti itu. Mereka juga suka sekali melihat wajah orang-orang tampan dan cantik. Kadang aku harus menahan nafas untuk tidak membentak ketika ada hantu yang tiba-tiba muncul di depan wajahku dan mulai mengamatiku tanpa berkedip. Aku harus berpura-pura untuk tidak melihat mereka, tapi lima detik kemudian aku ketahuan karena aku memalingkan wajah. Aku hanya merasa mual ketika diperhatikan seperti itu. Apalagi kadang mereka mengeluarkan bau menyengat.

Aku mendapatkan kemampuan ini tidak sejak lahir. Dua tahun lalu aku mengalami kecelakaan dan koma selama 2 bulan. Dan ketika aku bangun, aku melihat manusia yang melayang-layang di koridor rumah sakit.

Apa aku mudah kerasukan? Tidak, aku tidak memiliki kemampuan untuk dirasuki, terima kasih Tuhan. Jika iya, mungkin aku akan menyesal sudah bangun.

Dulu aku terkenal sekali di sekolah karena banyak perempuan yang menyukaiku. Aku pandai sekali bergaul dan punya banyak teman bahkan disukai guru-guru. Tapi sejak aku datang ke sekolah dengan kemampuan ini, aku ketakutan bertemu teman-temanku. Dulu, aku tidak bisa membedakan mana manusia dan mana hantu. Kadang aku bukannya menyapa temanku, namun malah menyapa hantu. Kebingunganku membuatku terkenal di kalangan hantu sekolah dan di sekitar rumah. Setiap hari ada saja hantu yang mendatangiku dan meminta tolong. Dari sana aku mulai menarik diri dari lingkungan pergaulanku dan ketika lulus sekolah, aku memilih mendaftar ke universitas di luar kota, Seoul maksudku. Bahkan disinipun aku membatasi diri dari pergaulan. Aku hanya memiliki satu teman yang berbeda fakultas dariku.

"Serius, choseok tahun ini kau tidak mau pulang?" Tanya Ki-hyun kepadaku. Ya, dialah satu-satunya temanku di Seoul. "Sudah hampir dua tahun, Min-hyuk-ah."

Tanpa berpikir terlalu lama aku menggelengkan kepalaku. Bukan hanya terkenal di kalangan para hantu, tapi aku juga terkenal di kalangan para penyebar gosip. Ketika berita tentang aku yang bisa melihat hantu sampai di telingan para tetua keluargaku, mereka langsung mengecamku sebagai anak yang sakit. Mereka yang tidak percaya keberadaan hantu mulai menolakku perlahan-lahan. Sebab itulah aku pergi dari Gwangju dan belum pernah kembali.

"Atau kau ingin ikut pulang ke rumahku?"

"Tidak usah, aku disini saja."

Ki-hyun sudah mengetahui seluk beluk tentangku, termasuk tentang kemampuanku melihat hantu. Dulu aku menolongnya dari hantu perempuan yang mengekorinya kemana-mana dan membuatnya demam berkepanjangan. Sejak saat itu kami berteman. Dia orang yang baik, bahkan Ki-hyun yang menghampiriku lebih dulu untuk berteman.

Kami sedang berjalan pulang dari warnet untuk bertanding overwatch selama beberapa jam. Tapi ketika kami keluar, matahari sudah lama tenggelam. Sebenarnya aku tidak mau pulang ke asrama, tapi aku ingat Ki-hyun masih harus bekerja paruh waktu hari ini dan dengan sedikit berat hati aku pulang.

"Min-hyuk-ah, kau yakin aku tidak apa-apa?" Ki-hyun menepuk punggungku pelan. "Diganggu lagi, huh?"

"Tidak berat, hanya saja berisik sekali koridor depan kamar." Sejak semalam aku mendengar derap langkah orang yang berlalu lalang di koridor asrama. Terkadang dia berjalan pelan-pelan, berjalan cepat dan juga berlari hingga gemanya masuk ke dalam kamarku. Beberapa saat aku juga bisa merasakan kalau dia sedang mengintip ke dalam kamarku. Beberapa hantu yang cukup kuat memang terkadang bisa merasakan energi dari manusia yang memiliki kemampuan melihat mereka. Makanya malam ini sebenarnya aku tidak ingin pulang.

"Kau mungkin sebaiknya mencari pekerjaan paruh waktu sepertiku dan pindah ke rumah sewaan saja sepertiku. Sejak dulu kuperhatikan kau sama sekali tidak nyaman tinggal di asrama kampus." Apa yang Ki-hyun ucapkan baru saja itu benar juga. Mungkin memang sudah waktunya aku mencari pekerjaan paruh waktu.

Kami berhenti di halte bus, dan kami akan berpisah disini karena rute bus kami berbeda. Ki-hyun masih mengoceh panjang lebar mengenai pekerjaan paruh waktu dan memberikan beberapa masukan serta nasihat, sementara aku hanya diam sambil mendengarkan dia berbicara. Beberapa saat kemudian bus yang akan Ki-hyun naiki berhenti di depan kami. Ki-hyun mengucapkan beberapa kalimat sebelum menaiki bus itu.

"Min-hyuk, sampai jumpa besok!" Ucapnya riang seusai menaiki bus. Aku melambaikan tanganku kemudian tersenyum. Tapi ketika melihat sebuah bayangan hitam di belakang Ki-hyun, senyumku seketika memudar. Lalu bayangan itu bertambah satu persatu dan berdiri di belakang seluruh penumpang bus yang Ki-hyun naiki.

Oh, tidak.



Mereka malaikat maut.    

Oneshots; Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang