SecRet Live

eps. 09

Jimin dan YN tidak bisa berkutik lagi, dan akhirnya mereka mau melaksanakan perwakilan tersebut.
" yazudah kita ayo bel sudah berbunyi" jimin
" baik bu , kami harap kami tidak akan mengecewakan sekolah ini. " Yn
" aku yakin itu tidak akan terjadi haha aku tau bagaimana hidup kalian yang penuh bakat 😁 beruntung sekali..😘" sunmi

"Ya, kalian kembali lah.. Aku juga akan turun tangan membimbing kalian 😉" hyuna
"Baik trimakasih bu, permisi kami kembali ke kelas" Jimin.
" oh ya sepulang sekolah kalian akan mulai latihan" hyuna.
~hening~
" ayolah kalian hanya punya waktu 2 minggu untuk latihan 😂" hyuna.
"2 minggu??! " ketiga pelajar itu terkejut karna mereka berfikir untuk menampilkan hasil yang maksimal mereka butuh 1 bulan .
" aku yakin kalian pasti bisa, sudah sana hehe sampai jumpa anak2" hyuna.
   
Dengan wajah resah Jimin dan YN berjalan tanpa  girang sedikit pun karna takut akan mengecewakan sekolahnya, tapi sunmi menggagalkan kesedihan mereka dengan canda tawanya.
" hey!  *menendang mata kaki jimin dan berlari meninggalkan Jmn dn YN* " sunmi.
!!!CKITT BRUK!!!
" 😨 ahahahahahaaha aku terkaget 😂😂 " YN.
" dasar kau hey!  Kemari!  Kalau aku jantungan bagaimana! Sunmii ah! Aduh aku malu.. 😂"jimin.
" biarkan saja jim haha siapa tau dia bertemu hal yang lebih menjengkelkan 😂 kita tinggal saja haha! 😂😂😄" yn.
"Ya benar kita tinggal saja biar dia berfikir kita mengejarnya haha " Jimin.

Sunmi pov. *

"Hu apa dia mengejarku?  Aduh lelahnya berlari 10 kilometer ah panjang skali haha kau tidak tau jarak.. 😂 huft!  Mreka hilang haha syukurlah yang penting bisa tertawa salah siapa mereka cemberut begitu aku kan jadi...  Tunggu..  Ini bukan koridor mnuju kelasku astaga.. 😂😂" sunmi sangat kencang berlari namun dia tidak memperhatikan jalan nya,  ia tersesat di sebuah koridor yang belum pernah dia lewati. 
" ehh lelah..  Duduk saja lah!" sunmi.
"Hey!  Kau!.. "
"Hah!  Ahah kau mengejarku sampai sini jim? 😄( *dlm hati* eh tunggu itu bukan suara jimin, suaranya agak sdikit jantan tidak seperti chimchim yang imut ehm..  Dia berjas?  Astaga!!  Osis!  Wah kena lapor bisa2 etdah buset apes bener nih kualat apa yakk min ampuni gua min min duh dmn mreka betewe wkwkw biasanya bisa lolos bareng nih.. 😭) "
Sunmi berfikir bahwa pemuda itu adalah osis karna matanya sedikit buram pada jarak yang jauh , namun setelah dilihat dari dekat pemuda itu tak mengenakan jas osis melainkan seragam biasa yang tampak sdikit menguning .
"Ssiapa kau? " sunmi.
"Seharusnya aku yang menanyakan hal itu 😄" dengan lembut pemuda itu mulai menunjukkan sisi keramahannya hingga membuat sunmi berdegub (baper 😂)
"Ahhm..  Aku kelas 10 B ruang kelasku di koridor E 😊( *dlm hati*😍😍😍😍 astaga hatiku)  " sunmi makin terpesona memperhatikan pemuda itu.

Yn pov*

"Ehm..  Jimin..  Sunmi kemana?  Apa dia tersesat...  Dia belum juga berjalan bersama kita"
yn mulai gelisah karna tadinya ia berfikir sunmi akan keluar dari tempat persembunyiannya dan mengagetkan mereka berdua, namun tak ada suara sunmi lagi di sekitar mereka.
"Dia sudah besar YN.. 😂 biarkan, dan aku masih kesal tau..  Memalukan..  Untung tidak ada siapa pun tadi kcuali kita.. 😣 " jmn.
"Perasaan ku tidak enak " yn.
" karna tidak bisa di makan :v " jmn.
" kau ini -_- yasudah aku kembali saja mencari sunmi " YN.
"Haha aku bercanda, hey biar saja.. Hmm tp aku juga mrasa khawatir, anak itu tidak pernah lama seperti ini" jmn
"...."
"Yn"jm
~ hening ~
"*menoleh* YN -_- huft dia berbalik dan meninggalkanku -_- tunggu.. *berlari mengejar YN*" jmn.

Sunmin pov*

" kau kelas berapa? " sunmi.
" 12 😀 ,kau kesini mau apa? "
" tadi aku menjaili sahabat ku lalu berlari tak tentu arah dan tersesat di sini bertemu denganmu 😅,oppa sendiri? " sunmi.
"siapa namamu? 😊"
" namaku...  " kalimat sunmi terpotong.
" sunmi!!..  Di situ kau rupanya ayo cepat sekarang pasti bapak killer sedang menunggu kita!" Yn berteriak agar sunmi kembali ke jalan koridor arah kelas mereka.
"Ahh iya YN sebentar! "sunmi membalas teriakan YN
"Ah maaf sampai mana kita tadi? Siapa namamu? dan dimana kelasmu?" sunmi bertanya lagi karna ingin segera tau.
"Maaf, besok saja ya..  :) dia benar gurumu sudah menunggu, temui saja aku sepulang sekolah di sini, aku janji akan datang dan menunggumu hingga kau datang, aku akan tetap disini nona:)" ucapan pria itu bagai sebuah penantian untuk sunmi, itu membuatnya melayang.
"Eh tapi kenapa kau tidak masuk kelas?" sunmi.
"Hehe iyya tadi aku izin ke toilet, yasudah kau kembali ke kelas aku juga kembali ke tempatku okay nona? 😊"
"Ya baiklah..  Panggil aku sunmi saja ya.., sudah ke toilet? *dengan berjalan berbalik badan ke arah pemuda itu*" sunmi.
"Sudah..  Bye C U nona, maksudku sunmi 😉"

"Ha?  Dia berkedip astaga...  Aku..  Aku berdebar.. 😣😳" sunmi berjalan menuju YN dengan sedikit sempoyongan dan berlari hingga ke YN tanpa menghadap pemuda itu lagi karna ia menyembunyikan pipi tomatnya.
Saat sampai di YN dan jimin ia baru berani menoleh hendak melambai tangan tapi pemuda itu sudah tidak ada dan sunmi berfikir dia terburu2 ke kelasnya.
"Hey..  Kau bicara dengan siapa? " Jmn.
"Dia belum menyebutkan namanya..  Ahh YN aku jatuh cinta..  Dia adalah pria idaman yg aku inginkaann...😩😳" bagai pelangi yang semula kosong meledak menyemburkan 7 cahaya di langit membuat kinclongan di mata nya yang kini bersinar bahagia.
"Sunmi..  Kau berbicara pada siapa?  Di sana tidak ada satu pun orang kecuali dirimu hingga kami terheran heran " YN.
Sunmi berhenti dan bertanya karna kesal pada YN yang tak mau mengakui pemuda yang sedang berbincang dengannya bersamanya di koridor itu.
"Apa maksudmu ? -_- kau ini selalu saja begini,setiap aku bilang ada orang yang lumayan,YN aku ini kan " ucapan sunmi terpotong.
"Guru kiler itu!  Ah..  Ini situasi yang tergawat seumur hidup ku!  Astaga YN bagaimana!  Sunmi katakan padanya bahwa kita tidak sedang telat! 😨" jmn.
"Huft apaan sih!  Jangan kaya cewe donk!  -,- (pria ini merusak suasana marahku saja!)  " sunmi kesal pada guru nya yang keluar mencari mereka. Tapi kata2 sunmi menggelitik hati YN juga membuatnya malu .
"Dasar penakut-_-" nada kesal itu membuat jimin berekspresi killer.
Lalu jimin berjalan dengan sigap menuju sang guru killer dengan mantap ia berkata, "maaf pak..  Kami telat masuk kelas karna baru saja di panggil untuk membicarakan lomba fashion yang akan kami wakili dari sekolah ini" jimin berkata bagai prajurit kepada pemimpin nya.

" ber3?!*nada tinggi*" guru killer.

"Dia sahabat kami jadi dia wajib ikut untuk membantu kami membuat keputusan " jmn.
" hah sudah sudah!  Sana masuk!  Kalian sudah ketinggalan 5 menit! Sebentar lagi catatan saya hapus! " guru killer.
" tidak bisa begitu pak..  Karna kami di sini menuntut ilmu, dan mengapa hanya karna 5 menit terlambat tidak di beri kesempatan mencatat ilmu pak, bukankah tugas seorang guru harus menuntun muridnya ke lembah ilmu pak, jadi kami wajib mengetahui ilmu tersebut walau hanya bertiga dalam satu sekolah dan jika kami kehilangan ilmu akan kehilangan nilai baik dalam ijazah dan tak mendapat pekerjaan dan pengangguran dan tak menikah dan kelaparan dan sedih dan mati pak, jadi masa depan kami ada di tangan bapak jika sampai itu terjadi maka orang pertama yang kami gentayangi adalah bapak. "
semua orang di situ ternganga mendengar ceramah jimin yang membersihkan telinga guru killer tersebut dari bisikan2 setan yang menyuruh nya menjadi killer dan kata2 jimin membuat bapak killer itu tergeleng geleng.
" naakk..  Masuklah..  Catatlah ilmu itu, jimin yn dan sunmi, saya baru ingat kalian adalah siswa teladan YN kau nomor satu kan nak?  Dan jimin nomor dua sunmi nomor tiga ya kan?  Masuklah nak kalian calon orang sukses nak..  " mengelus pundak jimin dan berkaca kaca.
Setelah itu mereka semua kembali ke kelas dan ketiga murid itu menahan tawa hingga menyamarkan getaran tubuh mereka dengan ayunan tangan bagai prajurit di pantau guru yg sudah tidak killer pada mereka di belakang bagai kan cerpen sederhana terlucu yang terbesit di benak mereka.
"(Woah daebak lu chimol 😂)" jmn
"(Hmpph ya dong ... 😂😂😂diem cebol kalau gue ketawa tamat kita, gajadi di segani ogeb)" sunmi
"( receh sih minnung eh minnie eh jimin 😂😂 harus gini terus nih? 😂 aduh kaga kuatt breh... 😂)" yn
Mereka bagai berbicara batin hingga sampai di kelas menahan tawa dengan ekspresi yang mungkin sudah semirip herp.
.

.
.
.

C. U.  BABY...