Cinta itu seperti api. Dia sanggup membakar dirinya sendiri jika terlalu lama hanyut dalam buaiannya.
Cinta itu sama seperti aliran air sungai. Begitu tenang dan menghanyutkan. Terlampau nikmat namun bisa membuatmu tenggelam.
Karna itulah kusebut dirimu sebagai dia yang menguasai. Menguasai jiwa dan tubuhku begitu kuat dan dalam, Yamada Ryosuke.
:
:
:
:
:
Mine
:
:
:
:
:
Hari ini Yamada dengan terampilnya memakaikan Chinen baju hangat untuk melindungi tubuhnya dari udara dingin. Menyisir surai hitam laki-laki mungil itu dengan begitu lembut. Bahkan memakaikan Chinen sepatu couple yang baru dibelinya disalah satu online store. Yamada benar-benar memperlakukan Chinen penuh cinta dan kasih sayang. Bagaimana Chinen tidak jatuh dan ingin memiliki pria ini untuknya sendiri?.
Chinen hanya ingin Yamada.
"Sudah sampai." Yamada membuka pintu mobil disisi kanan Chinen begitu pria itu sampai didepan kampus kekasihnya. Chinen tersenyum hangat menerima uluran tangan Yamada.
Yamada menutup pintu kembali dan langsung merangkul pinggang Chinen. Menyandarkan kepalanya dipermukaan pundak Chinen. Ahh wajah Chinen sudah merona hebat dibuatnya. perlakuan yang terlampau manis yang Yamada berikan benar-benar membuat Chinen overdose.
"Ryo, bisakah kau melepaskanku?." Gumam Chinen manja. Laki-laki mungil itu benar-benar malu. Semua mata memandang heran dan bertanya-tanya. Sejak kapan Chinen menjalin kasih dengan pria terpopuler diseluruh universitas di Jepang?. Yamada Ryosuke si player satu malam yang sulit ditaklukkan. Si player yang begitu sulit disentuh bahkan hanya ujung jarinya saja.
"Kenapa?. Apa kau memiliki pria lain dikampus ini?!." Yamada menatap Chinen dengan tajam. Menguliti Chinen dengan seluruh kekuatan otot matanya. Sekuat tenaga Chinen menggeleng dan membuat tanda silang dengan kedua tangannya. Chinen tidak ingin dianggap berselingkuh bahkan disaat dia belum melakukannya.
"Bukan. Apakah kau lupa aku yang dicampakkan disini." Chinen mempautkan bibirnya. Ujung tangannya memilin sweeter yang dipakaikan Yamada penuh resah.
"Maafkan aku Yuri. Aku hanya terlalu takut kehilanganmu dan anak kita." Bisik Yamada tepat ditelinga Chinen.
"Ahh anak... aku lupa, semua ikatan ini terjadi karna anak yang Ryosuke sangka hidup didalam perutku. Ya, karna Ryosuke mengira aku mengandung anakknya." Chinen tersenyum pahit mengingat kenyataan yang menampar hatinya.