Chapter 4

82 14 7
                                    


***

"Pagi Ma, Pa," sapa Widya kepada kedua orangtuanya.

"Pagi sayang..." Jawab mereka kompak.

"Sini sarapan dulu..." Ajak Carol

"Iya Ma,"

"Kakakmu mana?" Tanya Hendra.

"Gak tau...." Jawab Widya tidak tahu.

Tak lama kemudian, Evan dengan pakaian seragam rapih lengkap dengan kaca matanya, bergabung dengan mereka diruang makan dan langsung memakan sarapannya.

"Pagi kak..." Sapa Widya.
Seperti biasa, Evan tidak meresponnya.

Sehabis sarapan, mereka langsung bersiap untuk berangkat. Evan mengambil tangan orangtuanya dan mencium punggung tangan mereka satu per satu. Begitu juga dengan yang dilakukan oleh adiknya.

"Berangkat Ma, Pa," Pamit Evan kepada kedua orangtuanya.

"Jaga adikmu." Ucap Carol lembut.

"Iya Ma," Balas Evan dan langsung pergi menuju mobil. Dan diikuti Widya yang masih menggenggam selembar roti ditangannya.

***

Pak Beni memberhentikan mobil mereka tepat di depan gerbang sekolah. Tak butuh waktu lama, Evan dan Widya langsung turun dari mobil mereka.

"Pak, entar jemputnya jam 2 ya..." Ucap Widya sambil tersenyum.

"Oke nona cantik..." Goda pak Beni.

"Jadi malu Widyanya... hehehe" Gurau Widya.

Setelah itu, pak Beni kembali menyalakan mobil dan berangkat. Sedangkan, Evan dan Widya langsung masuk ke sekolah.

"Kak, entar tungguin Widya di mobil 15 menit pas pulang sekolah ya.." Ucap Widya yang berjalan dibelakang Evan.
Evan pun berhenti dan membalikan badannya.
"Iya..." Jawab Evan singkat lalu melanjutkan langkahnya.

"Oke, aku ke kelas ya kak..." Pamit Widya karena arah kelas mereka berbeda.

Koridor SMA Ibu Pertiwi pagi itu sangat sepi. Wajar saja karena Evan dan Widya tiba pukul 06.25 sehingga tidak ada yang melihat percakapan mereka tadi. Sepanjang jalan, Evan hanya fokus dengan buku yang ia pegang sedari tadi. Lembar per lembar dari buku tersebut ia balik sampai dia masuk ke kelasnya. Dia menjadi murid pertama yang sampai di kelasnya. Lantas, Evan langsung menuju ke kursinya dan duduk disana. Tak lama kemudian, seorang cewek dengan rambut sebahu masuk ke kelas itu juga. Jelas saja sudah pasti Vanya yang datang. Suasana di kelas pagi itu sangat sunyi, hingga mulai dipenuhi dengan anak-anak yang lain barulah kelas itu hidup.
Disaat semua siswa sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, seorang siswapun mulai dengan tingkahnya yang setiap pagi sering dilakukannya. Seperti sudah menjadi rutinitas baginya.

"Pagi sayang...." Sapa Gerald pada Vanya yang sedari tadi sedang asyik bercerita dengan Tasya.

Mendengar sapaan tersebut, Vanya langsung menyambung perkataan Gerald tadi.
"Sayang apaan!! Pala Lu!!!" Ucap Vanya sedikit geram.

"Gitu aja kok marah sih.. nanti cantiknya hilang loh..." Goda Gerald lagi.

"Idiiihh... Amit amit deh.
Udaah pergi sana.. dan Jangan.Ganggu.Gue." Ucap Vanya sambil mendorong Gerald.

"Itu anak kepedean banget deh..." Ucap Tasya.

"Biarin aja dia.. Dia gak ngapa ngapain lu juga kok..." sambung Kesya.

"Tapi gue gak suka!!" Seru Vanya

"Sabar aja deh" Ucap Kesya setengah meledek.

"Hmm" Vanya hanya menarik panjang napasnya.

The Changing of My Life (Slow Up!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang