EMPAT BELAS

10K 385 14
                                    

Maaf Typo bertebaran☺
Happy Reading💕
.
.
.

Suasana menjadi tegang karena Raefal yang dengan sengaja menggantungkan kalimatnya. Naresh ikut berdiri saat anaknya sengaja menggantungkan kalimatnya. Naresh melihat anaknya yang tampak menatap Alecia dengan senyum di bibirnya.

"Ya, saya ikut datang kesini karena ingin melamar Alecia untuk Raefal. Sekalian menentukan tanggal pernikahannya." Naresh akhirnya angkat bicara saat Raefal tidak segera menyelesaikan kalimatnya.

"Berhubung Raefal sekarang sudah mendapatkan hasil yang cukup. Jadi, anak saya ingin menikah dengan Alecia." lanjut Naresh.

Semua tersenyum setelah mendengar niatan baik dari Naresh dan Raefal yang ingin melamar Alecia. Tapi tidak dengan Alecia. Alecia hanya diam dan tidak mengeluarkan reaksi bahagianya.

"Wah, kalo memang sudah mendapatkan jodoh yang cocok mereka harus menikah. Dan kini saatnya Alecia untuk menikah dengan pria pilihannya." ucap Afsheen dengan rasa bahagianya.

Alecia tidak kunjung bereaksi saat orang disekitanya menyetujui akan niatan baik Naresh dan Raefal.
"Tapi semua itu terserah pada Ara, kapan dia akan menikah." lanjut Afsheen.

Naresh mengangguk setuju, karena memang tidak bisa dipaksakan jika soal pernikahan. "Gimana Ra?" tanya Raina pada Alecia.

Raefal mulai mengerutkan keningnya, ia sedikit takut jika niat baiknya untuk segera menikah dengan Alecia akan ditolak. Karena melihat Alecia yang tidak memberikan reaksi sama sekali.

Aileen yang duduk di sebelah kiri Alecia, dengan segera menyikut punggung Alecia pelan sehingga Alecia kembali tersadar.

Alecia menurunkan pandangannya, menoleh kearah Aileen dan menatapnya seolah ada apa?

"Gimana sayang?" tanya Raina kembali dengan menatap anaknya.

"Apanya?" tanya Alecia merasa bingung.

"Raefal ingin segera menikah sama kamu." ulang Raina menjelaskan.

Alecia menatap setiap orang yang sedang menatapnya. Begitu juga Raefal. Alecia menatap kedua mata Raefal sebelum akhirnya berbicara. "Tapi maaf, bukannya aku mau nolak. Tapi aku masih belum siap dan masih harus belajar tentang banyak hal. Selain itu, aku juga ingin bekerja." ucap Alecia.

Kini Raefal yang diam. Terdengar suara kecewa dari Aileen, Aksa, Celyn, dan Alvaro.
"Payah ah." ucap Aileen.

"Tahu nih, ngga asik." sahut Alvaro.

Raefal kembali tersenyum saat wajah Alecia merasa takut, mungkin karena melihat raut wajah Raefal yang kecewa.

"Permisi, Raefal sama Alecia mau bicara sebentar ya." ucap Raefal, lalu menarik tangan Alecia untuk sedikit menjauh dari sana.

Raefal mengajak Alecia ke dalam rumah Alecia, menuju dapur. Karena hanya disitu mereka bisa berbicara berdua.

Raefal melepaskan tangannya dari tangan Alecia, menatapnya lekat. Sedangkan Alecia menundukkan kepalanya dan terus berjalan mundur saat Raefal terus berjalan maju kearahnya.

Stay With Me, My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang