[ROM] Yoo Ki Hyun

59 9 0
                                    

"Oke, kecilkan sedikit apinya. Apimu terlalu besar."

"Yoo-mi, masukkan garamnya!"

"Aduk! Aduk sekarang sebelum gosong!"

"Tidak, tidak! Kenapa kau menambahkan kecap?!"

"Astaga, Yoom. Minyaknya belum panas, kenapa kau menuang telurnya sekarang?"

"HENTIKAN!" Yoo-mi mematikan kompornya, melepas celemek dengan kasar dan berjalan keluar dari area dapur.

"Yoo-mi, kau mau kemana? Kau belum selesai memasak. Hei! Hei!"

Masa bodoh dengan segala panggilan dari Yoo Ki-hyun! Dia sebal. Dia kesal setengah mati. Nasib baik dia ingin belajar memasak dari sang kekasih langsung dan bukannya meminta bantuan orang lain. Dia ingin merajut hubungan yang lebih baik dari acara belajar memasak itu tapi siapa yang akan menebak kalau semuanya gagal. Ki-hyun yang cerewet itu berkali-kali mengomelinya karena tidak mendengarkan prosedur yang dia katakan. Bagi Kim Yoo-mi yang belum pandai dalam urusan dapur, belajar adalah satu-satunya cara. Dan dia butuh di bimbing, bukan di omeli! Tapi Yoo Ki-hyun yang menyebalkan itu justru menghancurkan niatnya untuk belajar.

Jadi Yoo-mi memutuskan untuk berhenti belajar dan masuk ke dalam kamar. Menyelimuti seluruh badannya dengan selimut dan menangis tanpa suara. Dia kesal sekali, dan air mata turun begitu saja. Dari dalam selimut itu, dia bisa merasakan ranjangnya bergerak dan berdecit kecil. Seseorang menaikinya, dan segera melingkarkan tangan ke atas badannya yang tertutupi selimut.

"Yoom...?" Panggil Ki-hyun lembut. Dia memeluk gadisnya dengan lembut meskipun terhalang selimut mereka yang tebal. Setelah melihat Yoo-mi mematikan kompor dan melepaskan celemeknya, Ki-hyun merasa menyesal karena terlalu keras mengomeli gadis itu. Untuk itu setelah membereskan pekerjaan Yoo-mi yang tertunda, dia segera menyusul kekasihnya tersebut. "Yoom... Maafkan aku. Aku sudah mencicipi masakanmu, rasanya tidak buruk dan—"

"Aku tidak peduli." Sergah Yoo-mi menyela ucapan Ki-hyun. "Tinggalkan aku sendiri. Aku sebal padamu."

Ki-hyun menghela nafas lalu menghembuskannya pelan-pelan. Dia tidak menjawab, dan masih memeluk Kim Yoo-mi seperti tadi.

"Aku 'kan hanya ingin belajar membuat omurice yang enak seperti yang kau buat. Kenapa kau jadi hilang sabar dan mengomeliku panjang lebar? Menyebalkan sekali, kau tahu?" Ki-hyun hanya bergumam kecil, tidak ingin memotong keluhan Yoo-mi. "Aku juga tahu kalau bumbunya sudah menguning dan perlu di aduk. Lalu apa salahnya kalau aku menambahkan kecap di nasi gorengku, huh? Aku 'kan suka manis. Satu lagi, apa bedanya memasukkan adonan telur ke dalam minyak yang sudah panas dan belum, huh? Menyebalkan sekali."

"Kau makin menggemaskan." ucap Ki-hyun mengacuhkan Yoo-mi yang selesai mengeluh panjang. Hal itu membuat Yoo-mi tercengang dan tanpa sadar menyibak selimutnya. Lalu menatap pria yang tengah memeluknya tersebut.

"Aku ini sedang marah! Menggemaskan darimana?!"

Ki-hyun menegakkan kepalanya hingga wajah mereka saling berdekatan. "Kau makin menggemaskan saat marah. Dan aku makin gemas saat menatapmu dari jarak sedekat ini." Pria berumur 26 tahun itu mencuri cium bibir Kim Yoo-mi dengan cepat. Satu, dua dan tiga kali hingga membuat Yoo-mi hanya bisa berkedip karena wajahnya terasa terbakar.

"Yoom, wajahmu merah sekali. Hehehe."

Hehehe dia bilang?!

"Berhenti mengomeliku."

"Oke. Tapiizinkan aku menciummu sekali lagi." 

*


Oneshots; Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang