tiba saatnya..

523 28 3
                                    

4 tahun usai pernikahan Arjuna dan desyca.

Seorang pemuda berjalan tergesa melewati koridor rumah sakit. Rambutnya berwarna merah tergerai panjang sebahu, memakai topi tentara. Jeans hitam dan kaos hitam dilapisi jaket army coklat. Wajahnya memakai masker rumah sakit berwarna hijau. Kedua tangannya bersembunyi di balik jaketnya. Di depan salah satu ruangan ia berhenti. Di dapatinya dua orang pemuda yang sedang duduk cemas di kursi tunggu. Kemudian ia menghampiri mereka berdiam.
"Ponakan gue udah lahir?"
"Eh...siapa?"
Sontak kedua pemuda itu berdiri mengamati si pemuda bermasker tadi.
"Dirga?"
Reihan mencoba menebak, pemuda itu mengangguk sambil melepas maskernya.
"Gak ada orang selain kita kan?"
"Lho bener dek Dirga. Oalah dek mas kira kamu kembarannya Reihan."
Bejo memeluk Dirga bergantian dengan Reihan. Dirga meringis.
"Demi ponakan nih, makanya sampe nyamar kayak gini"
Mereka tertawa.
"Maaf baru Dateng. Show nya baru kelar, ini aja Dirga kabur naik taxi online. Mana sopirnya kegenitan lagi. Di kira cewek gue mas"
"Eh...emang mirip sih. Hahaha"
"Hus kasian lho idol kita."
"Yeee Rei gue garuk lu ye"
Reihan cekikikan.

"Oooooeeeeeeeeee......"

Mereka saling berpandangan kemudian tertawa bahagia.
"Udah lahir..."
"Cewek nih,"
"Cowok"
"Ihh cewek aja, biar bisa Dirga ajak main Barbie. Hehehe"

"Oooooeeeeeeeeee"

Tangisan bayi kedua kalinya menambah kebahagiaan mereka.
"Kembar?"
"Wah hahahaha, ponakan kembar..."
Dirga dan Reihan kegirangan. Bejo hanya tersenyum lega.
Beberapa menit kemudian. Arjuna keluar dari kamar bersalin dengan lesu. Rambut acak acakan, mata merah sembab, namun terpancar kelegaan dimatanya. Dia menghela nafas pelan. Beberapa suster keluar dari ruangan. Bejo mendekati Arjuna.
"Desyca baik mas?"
"Alhamdulillah Jo."
"Mas Jun kenapa lesu gitu?"
"Habis jadi samsak bini gue"
"Eh....lah boleh di jenguk nih?"
Arjuna mengangguk,
"Mas Jun mau kemana?"
"Mau beli minum, sekalian makan buat Dedes"
"Perlu di temenin mas?"
"Gak usah Jo, lu masuk aja sama yang lain."
"Ok kak Jun, Dirga mau gendong satu ah..."
"Eh awas hati hati, anak gue itu"
"E ciye yang jadi bapak. Iye kak siap"
Reihan dan Dirga masuk duluan di ikuti Bejo di belakangnya. Arjuna melenggang mencari makan untuk istrinya yang baru melahirkan.

Di kamar bersalin nampak desyca tengah menimang ke dua bayinya di sisi kiri dan kanan. Bayi mungil nan imut itu terpejam.
"Hai Des "
Desyca mengamati Dirga penasaran.
"Ini gue Dirga"
"Eh Dirga apa kabar.....kangen gue, gue kira kembarannya Reihan"
"Mas tadi juga mikir gitu dek"
"Hehehe, gue gendong boleh?"
Desyca mengangguk
"Reihan juga mau gendong"
Reihan dan Dirga menggendong bayi kembar desyca dibantu seorang suster yang masih tinggal.
"Iiiih, lucunya, cantiknya ponakan om. Ikut om yuk jadi idol"
"Enak aja, gue nyokapnya tau"
"Hehehe, ikut om Rei aja yuk, entar di ajarin masak, uhhh gantengnya..."
"Eeeeh...kalian enak aja. Itu yang lu gendong cewek Rei yang di gendong Dirga cowok. Main Gonta ganti aja anak gue"
Desyca manyun. Bejo hanya tersenyum, dan sesekali ikut menimang kedua ponakannya.
"Kalian ini makanya cepet nikah biar bisa bikin sendiri"
Arjuna datang membawa tentengan kresek berisi nasi kotak dan air mineral. Ia letakkan di tas meja. Bejo nampak blusing sedangkan Dirga dan Reihan cuek, masih sibuk dengan ponakannya.
"Yeee Dirga masih muda, mas Bejo aja dulu"
"Eh..dek Dirga..."
"Iya mas Jo. Buatin Reihan ponakan kayak gini lagi"
Bejo tambah salah tingkah,
"Eeeeh....dek Rei omongannya"
Arjuna dan Desika terkikik melihat gelagat Bejo.
"Mas suapin ya"
Arjuna membuka nasi kotak dan menyuapkannya ke desyca.
"Itu lho mas biar bisa mesra mesraan. Hihihi"
Dirga berbisik di telinga Bejo, Reihan terkikik. Bejo menghela nafas menatap pasrah ke dua juniornya.
Mereka tertawa pelan.

'suatu saat nanti kita semua harus ngumpul lagi ya!, sampai saat itu datang.. . Dan hari ini harapanku telah terwujud. Semoga persahabatan kita, akan jadi selamanya'

Dirga tersenyum bahagia.

_________

Di cafe Reihan malam itu.
"Gilaaaa, udah gede aja perutmu Des?"
"Prediksinya kapan lahiran?"
"Dalam waktu dekat ini sih kata dokter"
"Moga aja gak brojol di sini!"
"Ya kali mas Jun brojol di sini,"
"Kamu mas bilangin gak usah ikut ngeyel sih, kan udah malem."
"Udah udah mas Jun kasian dek desyca lho, manyun gitu mukanya"
"Iya mas, lagian lama kita gak kumpul berlima. Pumpung Dirga juga lagi tur di Indonesia"
"Akh....."
Tiba tiba desyca mencengkeram erat lengan Juna, ia meringis dan merintih. Semuanya nampak panik.
"Des, udah waktunya?"
Desyca hanya merintih histeris.
"Tahan Des sabar, mas bopong kamu. Sabar ya nak, kita otewe rumah sakit."
"Reihan siapin mobil mas"
Reihan bergegas mengambil mobilnya di parkiran. Arjuna mengangkat desyca yang masih mengerang menguatkan cengkeramannya ke Arjuna.  Bejo nampak mengirimkan pesan ke seseorang.

Di dalam mobil,
"Rei buruan, bini gue Keburu brojol. Lemot amat bawa mobil"
"Iye kak sabar, ini udah sesuai aturan kalo lebih ngebut lagi, Rei bisa ke tilang. Rei udah gak mau berurusan sama polisi"
"Bacot lu, cepetan. Sabar ya nak. Sabar ya Des. Mas di sini sama kamu"
Arjuna mengelus perut desyca menguatkan tampak kekhawatiran tersirat di wajahnya, bibirnya bergetar menahan tangis. Bejo bingung harus melakukan apa akhirnya ia ikut memegangi sebelah tangan desyca.
'maafin Bejo mas Jun bukan bermaksud lancang. Bejo hanya gak tega lihat dek desyca yang kesakitan' batin Bejo.

'gue gak pernah lihat desyca semenderita ini. Ya Tuhan Lindungi istri dan anakku' Aruna membatin

'rei Rei, jangan hiraukan peraturan yang penting cepet sampe rumah sakit terdekat'
Rei membatin, lalu tancap gas menambah kecepatan.

Rei memang pengemudi yang sangat handal, walaupun ia membawa mobil dengan kecepatan tinggi, penumpang tidak akan merasakan goncangan ketika mobil berbelok.

'ga kita ketemu di rumah sakit, desyca mau melahirkan'

Dirga langsung bergegas setelah menyelesaikan pertunjukan terakhirnya.
"Tunggu gue guys kita akan segera bertemu kembali, Dirga kangen kalian."

Sesungging senyum menghiasi wajahnya.

*End*

Anak kembar Arjuna dan desyca.

Anak kembar Arjuna dan desyca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap saja mirip, yang cewek mirip ibunya yang cowok mirip bapaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap saja mirip, yang cewek mirip ibunya yang cowok mirip bapaknya. Hehehehe
_________

Hehehe, maafken saya jika ceritanya membosankan. Karena saya susah merangkai kata kata indah. Hks hks, mungkin endingnya kurang ok, saya minta maaf. Dan terimakasih yang sudah menyempatkan membaca cerita membosankan ini.

kemelut osn 304th SRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang