"Ya Jin, aku pasti ikut" Ucapku meyakinkan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah sepakat untuk mengikuti acara tersebut, kami pun giat berlatih.
Beberapa latihan kami jalani berdua sebelum hari dimana kami berdua akan unjuk bakat, mulai dari latihan pernapasan, latihan teknik dasar dan lain – lain.
Semua itu kami jalani dengan serius dibawah pengawasan ibunya Jin sendiri. Ibu Jin memberikan pelajaran lebih kepadaku, karena kemampuanku bernyanyi masih dibawah Jin. Semangat yang diberikannya sangatlah berarti untukku yg membuatku ingin menjadi lebih baik dalam menyanyi.
Tak terasa hari demi hari telah kami lewati semua latihan yang melelahkan dan sangat menguras tenaga telah kami jalani dengan serius. Akhirnya hari yang kami ditunggu sebentar lagi datang.
Sesudah latihan aku dan Jin beristirahat sejenak.
"Jin, tak terasa tinggal satu hari lagi" Ungkapku sambil menatap Jin yang juga menyandarkan tubuhnya disofa .
"Bener juga joon, Pokoknya kita harus berjuang buat besok, kita pasti bisa jadi juara." Ujar Jin sambil mengangkat dan menggenggam tangannya.
Melihat Jin bersemangat seperti itu, membuatku semakin yakin dan akan berusaha untuk besok.
Setelah selesai latihan akupun pamit dan pulang. Sampainya dirumah aku melihat keadaan rumah yang masih sepi, karena memang sampai sekarang ibu masih tetap sibuk dengan pekerjaannya di Jeju.
"Bu, maafin Namjoon. Namjoon gak ngasih tahu ibu kalau Namjoon ikut ajang bakat nyanyi, kalau Namjoon kasih tahu pasti ibu melarang Namjoon untuk ikut" Hanya itu yang bisa aku katakan kepada foto ibu yang terpajang dikamarnya.
Sampai saat ini pun aku masih ingin mengetahui alasan kenapa ibu sangat membeci saat aku ingin mengambil langkah di dunia musik sama seperti Jin.
Saat memasuki kamar, kubersihkan diriku agar aku bisa beristirahat dengan nyenyak.
Kusiapkan semua hal yang kuperlukan untuk besok. Mulai dari pakaian, aksesoris, stamina diri dan lainnya.
Keadaan hatiku sangat tidak tenang menunggu hari esok. Aku hanya berharap semuanya bisa berjalan dengan lancar. Kurebahkan tubuhku diranjang dan kubiarkan kantuk mengantarku kedalam ilusi.
Hari yang ditunggu – tunggu ternyata telah datang. Akupun bersiap dengan pakaian yang terbaik yang aku miliki.
Terdengar suara klakson mobil yang menandakan kami harus pergi sekarang. Kami pergi menggunakan mobil bersama ayahnya Jin.
.
Setelah sampai ditempat kulihat panggung yang begitu sederhana, disana hanya terlihat sebuah piano dan gitar. walaupun panggung tersebut sederhana tetapi panggung tersebut bisa membawa mimpi seseorang menjadi nyata.
Di depan panggung tersebut terdapat lima juri yang siap menentukan siapa yang akan terpilih. Mataku mengamati sekeliling ternyata peserta disini hanya ada 20 peserta dari seluruh daerah Korea, karena memang sebelum sampai kepanggung ini aku dan Jin sudah melewati tiga tahap ujian seleksi yang sangat ketat.
Giliran nama Jin dipanggil ke atas panggung, aku bisa melihat semua mata tertuju padanya mulai dari berdiri dari kursi hingga berdiri diatas panggung. Siapa yang bisa mengelak dari keanggunan yang keluar secara alami dari diri Jin.
Suara merdu Jin mulai terdengar diseluruh penjuru gedung dan aku melihat banyak orang yang telah terpikat oleh suaranya tidak terkecuali aku. Aku akan selalu hanyut oleh alunan nada yang tercipta dari suara Jin sejak dulu sampai sekarang ataupun sampai nanti.
Saatnya giliranku untuk tampil. Aku sudah berdiri diatas panggung, terlihat banyak orang didepanku dengan mengenggam microphone aku mengambil nafas panjang.
Akupun mulai bernyanyi dan menikmati penampilanku diatas panggung.
Setelah selesai aku melihat Jin yang paling semangat memberikan tepuk tangan dan hal itu menimbulkan kehangatan yang semakin hari semakin membuatku nyaman dengannya.
Sekarang tinggal menunggu hasil dari perlombaan ini, Aku dan Jin berhasil sampai 3 besar. menunggu pengumuman itu adalah hal yang sangat menegangkan untuk saat ini.
Saat pemenang diumumkan, ternyata pemenangnya bukan aku. Tapi aku sangat bahagia karena aku bisa melihat orang yang kusayangi bisa terlihat begitu bahagia.
Setelah hari yang meneganggkan terlewati, Hari itu tiba hari di mana membuatku senang dan seligus sangat sedih.
Aku sangat senang hari ini datang. Hari ini akhirnya Jin bisa menjadi penyanyi terkenal di London, dan hari ini pula yang membuatku harus melepas Jin dari pandangan dan hari-hariku.
Aku disini hanya berdiri menatap pesawat yang terbang tinggi membawa Jin menuju impiannya di London dan membawa orang yang sangat aku sayangi pergi jauh.
Beberapa bulan kemudian ....
Akupun telah mengambil keputusan akhirku untuk meneruskan kuliahku di universitas ternama di Seoul mengambil jurusan Hubungan Internasional.
Setelah aku mendengar alasan kenapa ibu tidak pernah mengizinkanku menjadi seorang penyayi. Dan itu semua karena ayah. Ayah adalah penyanyi terkenal saat dulu. karena bakat ayah itulah ayah bisa bertemu dan menikah dengan ibu. Tapi karena bakat itu lah yang membuat ayah menyadi gelap mata akan karir dan wanita simpanannya yang akhirnya meninggalkan aku dan ibu.
Aku berpikir kalau duniaku yang sekarag adalah yang terbaik yaitu menjadi seorang diploma, tapi aku tak pernah meninggalkan dunia yang selama ini aku sukai yaitu musik dan menjadikannya sebagai sesuatu hiburan untukku saat aku penat dengan segudang aktivitas kuliahku.
Setelah kepergiannya ke London aku tetap berhubungan dengan Jin. Hampir setiap 6 bulan sekai Jin pulang kekorea untuk berliburan dengan ku disini.
Tapi tidak tahu kenapa akhir –akhir ini Jin sangat susah untuk dihubungi dan sudah hampir setahun Jin selalu menunda kepulangannya ke korea, dan hal itu membuat rasa rinduku semakin menjadi kepadanya
Mungkin karena Jin begitu sibuk disana sehingga dia jarang untuk membalas semua emailku. Hanya itu yang bisa ku pikirkan saat aku tidak melihat satupun pesan yang Jin kirim keemailku.
Lama kelamaan Jin benar – benar tak memberikan kabar sama sekali padaku, terlebih lagi kedua orang tuanya telah pindah rumah sehingga tidak ada lagi orang yang bisa aku tanyai mengenai kabar Jin.
Aku selalu berharap aku bisa bertemu dengannya suatu hari nanti.
TBC
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terimakasih untuk yang sudah membaca vote dan commentnyaa
jangan lupaa selalu support :))
with love,
Megumi
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Story [NAMJIN]
General FictionCerita tentang my beloved OTP Namjiin Setiap part memilki cerita berbeda