M-11

512 50 23
                                    

"Aku mencintaimu Yamada Yuri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku mencintaimu Yamada Yuri." Yamada melepaskan pagutannya dan membiarkan sang kekasih merasakan betapa hangat dan besarnya cinta yang Yamada miliki untuknya.

"Aku...aku juga menci.."Belum selesai menyelesaikan perkataannya tiba-tiba suara wanita menghentikan gerak bibir Chinen.

"Ryosuke!."

"Mi..mirai?."

:

:

:

:

:

Mine

:

:

:

:

:

Yamada masih diam ditempatnya memandang wajah Mirai yang terlihat begitu marah. Lain halnya Yamada maka lain halnya dengan Chinen. Pria cantik itu tampak bingung dengan keadaan yang tiba-tiba merasa canggung.

'Siapa wanita itu?.' Batin Chinen dalam hati.

"Ryouke, siapa laki-laki ini?." Tanya Mirai dengan beraninya melangkahkan kakinya makin mendekati Chinen yang masih bingung dengan kedatangan Mirai.

"Chinen Yuri, nama saya Chinen Yuri." Chinen mengulurkan tangannya saat Mirai sudak berdiri tepat dihadapannya. Mirai tersenyum miring dan menapik tangan Chinen kasar. Yamada yang melihat sikap kasar Mirai terbakar amarah.

"Apa yang kau lakukan kepada Yuriku?." Yamada meremas pergelangan tangan Mirai kuat hingga menghasilkan ringisan sakit dibibir Mirai.

"Ryosuke hentikan..." Chinen menarik tangan Yamada dan membawa pria itu dalam sebuah pelukan.

"Jadi inikah pria yang kau ceritakan padaku?. karna diakah kau tidak bisa menerima anak kita?."

"DEG"

Bagai dihujani ribuan pisau jantung Chinen terasa begitu sakit dan sesak. Apa maksud perkataan wanita ini?. Apa maksudnya dengan mengatakan anak kita?.

"MIRAI!." Bentak Yamada yang kini meremas tangannya sendiri hingga buku jari-jarinya memutih.

"Apa maksudnya dengan anak kita Ryo?." Tubuh Chinen bergetar dengan manik mata yang mulai menggelap dan Yamada takut. Takut jika Chinen meninggalkannya saat ini juga.

"Apa kau bodoh?. Anak kita itu maksudnya anakku dan Ryosuke!."

"DEG"

Kepala Chinen menggeleng kuat, dia tidak bisa menerima kenyataan yang menampar hatinya. Chinen melangkah mundur dengan bibir bergetar. Tangannya meronta dan menapik pelukan dan rengkuhan tubuh Yamada. Chinen mulai berteriak dan histeris. Air matanya jatuh begitu saja dan Mirai suka itu. Suka dengan kehancuran batu penghalangnya untuk menjadi wanita kaya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang