"Vanya, sorry" Ucap Evan singkat
"Kalo lo minta maaf karena terpaksa, gak perlu! Gue juga gak butuh!!" Ucap Vanya dengan suara datar sambil tersenyum meremehkan.
"Terserah... Gue udah minta maaf
Masalah selesai!!" Ucap Evan dan pergi begitu saja.Sekali lagi Vanya merasa aneh dengan sikap Evan itu. Tidak pernah ada satupun cowok yang berani bersikap seperti itu kepadanya. Namun, Vanya hanya diam saja sambil memasukan buku kedalam tas.
"Vanya..." Panggil Angel. Salah satu sahabatnya.
"Kenapa?"
"Katanya besok ada audisi cheers ya? Kok gak bilang ke gue sih?" Tanya Angel.
"Yeee.. Lo kan sibuk orangnya hehehe" Gurau Vanya.
"Emang apa susahnya sih lo balik badan terus ngomong ke gue? Gue kan tiap hari dibelakang lo." Cetus Angel.
"Iya, iya. Gue minta maaf deh..
Ingat besok bantuin gue siapin audisi. Jangan kabur lo" Sambung Vanya sambil memperlihatkan senyum manisnya."Giliran ginian baru butuh gue. Gue sahabat lo kali, masa sih gue gak bantuin?!
Eh tapi gue gak terima ya.. Gue tau ada audisi aja dari pengumuman tadi. Jahat banget lo.. Padahal gue kaptennya." Ucap Angel sedikit kesal."Kan lo yang nyuruh gue gue buat ngurus persiapan audisi cheers... Lagian gue kan udah minta maaf tadi" Ucap Vanya membela diri.
"Hmm..." Sambung Angel malas
"Bacot aja lo berdua!!" Seru Tasya yang sedari tadi hanya mendengar percakapan kedua sahabatnya. "Mendingan basket kali. Iya gak Kes,?" Sambung Tasya seraya menyenggol bahu Kesya.
"Iyalah..." Jawab Kesya menyetujui perkataan Tasya.
"Bodo amat.." Sambung Angel sambil memutar bola matanya.
"Udah ah.. Pulang yuk!!" Ajak Vanya kepada ketiga sahabatnya setelah ia melihat kelas yang sudah kosong dan hanya menyisakan mereka berempat.
Vanya, Angel, Tasya dan Kesya sudah saling kenal sejak hari pertama masuk SMA. Secara kebetulan, mereka masuk di kelas yang sama yang menjadikan mereka semakin dekat dan bersahabat.
***
"Aduh... Maaf kak.." Ucap anak perempuan yang tidak sengaja menyenggol bahu Vanya di koridor sekolah karena terburu-buru. "Maaf kak.. Aku gak sengaja" Sambung anak itu lagi yang tingginya hampir sama dengan Vanya.
"Udah, gak pa-pa. Kamu kan gak sengaja" Ucap Vanya sambil tersenyum. "Kamu cantik, tinggi juga" sambung Vanya seraya memuji anak itu.
"Lo mau masuk cheers gak? Kalo lo mau, besok lo ke aula aja, ada audisi disana. Gimana??" Tanya Angel.
"Jangan mau.. Mending nih ya, lo gabung bareng gue aja di basket." Sambung Tasya.
"Tapi aku harus minta ijin dulu kak.." Ucap anak itu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ohh.. ya udah. Btw, nama lo siapa? Kayaknya gue baru ngeliat lo deh..." Tanya Vanya sedikit penasaran.
"Nama aku Widya. Aku murid pindahan. Oh iya, kalo gitu aku duluan ya kak... udah dijemput soalnya!" Jawab anak itu.
"Okk, besok kita tunggu jawaban dari lo ya..." Ucap Angel tersenyum kepadanya.
"Oke kak!!" Sambung Widya.
***
Jam sekolah yang telah usai membuat semua siswa SMA Ibu Pertiwi berhamburan keluar dari dalam sekolah. Semuanya sibuk dengan kendaraan masing-masing. Sedangkan Evan hanya bersandar disebuah pohon dekat parkiran sambil memainkan gadgetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Changing of My Life (Slow Up!)
Novela JuvenilEvandri Fernando Putra (Evan). Seorang murid baru di SMA Ibu Pertiwi, Jakarta. Evan merupakan seorang kutu buku dengan tampilan yang tidak menarik sama sekali alias CUPU. Dia tak mempunyai teman di sekolah barunya karena dianggap kampungan oleh selu...