bonus chapter 2

494 29 6
                                    

"selamat pagi reihan, Dirga...."
Sapa desyca pada dua pemuda di dalam cafe yang sedang asyik menunggu. Keduanya menoleh sambil tersenyum kecuali Dirga yang notabene jarang tersenyum.
"Halo Des selamat pagi, wah ceria banget?"
"Hehe.."
Desyca duduk di depan Reihan dan Dirga.
"Ya iyalah seneng, mau ketemu gebetan"
"Ih, apaan sih ga."
"Loh, siapa Des?"
Reihan menatap desyca penuh tanya.
"Jangan percaya Dirga, musyrik"
"Oh"
Reihan melirik Dirga, yang dilirik hanya membuang pandangan ke luar pintu cuek.
"Mama mu ke mana ga?"
"Lagi istirahat habis minum obat"
"Oh, eh Rei gimana kursus memasak mu?"
Desyca mengalihkan pandangan ke Reihan yang terlihat bersemangat untuk cerita.
"Keren Des, aku udah mahir bikin banyak masakan. Kemaren pas praktek katanya hidanganku yang paling top. Terus pas ujian ada yang nawarin buat gabung di acara tivi masak masak gitu"
"Wah, hebat dong terus terus..."
Desyca antusias
"Ya kalo ikutan acara gituan entar sekolahku keganggu, jadi ya gue tolak aja. Hehe"
Reihan nyengir
"Ya....sayang sih ya "
"Kan lagi ujian kenaikan kelas, ya penting sekolahnya lah"
Dirga ikut nimbrung. Desyca melirik Dirga sambil nyengir.
"Mau minum apa Des?"
"Em...kopi Rei, tapi jangan pahit lho kayak jaman OSN dulu"
Desyca mengingatkan tegas.
"Hehe, siaaaaap"
Reihan nyengir kemudian beranjak membuatkan minuman.
Desyca sibuk sendiri merapikan rambutnya, Dirga meliriknya sekilas kemudian memainkan hp nya. Hening.
"Diem dieman aja dek"
Sapa Bejo yang baru datang bersama Arjuna dibelakangnya. Desyca dan Dirga menoleh.
"Eh kak bejo, sendirian?"
"Ah, sama mas Jun ini"
Bejo beringsut ke samping.
"Ups gak keliatan sorry kak"
Juna melirik Dirga tajam, yang dilirik cuma cengengesan doang.
Desyca nyengir.
"Wah kak Bejo sama kak Juna udah Dateng. Nih Des kopinya"
Reihan yang dari belakang menyuguhkan kopi di depan desyca, disruputnya sedikit kopi bikinan Reihan kemudian ia mengacungkan kedua jempol nya pada Reihan disambut kedipan mata dari Reihan.
Bejo dan Juna duduk di sebelah desyca kiri dan kanan.
"Minum apa kak?"
"Kopi manis"
"Ekspreso"
"Ok wait ya"
Reihan melingkarkan telunjuk dan ibu jarinya. Bejo menirukan gaya Reihan.
Suasana kembali hening sesaat, tidak ada yang memulai bicara, Dirga dan arjuna memainkan hp nya, Bejo menikmati pemandangan di luar kaca, desyca menatap satu per satu sahabatnya dan berhenti di Arjuna. Senyum simpul menyembul di bibirnya.
"Kalau naksir bilang,"
Bisik Juna tanpa mengalihkan pandangan, desyca terhenyak.
"Eh, mas Jun ge er"
Desyca juga berbisik, tersungging senyum tipis di sudut bibir Juna.
"Kalau mau senyum jangan di tahan, Nanti jadi kentut, hmp"
Desyca kembali berbisik sambil menahan tawa. Juna mengalihkan pandangan ke desyca datar. Kemudian tersenyum manis. Desyca terlonjak mengedip ngedipkan matanya.
"Saltingkan lu"
Arjuna menggoda, masih dengan berbisik.
"Ih, awas ya mas Jun"
Desyca manyun, kemudian mengalihkan pandangan ke Bejo, Juna kembali ke hp nya.
"Mas Jo kemaren gak ikut konvoi sama mas Juna?"
"Eh, hehe enggak dek. Ada acara sama keluarga"
Bejo mengalihkan pandangan ke desyca sambil merubah posisi duduknya bersender di kursi.
"Ooh, "
"Kamu gimana ujian akhirnya?"
"Udah selesai kemaren, makanya hari ini bisa bolos sekolah, hehe"
"Dasar tukang bolos"
Dirga nimbrung dari balik hp nya. Desyca melirik Dirga kesal
"Ish, emangnya kamu gag bolos?"
"Enggak. "
"Bohong"
Dirga melirik desyca datar.
"Emang tampangku kayak pembohong?"
"Sok suci"
"Emang Dirga suci"
Dirga masih dengan tampang datarnya. Bejo tersenyum melihat pertengkaran antara mereka, rasanya ada kangen kangennya gitu.
"Sudah sudah, di binusvi ujian akhirnya memang lebih cepat dari sekolah lain, jadi setelah ujian semua siswa diliburkan sampai tanggal penerimaan raport"
Jelas Bejo dengan lembut dan berwibawa.
"Tuh dengerin si Dady "
Dirga kembali memainkan hp nya.
"Iya"
Desyca ketus. Bejo tersenyum lebar.
"Espreso dan kopi manis, silakan"
Reihan yang baru dari dapur menyajikan minuman Juna dan Bejo.
"Thank Rei"
Reihan duduk di sebelah Arjuna.
"Ehehe, Des kamu di sekolah biasa nongkrong sama temen temenmu dimana?"
Desyca menatap reihan.
"Dedes gak pernah nongkrong"
"Oh iya sih ya cewek mana pernah nongkrong"
"Desyca kalo di sekolah duduk kok gak nongkrong "
Dengan muka polos desyca masih menatap Reihan cengo.
"Ampun deh"
Dirga ketawa, di ikuti Bejo, kemudian Juna.
"Wuahahahahahaha, polosnya gak ketulungan"
"Sabar ya dek, hehehe"
"Istighfar Rei, buahahahaha"
"Ya kan bener?"
Desyca memandang satu-persatu sahabat nya dengan wajah polos.
"Iya lu bener, kkkkkk"
"Berasa 5 cm nih. Hahaha"
"Sudah sudah perutku sakit"
"Jangan sedih ya Rei, temen kita satu ini begoknya gak ketulungan"
"Enak aja Dedes gak begok ya, dasar garong"
Desyca manyun, Reihan mengelus dada pasrah, Bejo, Juna dan Dirga masih terbahak.
"Dedes pulang nih"
Dedes ngambek,
"Hehe, iya iya sudah sudah dek desyca kasian"
Bejo menyudahi tawanya, Dirga masih terkikik namun pelan. Juna mesem.
"Jangan ngambek des, sorry deh hehe"
"Gue juga sorry"
Reihan dan Dirga meminta maaf bergantian, desyca mengangguk masih manyun.
"Mas Jun gak minta maaf "
"Sorry"
"Nah gitu dong hehe, Dady lega rasanya."
Bejo tersenyum bangga.
"Laper"
"Mau makan apa nih?"
"Indomie boleh deh"
"Eh, yang udah lulus traktiran enak nih kayaknya"
Dirga tersenyum licik, melirik Juna dan Bejo, di ikuti desyca dan Reihan.
Juna dan Bejo bertatapan. Mata Juna mengisyaratkan sesuatu ke Bejo. Ia menghela nafas.
"Ya udah mas Bejo delivery dulu"
Bejo dengan pasrah membuka aplikasi di hp nya untuk memesan makanan.
"Yey...."
"Mas Bejo the best lah"
"Thanks Jo"
Bejo tersenyum teraniaya.
"Mau bikin Indomie nih "
Reihan akan beranjak dari duduknya.
"Mas bantu Rei, mas juga mau bikin yang spesial hehe"
Bejo ikut beranjak.
"Mas Jun, dirga sama desyca mau?"
Reihan menawarkan
"Enggak ah"
"Dedes minta kuahnya aja hee"
"Kita bikin yang goreng dek"
"Yaaaah"
"Gue bikinin yang kuah Jo"
"Ahem"
"Apa lu?"
"Peka nih, sayang yang cewek bego nya gak ketulungan"
Juna menatap Dirga tajam. Dirga menyilangkan tangannya di dada, menatap datar.
"Gue ke kamar dulu mau cek nyokap, fighting kak"
Dirga beranjak ke kamar mamanya di lantai atas, setelah meninggalkan kedipan sebelah mata dan senyuman ke Juna.
Reihan dan Bejo saling bertatapan kemudian mengedikkan bahu tak mau tahu. Lalu beranjak ke dapur.
Tinggal desyca dan Arjuna yang sedang asyik memainkan game di honya.
"Mas Jun jadi ke bunda kan hari ini?
"Ngebet banget lu"
"Iya, kangen bunda"
"Kangen gue apa bunda?"
Juna datar, desyca tersipu.
"Bundalah, mau bilang sesuatu ke bunda"
Juna mengalihkan pandangan ke desyca heran.
"Mau bilang terimakasih"
"Buat?"
"Karena udah nglairin Mas Juna, hehe"
"Mau gombal kayak dilan lu?"
"Hah, bukan"
"Terus?"
"Terimakasih karena anaknya bunda udah bantuin Dedes untuk menang olimpiade hehehe"
"Hahaha, gak receh lu"
Juna kembali ke muka datarnya, desyca menghela nafas kemudian mengambil hp.

kemelut osn 304th SRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang