DUA PULUH SEMBILAN

8.8K 309 22
                                    

Happy Reading💕
.
.
.

Alecia mengeliat nyaman diatas ranjang miliknya. Ia menoleh kesamping, dan mendapati suaminya yang sedang tertidur dengan pulas.

Alecia memandangi setiap wajah dari Raefal. Wajah tampannya saat tidur membuat Alecia gemas dengan suaminya.

"Nanti, kamu bakalan mirip sama papa atau mama ya?" gumam Alecia dengan mengusap pelan perutnya.

Alecia terus memandangi wajah pulas Raefal sambil tersenyum. Hingga akhirnya, suara alarm mengagetkannya.

Alecia segera meraih ponsel Raefal yang berada di nakas samping ranjang dengan perlahan. Supaya tidak membangunkan Raefal.

Saat Alecia hendak mengambil ponsel Raefal, mendadak fokus Alecia teralihkan menuju kantong kresek berwarna putih dan di dalamnya terdapat bungkusan rapi.
"Apa ini? Nasi goreng? Kenapa ngga Raefal makan."  ucap Alecia sambil terus memandangi bungkusan itu.

Rasa penasaran Alecia yang semakin memuncak, akhirnya membuat Alecia untuk membuka bungkusan tersebut.

Alecia semakin bingung saat mendapati rujak di dalam bungkusan itu.
"Astaga, kenapa Raefal malah beli rujak. Mana ngga dimakan lagi." ucap Alecia dengan terus melihat rujak tersebut.

Rasa penasaran Alecia semakin memuncak saat belum mengetahui alasan Raefal membeli rujak.

Alecia pun berniat untuk membangunkan Raefal dengan paksa. Alecia menggoyangkan pelan tubuh pulas Raefal dengan perlahan.
"Sayang, bangun deh." ucap Alecia dengan terus berusaha membangunkan Raefal.

Raefal yang merasa terusik akhirnya membuka matanya perlahan. Raefal menatap wajah Alecia yang penuh dengan rasa penasaran.
"Ah sayang, aku masih ngantuk." rengek Raefal dengan membenarkan posisi tidurnya.

"Ih dengerin dulu, aku mau nanya sesuatu ke kamu." ucap Alecia dengan mengembalikan posisi Raefal seperti semula yang tidak membelakanginya.

"Nanya apa sih?" ucap Raefal dengan menatap Alecia menggunakan matanya yang sayu.

"Itu yang di atas nakas apa? Rujak? Ngapain sih beli rujak kalo akhirnya ngga kamu makan? Kan mubadzir Fal. Buang-buang uang. Pasti belinya juga malem kan? Udah tau jangan makan rujak malem-malem ntar sakit perut." ucap Alecia dengan panjang lebar.

Raefal hanya mendengarkannya saja sampai istrinya itu menyelesaikan pembicaraannya.

Raefal tersenyum dibalik tatapannya yang sayu sambil memandangi wajah kesal Alecia.
"Kalo aku ceritain yang asli, kamu yakin bakalan tetep marah dan kesel sama aku?" tanya Raefal dengan menatap wajah Alecia.

Alecia mengernyitkan keningnya, tidak paham dengan perkataan Raefal. "Maksud kamu apa?" tanya Alecia.

Raefal membenarkan posisinya menjadi duduk menghadap Alecia. Raefal tersenyum melihat istrinya lupa dengan kejadia semalam, dimana Alecia mencoba untuk membunuh Raefal secara perlahan.

"Aku memang bawa rujak tepat tadi pagi jam 04:15." ucap Raefal dengan terus memandangi wajah Alecia untuk mengetahui reaksi yang dikeluarkan Alecia.

"APA? KAMU GILA?" teriak Alecia tidak percaya.

Raefal mengangguk sambil tertawa kecil menanggapi ekspresi Alecia yang terkejut. "Mungkin. Karena, buat anak aku bakalan lakuin apapun itu." jawab Raefal yang masih menatap wajah Alecia.

Stay With Me, My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang