Aku adalah Topengmu!!

105 2 0
                                    

Aku tidak mengerti. Dia benar. Aku memang gadis pintar. Tapi apa yang ia pikirkan tak pernah bisa kutebak. Dia berbeda. Topeng yang terpasang lepas begitu saja saat aku bersamanya. Terkadang aku lelah memakai topeng itu terus. Dengan adanya dia, topeng itu hilang begitu saja. Karena itu aku selalu ingin bersamanya. Tanpa adanya topeng yang selalu menyiksaku.

“Cam, why are you so sad?”

“Alvin?”

“Yes, it’s me”

          Langsung kupeluk dia erat. Memang hanya Adam yang bisa membuat ku nyaman tapi hanya Alvin yang membuatku tenang.

“Hei Cam, are you okay?”

“yeah, I’m okay”

“no, you are to lie”

          Langsung kucium bibirnya. Awalnya dia terkejut karena aku tak pernah melakukannya duluan. Akan tetapi dia langsung membalasnya. Setelah beberapa lama seperti itu, kami pun pergi dinner seperti rencana awal kami.

~~~

“Cam..”

“Adam..”

“Cam..”

“Adam, kamu dimana?”

Ruangan ini kosong, semua serba gelap dan mengerikan. Dari tadi aku mendengar suara Adam memanggilku. Tapi dia tidak terlihat dimanapun.

“Cam..”

“Adam, where are you?”

“Cam..”

“I’m here Adam..”

“Cam..”

“Adam, kamu dimana? Kenapa kamu hanya mengucapkan Cam dari tadi? Jawab aku dam.”

“Cam..”

“Adam..” aku menangis sejadi-jadinya. Topengku tidak terpasang saat ini. Padahal aku sangat membutuhkannya untuk menghilangkan rasa sedih ini. Sudah lama aku tidak menangis. Sekalinya menangis rasanya perih sekali.

“Cam..”

“kamu siapa sebenarnya? Adam-ku tidak mungkin hanya mengucapkan tiga huruf itu. Adamku selalu bicara banyak ke aku. Nggak kaya kamu, kamu hanya punya tiga huruf”

“Cam..”

“tiga huruf yang selalu mengingatkanku pada Adam”

“Cam..”

“mengingat panggilan lembutnya”

“Cam..”

“perhatian kecilnya”

“Cam..”

“senyum manisnya”

“Cam..”

“paras tampannya”

“Cam..”

“tarian hip hopnya”

“Cam..”

“dan cintanya”

“Cam..”

“Cinta kepada sahabatnya”

“Cam..”

“dan itu aku”

“Cam..”

“kamu siapa? Tolong jangan seperti ini”

“Cam..”

“ini sangat menyiksaku”

“Cam..”

“apa yang harus kulakukan untukmu?”

“Cam..”

“apapun akan kulakukan”

“Cam..”

“asalkan aku terbebas dari sini”

“Cam..”

“JAWAB!!”

“CAM..”

Panggilan lembut seperti suara Adam itu pelan-pelan berubah menjadi panggilan sangat mengerikan.

“CAMELLIA, JIKA KAMU INGIN TERBEBAS DARIKU, KAMU HARUS MELAKUKAN SUATU HAL”

“apa? Apapun akan kulakukan”

“JAUHI ADAM DAN ALVIN JIKA KAMU INGIN MEREKA SELAMAT”

“Kenapa harus mereka?”

“TIDAK ADA YANG HARUS DIPERTANYAKAN. KAMU HANYA HARUS MELAKUKAN ITU.”

“tolong ganti permintaanmu itu? Apapun selain itu akan kulakukan”

“TIDAK ADA PENAWARAN”

“aku lebih baik mati daripada aku harus menjauhi mereka”

“TIDAK ADA YANG MENGINGINKAN NYAWAMU”

“aku mohon, beri aku pilihan”

“AKU BERI KAMU PILIHAN, JAUHI MEREKA ATAU BUNUH SALAH SATU DARI MEREKA”

“kamu sebenarnya siapa? Kenapa kamu menginginkan itu semua?”

“AKU ADALAH KAMU”

“hah? Apa maksudmu?”

“I’M YOU”

“what??”

“AKU ADALAH TOPENGMU!!”

“apa? Aku tidak mengerti apa maksudmu. Tolong jelaskan!”

“TIDAK ADA YANG PERLU DIJELASKAN”

“aku tidak akan menjauhi mereka apalagi membunuh mereka”

“LAKUKAN ITU ATAU KAMU AKAN MENYESAL”

“tidak, aku cinta mereka. Aku takkan melakukan itu kepada mereka”

“LAKUKAN ITU ATAU KAMU AKAN MENYESAL”

“tidakkkkkkkkkkkk….”

Mask CamelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang