Janji

108 2 0
                                    

          Aku tadi ciuman dengan Adam? Tak pernah kuduga aku melakukan itu. Sudah lama kami tidak melakukan itu. Hal yang kutunggu setahun ini.

*Flashback on*

Saat itu umurku 10 tahun. Aku hanya berdua dengan Adam dirumahnya. Orangtua kami sedang ke Amerika. Aku melihat pemandangan luar rumahnya melalui jendela besarnya. Hujan turun dengan derasnya, aku suka itu. Pohon-pohon dan tumbuhan lainnya seakan tersenyum menyambut hujan. Lalu tiba-tiba petir menyambar. Aku yang takut petir berlari mencari siapapun yang ada didekatku. Saat itu yang ada Adam yang sedang menari mengikuti adegan video dance hip hop dari layar TV. Aku langsung memeluknya.

“Cam, kamu kenapa?”

“aku takut”

“tenang, disini ada aku, siapa yang menakutimu? Akan kuhajar dia”

“Bukan siapa-siapa tapi suara petir tadi”

“Oh, kamu takut petir?”

“sangat”

“sekarang masih takut?”

“iya”

“yaudah, sekarang kamu tutup mata kamu”

“kamu mau ngapain? Jangan tinggalin aku”

“aku nggak akan ninggalin kamu, sekarang tutup mata kamu”

“oke”

          Lalu aku merasa ada sesuatu yang menyentuh bibirku. Aku yang tidak mengerti apa-apa hanya diam. Selama beberapa saat aku merasa nyaman sekali dan ketakutanku hilang seketika.

“sekarang buka matamu”

          Aku membuka mataku. Aku melihat Adam tersenyum padaku.

“sekarang masih takut?”

“tidak, tadi apa yang menyentuh bibirku?” dengan polosnya aku bertanya yang memang tidak tahu apa-apa.

“itu tadi bibirku. Aku pernah melihat mama sedang ketakutan lalu papa mencium bibir mama. Lalu mama menjadi tidak takut lagi”

“dan ternyata aku nggak takut lagi. Aku mau kita selalu bersama biar aku nggak takut lagi”

“ya, kita akan selalu bersama selamanya”

“janji?”

“janji”

Kami pun menautkan kelingking kami dan tertawa bersama.

 *flashback off*

Janji itu selalu kuingat. Selama 5 tahun berikutnya kami selalu bersama tak terpisahkan. Akan tetapi, Karena orangtua Adam memaksa Adam bersekolah di Aussi, kami terpaksa berpisah. Saat ini dia sedang liburan, oleh karena itu aku merasa pelindungku kembali. Aku merasa Alvin sudah tidak terlalu berguna lagi. Selama ini Alvin hanya pelindung sesaatku saja. Pelindung tetapku hanyalah Adam. Dibandara tadi, saat dia berciuman dengan Emily, kekasihnya, aku langsung merasa pelindungku telah direbut. Tapi saat dia menciumku di mobil tadi, aku rasa dia masih tetap pelindungku, dan akan selalu menjadi pelindung tetapku.

Mask CamelliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang