Chanyeol menatap wanita dengan mata kucing yang berdiri dengan kesibukannya di dalam kedai itu dalam, seulas senyum mengembang di bibirnya. "EONNI!"
Wanita itu menoleh, mencari seseorang yang ia rasa memanggilnya 'eonni'. Hingga saat mata kucingnya menemukan sosok Chanyeol yang berdiri tidak jauh dari kedainya, ia membalas senyuman itu. "C-Chanyeol?" Ia meninggalkan kedainya dengan air mata yang mulai berlinang, berlari dan menghambur ke pelukan Chanyeol.
"Xiumin Eonni! Bogoshipoo, huhuu ...."
Kedua kakak-adik ini saling melepas rindu bersama. Mereka sudah lama tidak bertemu, mungkin sekitar 4 tahun lamanya.
Flashback On
Saat itu, mereka berdua masih tinggal di Daegu. Chanyeol merupakan anak sekolah menengah pertama kelas akhir, sedangkan kakaknya, Xiumin, tidak melanjutkan sekolah setelah lulus dari sekolah menengah pertama. Kendala biaya.
Orang tua mereka telah lama meninggal, dan mereka hanya tinggal bersama paman dan bibi yang berada di Daegu. Mereka; paman dan bibi, mempunyai anak yang bersekolah di Seoul. Tapi Chanyeol dan Xiumin, tidak pernah bertemu dengan sepupunya itu.
Hari-hari mereka lewati dengan keadaan yang benar-benar sengsara. Paman dan bibi mereka tidak memperlakukan mereka dengan baik layaknya keluarga.
Pernah terbesit di pikiran mereka untuk kabur, namun itu tentu menjadi pertimbangan, terutama bagi Xiumin.
Mereka lebih memilih mengerjakan apa yang paman dan bibi suruh, agar bisa mendapat sepiring nasi dalam sehari. Beruntungnya, Xiumin punya tabungan hasil berkerja paruh waktu di toko roti yang tidak diketahui siapa pun selain Chanyeol. Walau tidak banyak, setidaknya itu lebih dari cukup untuk mereka.
Pagi itu, paman dan bibinya berkata pada Xiumin, jika dirinya akan dijodohkan dengan seorang pria berumur kepala 4 yang sudah menikah.
Xiumin hanya bisa pasrah menerima kenyataannya yang akan menjadi istri muda, namun Chanyeol tidak. Ia tidak ingin kakaknya menikah dengan orang yang sama sekali tidak dikenal bahkan tidak dicintai sang kakak, pria pemabuk pula.
Serta jarak umur yang terpaut cukup jauh, ia tidak merelakan hal itu sama sekali, walau sekaya apa pun pria itu. Inilah sebab pamannya sangat menyetujui dan bersikeras.
Karena dibuat kesal, ide gila sang paman mulai menjalar untuk ikut menikahkan Chanyeol dengan adik dari pria tersebut. Umur mereka tidak berbeda jauh, dan sama-sama pemabuk, namun belum menikah. Masih melajang.
Chanyeol awalnya sangat terkejut, tapi akhirnya ia menyetujui. Dengan persyaratan, jika hanya dirinya yang menikah. Pamannya tentu tidak menyetujui, ia tetap akan menikahkan keduanya. Kali ini, Xiumin yang tidak terima. Ia tidak ingin adiknya bernasib seperti dirinya. Ia ingin Chanyeol tetap melanjutkan sekolahnya.
Xiumin tentu sangat bersikeras dengan perkataannya, ia bahkan menyuruh Chanyeol untuk kabur. Sehari sebelum pernikahan keduanya yang dilangsungkan bersama terjadi.
Ia memberikan sisa tabungannya, ponsel, juga kalung peninggalan sang ibu pada Chanyeol untuk bertahan hidup di luar sana.
"Pergilah ke Seoul, lanjutkan sekolahmu di sana. Belajar yang rajin! Jangan pernah kembali ke sini. Aku pasti akan menyusul dan menemuimu kembali di sana pada waktunya. Aku berjanji, Chanyeol. Ingatlah selalu Eonni-mu ini, kedua orang tua kita, di manapun kamu berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadisku | SuLay (✓)
Fanfiction(Selesai, Tahap Revisi) Salahkah jika Suho menaruh perasaan cintanya pada seorang gadis manis penderita gangguan jiwa yang akrab disapa Eleen? *** ⚠ Genderswitch © November 2017 oleh Vouzmella