Typo bertebaran :) :)
Happy Reading...~~~
Triiing... Triiing... Triiing...
Bel berbunyi pertanda jam pertama di SMA Ibu Pertiwi akan segera dimulai.
"Tasya, gue pinjem pena lo dong..." Minta Vanya pada sahabatnya.
"Bentar" kata Tasya sambil mengobrak-abrik kotak pensilnya.
"Buruan dong, sebelum gurunya dateng...
Cuma nyari pena doang kok ribet amat siih!!" Seru Vanya."Nih.. banyak bacot lo.." Tasya memberikan penanya sambil mencibirkan bibirnya.
"Thanks Ta.." Ucap Vanya sambil mengambil pena dan segera mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.
Tak lama kemudian, datang seorang pria memasuki ruang kelas XI MIA 1 sambil membawa mistar panjang dan beberapa buku tebal ditangannya.
"Selamat Pagi anak-anak!!!" Sapa Pak Adi yang merupakan seorang guru matematika.Sontak para siswapun langsung menjawab sapa Pak Adi dengan serentak.
"Pagi Pak....""Hari ini kalian mendapatkan teman baru."
"Ha??!" Teriak beberapa siswa di kelas.
"Cowok atau cewek?"
"Ganteng gak Pak?"
"Harus cantik loh Pak?!"
Suasana kelaspun mulain gaduh dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari hampir seluruh siswa di kelas.
"Sudah jangan ribut! Murid baru silahkan masuk!!!" Ucap Pak Adi memanggil seorang siswa baru yang masih berdiri di luar kelas.
Terdengar suara langkah kaki yang masuk ke dalam kelas secara perlahan tapi pasti. Setelah siswa tersebut berdiri di depan kelas, Pak Adi langsung mempersilahkannya memperkenalkan diri sambil duduk di tempatnya.
"Ayo nak, perkenalkan dirimu" ucap Pak Adi.Tanpa menjawab seruan dari Pak Adi, siswa itu langsung memperkenalkan dirinya.
"Nama saya Evan. Pindahan dari SMA Pelita Harapan, Kupang." Ucap Evan memperkenalkan dirinya.
Suasana kelas masih hening. Semua siswa masih terpaku diam untuk mendengarkan perkenalan dari teman baru mereka sambil memperhatikan penampilannya. Rambut berwarna hitam kelam yang disisir rapih kesamping dan kacamata yang terpasang dihidung mancungnya itu. Gaya berpakaian Evan juga terlihat sedikit berbeda dengan anak laki-laki pada umumnya. Celana abu-abu bergaya komprang dan baju putih yang disisip rapih, serta ditambah dengan ikat pinggang SMA yang melekat dipinggang Evan.
"Sudah...!? Begitu saja?" Tanya Pak Adi keheranan karena perkenalan yang terlalu singkat.
Namun, Evan hanya menjawab dengan satu anggukan saja.
"Eh, tuh anak songong banget..." bisik Tasya pada Vanya yang duduk didepannya.
"Udah songong cupu lagi. Kalo ganteng sih gak masalah." Vanya membenarkan perkataan Tasya.
~~~
"Kamu silahkan duduk disana." Ujar Pak Adi sambil menunjuk salah satu bangku kosong disamping seorang anak laki-laki. Lagi-lagi evan hanya menganggukan kepalanya dan kemudian berjalan menuju tempat yang dimaksud Pak Adi.
"Kenalin nama gue Gio." Ujar seorang anak laki-laki. Setelah melihat Evan duduk di bangku sampingnya. Evan yang melihat itu hanya membalas dengan tersenyum sekilas kemudian sibuk dengan isi tasnya.
***
Setelah berkutat 3 jam dengan pelajaran matematika, akhirnya jam istirahat tiba.
"Evan, lo mau ikut gue ke kantin gak?" Tanya Gio sambil melihat seisi kelas yang telah kosong dan hanya menyisakan mereka berdua saja.
"Boleh" Ujar Evan sambil mengikuti Gio yang telah terlebih dahulu keluar dari kelas.
"Hmmm.... Evan, Kupang itu dimana sih?" Tanya Gio setelah mereka jalan beriringan menuju kantin.
"Di Nusa Tenggara Timur." Jawab Evan singkat, sambil melihat lingkungan sekolah barunya.
"Toiletnya dimana?" Tanya Evan setelah mereka terdiam cukup lama.
"Oh lo mau ke toilet? Lo lurus aja dari sini. Toiletnya ada disamping ruang BK." Ujar Gio sambil menunjuk lorong yang harus dilewati Evan menuju toilet dengan jari telunjuknya.
"Thanks." Evan pun langsung berjalan menuju lorong yang ditunjuk Gio tadi.
***
Brukk...
Evan yang sedang memainkan gadgetnya sambil berjalan menuju kelasnya setelah kembali dari toilet, dikagetkan dengan guncangan yang terjadi pada tubuhnya disusul dengan suara benda terjatuh.
Evan langsung mengalihkan perhatiannya dari gadgetnya dan melihat kedepan. Evan melihat seorang gadis dengan rambut sebahu yang sedang terduduk dilantai sambil menatap Evan dengan mata yang marah."Sorry!!" Kata Evan singkat dan langsung beranjak pergi tanpa membantu gadis itu untuk kembali berdiri.
~~~
To Be Continue...
Ini Chapter Satunya, Jangan lupa vote dan ninggalin Komentar kalian ya. Bila perlu Saran dan Kritik yang membangun juga buat author. Sehingga bisa lebih baik lagi kedepannya.
Ditunggu...See you in next Chapter...
Salam cocobrown Deddoxx :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Changing of My Life (Slow Up!)
Teen FictionEvandri Fernando Putra (Evan). Seorang murid baru di SMA Ibu Pertiwi, Jakarta. Evan merupakan seorang kutu buku dengan tampilan yang tidak menarik sama sekali alias CUPU. Dia tak mempunyai teman di sekolah barunya karena dianggap kampungan oleh selu...