Bad Dream

92 2 0
                                    

“tidakkkkkkkkkkkk….”

“Cam..” akhirnya dia bangun dan langsung kupeluk erat tubuhnya.

“Adam, don’t leave me..” dia menangis.

“I’m never let you alone”

“stay in here with me”

“I will be there for you”

“I’m afraid”

“for what?”

“nothing”

Lalu dia melepas pelukannya dan beranjak ke kamar mandi. Dan aku keluar dari kamarnya.

~~~

          Kubiarkan air itu terus mengguyurku, membasahiku dan mengalirkan sedihku bersamanya. Kuingin kepedihan ini berakhir. Mimpi tadi sangat menyiksaku. Tapi aku tak akan pernah bisa melakukan yang ia pinta. Aku terlalu mencintai Adam dan Alvin. Aku tak bisa hidup tanpa mereka.

“kamu tadi kenapa Cam?”

“hanya mimpi buruk”

“mimpi apa”

“bukan apa-apa”

“tell me Cam, let me know, I will help you..”

“Adam, itu hanya mimpi, tak usah diperpanjang”

“tapi aku tidak pernah melihatmu menangis seperti itu, pedih rasanya melihatmu seperti itu Cam”

“waktu yang merubah semuanya Dam”

“maksudmu?”

“memang, aku memang tidak pernah menangis di depanmu, tapi semenjak kamu ke Aussi aku jadi lebih sering menangis”

“aku tahu kamu berbohong, aku kenal kamu sudah lama Cam”

“aku pun begitu”

“dan ceritakan padaku yang kamu rasakan, jangan kamu pendam sendiri Cam”

“tak ada yang perlu diceritakan Adam,”

“banyak”

“apa?”

“kenapa kamu berubah?”

“berubah? Kamu kira aku power ranger gitu? Atau Jacob? Atau catwoman?”

“aku tidak sedang bercanda Cam”

“aku juga Adam, udah ah, aku sedang tidak ingin berdebat, mau lihat sunset nggak? Ajak Emily sekalian”

“dimana?”

“di pantai terindah di Jakarta”

“emang ada?”

“ada lah, Indonesia punya banyak pantai indah yang disia-siakan”

“bukannya kamu lebih suka Paris”

“kamu lagi sakit ya Dam?”

“nggak, emang kenapa?”

“nggak mungkinlah aku ke Paris Cuma mau lihat sunset doang, ada waktunya suatu saat nanti”

 “iya, ya, kayaknya bener apa katamu aku lagi sakit”

“kamu sakit apa Dam?”

“sakit jiwa karena berada didekatmu”

“jadi kamu sakit jiwa karenaku Dam? Ya udah jangan dekatiku lagi, jauhi aku”

“aku hanya bercanda Cam, Cam? Are you okay? Kamu terlihat pucat”

 ‘LAKUKAN ITU ATAU KAMU AKAN MENYESAL

Kenapa suara itu tiba-tiba muncul? Tolong jangan muncul disaat aku bersama Adam. Aku tidak mau terlihat lemah didepannya. Lalu aku merasa ada yang menepuk pundakku.

“jauhi aku”

“Cam, ini aku Adam, kamu kenapa?”

“hah? Adam? Really?”

“iya Camellia, ini aku Adam Gary, I’m your bestfriend”

“oh maaf Dam, tadi aku melamun”

“yaudah tak apa, ayo kita berangkat,”

“aku nanti dijemput Alvin”

“oke, aku akan jemput Emily dulu. Bye..”

“Bye, take care”

~~~

“Alvin, kita jemput Sivia dulu ya?”

“hah? Oke”

Kulihat perubahan raut Alvin saat kusebut Via tadi. Apa hanya perasaanku saja atau memang Alvin menyimpan sesuatu yang tidak kuketahui?

“Hai Via.. lama tak jumpa”

“ihh kamu, baru kemarin kita ketemu malah dibilang udah lama. Liburan kan baru dimulai”

“iya, ya, aku kan Cuma pengen basa-basi aja, kamunya malah gitu”

“maaf ya”

“ya ampun Via, aku pura-pura ngambek aja kamu anggap serius”

“trus kamu mau ngapain kesini?”

“nggak suka nih ceritanya aku kesini?”

“bukan gitu, tapi tumben aja gitu, lagi liburan kamu kesini”

“Cuma mau ngajak liat sunset aja kok”

“di mana?”

“di pantai tempat biasa”

“oke”

Mask CamelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang