hari H osn dan pengumuman

584 39 0
                                    

Hari itu di restoran tempat penyelenggaraan olimpiade tim OSN fisika sedang menyantap sarapan pagi di satu meja, namun nampak jelas bahwa ketegangan sedang terjadi. Pak zam dan laoshi saling berpandangan dan bersepakat untuk tidak membahas keadaan canggung yang muncul, karena hari ini adalah hari dilaksanakannya olimpiade.

"Ok anak anak, hari ini laoshi harap kalian semua dapat mengerjakan tes dengan baik, ingat hari ini adalah penentuan seberapa jauh kalian menyerap ilmu yang laoshi ajarkan."

"Lupakan masalah kalian masing masing. Fokus untuk emas, bapak yakin kalian sudah dewasa untuk mengambil sikap. Bapak tau masing masing dari kalian memiliki banyak masalah. Tapi untuk hari ini cobalah untuk melepaskan masalah masalah kalian."

"Laoshi dan pak zam sangat bangga memiliki kalian di OSN tahun ini. Semangat dan kekompakan kalian. Dan sifat yang saling mendukung di antara kalian, membuat laoshi bergelora untuk mendukung kalian jadi juara"

"Di sini kita bukan hanya sekedar lawan tapi kita sudah seperti keluarga. Yang saling menjaga satu sama lain"

Kata kata pak zam dan laoshi yang terakhir menggerakkan hati Dirga, desyca, Reihan Arjuna dan Bejo. Mereka saling berpandangan. Kemudian saling tersenyum, mengingat kembali kenangan mereka di ruang 304 dan sekitarnya.
Laoshi dan pak zampun juga saling berpandangan dan tersenyum. Ketegangan mulai melunak.

"Baik laoshi pak zam. Saya sebagai leader tim akan berusaha"

"Saya juga akan berusaha laoshi pak zam. Dedes siap menjadi juara. Hey Dirga jangan lupa, baju maid sudah ku per siapkan" desyca menatap Dirga menaikkan sebelah alisnya.
"Kaos kaki gue juga udah ready cewek slebor"
Dirga tersenyum santai
"Ehh, gue juga gak mau kalah sama kalian keles!"
Reihan bersemangat
"Gk tertarik kalo bukan waifu gue"
"Iiihhh mas Juun kapan move on nya?"
"Cie cemburu sama gambar"
"Eh, kok cemburu.?"
"Si kampret iri tuh pengen di cemburuan juga"
"Eh sorry ya Dirga sama laogong aja"
Dirga bergeser mendekati laoshi. Yanjie menghindar.
"Saya masih suka cewek Dirga"
Mereka semua pun tertawa.

"Ok sudah waktunya kalian berjuang anak anak" pak zam mengingatkan.
Merekapun berdiri dan saling mengulurkan tangan ke tengah tengah.

"Tim OSN Riau..."
"Yes"

Merekapun melenggang ke ruangan tes dengan jantung berdebar namun di sertakan senyum simpul kebahagiaan.

___________

Ujian telah selesai, tinggal menunggu pengumuman kemenangan. Arjuna, Bejo, desyca, Dirga dan Reihan menunggu di lobby.
"Jantung dedes gak bisa berhenti berdetak nih"
"Yaelah, kalo berhenti mati Des namanya" sahut Dirga santai sambil ngupil.
"Uhhh Dady, Dirga jahat. Masak Dedes di sumpahin mati"
Desyca beringsut ke arah Bejo di sampingnya.
"Cup cup cup, sini anak Dady yang manis Dady peluk..."
"Bukan muhrim Jo.."
Arjuna yang peka itu menyergah.
" Des sama Rei aja sini, biar gak di makan sama Dirga"
Reihan tertawa.
"Bukan muhrim Rei kata mas Juna, eh tapi yang pegangan tangan mesra banget kemaren siapa ya?" Ujar Dirga datar masih menikmati pencarian upilnya.
Juna melirik Dirga tajam.
"Siapa ga?" Desyca bertanya polos.
"Cewek slebor jelek gak peka. Najis" ujar Dirga menahan tawa kemudian merem. Pura2 tidur.
"Eh udah move on toh mas?" Ujar Bejo ikut polos.
" Reihan ketinggalan gosip apa nih" Reihan yang penasaran ikut nimbrung. Gantian tatapan Juna mengarah ke Reihan tajam. Reihan mendelik ke Bejo yang tepat di sampingnya.
"Mas Bejo lindungi Reihan dari kilatan stunder itu...."
Arjuna melempar permen kopi di atas meja ke arah Reihan. Bejo yang tersadar jadi tertawa.

"Maaf Rei mas juga Ndak mau lehernya di patahin "

Semuanya tertawa ngakak kecuali Arjuna yang bete dengan sedikit rasa yang munculdan desyca yang tak menyadari apapun.

kemelut osn 304th SRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang