بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Setelah melaksanakan shalat subuh Sarah bergegas mencuci baju, menyapu dan mengepel lantai. Setelah itu dia langsung menyibukkan dirinya di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Kakaknya.
"Bang sarapan udah jadi. Cepet makan kalau udah dingin nggak enak!" seru Sarah pada Ari yang sedang asik mencuci motor kesayangannya.
"Iya dek. Nanti Abang makan," sahut Ari.
Kewajiban Sarah di pagi hari sudah selesai semua. Sekarang sudah saatnya untuk bersiap-siap pergi menonton konser bersama Petang.
Meskipun tadi sebelum shalat subuh dia sudah mandi, dia memilih untuk mandi kembali saat dia mencium bau kecut yang menguar dari ketiaknya. Sarah mandi sambil menyanyikan lagu CNBLUE yang berjudul Can't Stop. Itu lagu favoritnya dari jaman dia masih menggunakan seragam putih abu. Dan sampai sekarang lagu itu masih dia hafal dengan baik. Tidak terlupakan meskipun sudah lima tahun berlalu.
"Sarah jangan nyanyi di kamar mandi!"
Sarah langsung menutup mulutnya. Sepertinya dia bernyanyi terlalu kencang sampai kedengaran oleh Kakaknya. Ini pasti karena sudah tidak sabar ingin segera melihat konser CNBLUE secara live.
Sarah benar-benar tidak menyangka kalau Petang akan membelikan tiket konser CNBLUE kelas VIP free standing yang harga per tiketnya tiga juta dua ratus ribu rupiah. Itulah kejutan yang kemarin Petang tunjukkan padanya. Sebuah kejutan yang berhasil membuat Sarah sangat terkejut. Bahkan nyaris menangis.
Bagaimana tidak hampir menangis? Dia benar-benar tidak menyangka kalau dia akan mendapatkan tiket vip free standing secara gratis. Petang benar-benar baik walaupun kadang nyebelin.
"Sarah udah siap belum?!"
Sarah tersenyum lebar saat mendengar suara Petang dari balik pintu kamarnya yang tertutup.
"Siap," Untuk terakhir kalinya Sarah kembali bercermin. Memperhatikan penampilannya yang hari ini lumayan cantik karena dia memakai bedak super tebal hingga jerawat yang menghiasi wajahnya sedikit tersamarkan. Untuk pakaiannya sendiri, dia memilih memakai blouse lengan panjang berwarna biru muda yang dipadukan dengan jeans berwarna navy, tak lupa dia pun menutup kepalanya dengan pashmina berwarna biru muda, serasi dengan warna blousenya. Dan yang terakhir agar dia dapat bergerak dengan lincah saat konser, dia memilih untuk menggunakan sepatu Adidas berwarna putih.
"Ayo Tang gue siap!" ucap Sarah semangat sambil menyampirkan tas selempangnya di bahu.
"Bawa jaket. Kita pasti sampe malem banget disana."
"Oh iya," Sarah kembali masuk ke dalam kamarnya. Mengambil jaket jeans warna biru muda dari lemari gantung. Jaket kesayangannya, hadiah dari Petang saat ulang tahunnya yang ke dua puluh.
Setelah memastikan kalau tidak ada yang tertinggal keduanya langsung pamit pada Ari.
"Titip adek gue. Jangan sampe lecet!"
Petang mengangguk, "Siap. Dia nggak akan gue biarin lecet sedikitpun."
"Gue percaya sama lo."
"Ih lama banget sih!" Sarah yang sudah duduk manis di dalam mobil berseru tak sabaran.
"Pergi yah, Bang. Adek lo udah nggak sabar banget mau ketemu sama si Yonghwa padahalkan gantengan gue kemana-mana daripada si Yonghwa," gerutu Petang sambil melirik ke arah Sarah yang sudah terlihat sangat tidak sabaran, "Assalamualaikum," pamitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarah
Spiritual[SELESAI] Dari jutaan wanita yang tercatat sebagai Warga Negara Indonesia yang beragama muslim sepertinya hanya Sarah yang tidak berkeinginan untuk memiliki pasangan hidup yang shaleh. Dia ingin pasangan hidupnya biasa-biasa saja. Tidak shaleh tidak...