Chapter 5

55 6 10
                                    


***

"Kak makan malam yuk..."

Namun tak ada jawaban dari dalam sana.

"Kak... Kak Evan, ayo makan.." Bujuk Widya lagi

"Bawa ke kamar kakak aja" Jawab Evan

"Papa dan mama belum pulang kok. Papa lembur dan mama hari ini dinas malam. Buruan makan..." Pinta Widya pada Evan yang sama sekali belum makan sejak pulang sekolah tadi.

"Iya, iya.. Kamu duluan aja, entar kakak nyusul" sambung Evan

"Nggak.. Aku maunya sekarang!!" Paksa Widya

"Iya..." ucap Evan sambil membuka pintu kamarnya.

***

"Oke, untuk tugas berikutnya kerjakan bersama teman duduk kalian. Kumpulkan minggu depan!! Ingat!!!" Ucap Ibu Suci, Guru Biologi.

"Iya Ibu.." ucap seluruh siswa kompak.

"Baiklah kalau begitu. Selamat siang" Sambung Ibu Suci

Seketika suasana kelas langsung ricuh. Dengan semua celotehan dari masing-masing personilnya. Namun tidak dengan Evan. Dia tetap tenang dan melanjutkan membaca bukunya.

"Van, tugas kita gimana nih??" Tanya Gio mengenai tugas biologi mereka.

"Mau lu gimana?"

"Gue gak tau juga... Aaahhh kenapa ribet banget sih. Lagian ibu Suci juga. Kenapa tugasnya harus dikerjain berdua??" Kesal Gio.

"Ya udah, entar sore ke rumah gue. Kita kerja. " Jawab Evan memberikan solusi.

"Serius?!? Demi apa?? Boleh nih???? Gak apa-apa?" Tanya Gio dengan ekspresi  terkejutnya yang terlihat konyol.

"Kenapa nggak??" Sambung Evan sedikit tersenyum.

"Seriusan nih? Okelah gue siap mecari rumah lu."

"Oke, jam 4 ke rumah gue. Entar gue sharelock."

"Siap Van... Eh btw, senyum lu manis loh. Rajin-rajin senyum lah.. Tiap hari murung mulu. Kalo gue jadi cewe otomatis gue tergila-gila sama senyum lu. Sekali senyum auto meleleh gue hahaha" Celetuk Gio.

"Najis anjir" Sambung Evan terkekeh.

***

Drrttt drrttt

Pesan Baru
°Evan lopekuh

°Kompleks Perumahan Indah Lestari
Blok G, No.15

"Wuih pas banget nih..." Batin Gio sesaat setelah menerima SMS dari Evan dan bertepatan dengan dirinya yang sudah siap untuk berangkat. Setelah selesai memakai sepatunya, Gio segera mengambil kunci motornya dan berpamitan.

"Gilaa perumahan elit ini mah.. Umur-umur gue hidup di jakarta, ini pertama kali gue masuk sini. Parah banget sih lu Gio" Celoteh Gio pada dirinya sendiri.

"D..."

"E..."

"F..."

"Hmmm okke blok G. Sekarang rumah nomor 15. Mana nih... " Batin Gio

Motor berhenti tepat di depan gerbang besar yang berada dihadapannya. Gio turun untuk memastikan alamat rumah yang ia cari itu benar.

"Permisi..."

"Halooooo.. Permisi..."

"Kermana kaka nyong. Mau buat apa disini" Jawab seorang pria berkulit gelap memakai baju putih lengkap dengan pluit yang melingkar di bahunya khas seorang satpam.

The Changing of My Life (Slow Up!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang